Good News

Minggu, 24 Mei 2015

Judul Buku: Save Girls (2) Nafsu dalam pacaran adalah kutuk, nafsu dalam pernikahan adalah berkat By Hengki wijaya

Judul Buku: Save Girls
Lanjutan Bab I Membongkar Aib Lelaki (2) Sub Judul: Nafsu dalam pacaran adalah kutuk, nafsu dalam pernikahan adalah berkat.

Saya seorang lelaki. Pendiam, cerewet atau bawel. Begitulah saya, tetapi satu hal kebenaran yang saya mau katakan kepada semua perempuan di dunia ini bahwa kalau Anda mendengar kata cinta dari lelaki pastikan bahwa itu bukan nafsu. Dalam episode kedua ini saya mau menyampaikan rasa empati sedalam-dalamnya bahwa apa yang dikatakan Allah tentang kutuk bagi lelaki dan perempuan setelah kejatuhan manusia Adam dan Hawa adalah benarrrrr sekali. Mau bukti. Baiklah... Manusia memang selalu mau bukti dan hebohnya lagi berani mencoba dosa ini karena mau dapat kutuknya sekalian. Paulus berkata bahwa ketika kita percaya Tuhan Yesus kita memiliki tubuh sorgawi sekaligus tubuh jasmani. Tentu demikian dikatakannya tentang keberadaan manusia sebelum jatuh dalam dosa. Lelaki yang sudah diusir dari taman Eden adalah lelaki yang telah kehilangan tubuh sorgawi dan tinggal hanyalah tubuh jasmani yaitu nafsu. Anda pasti bertanya kan Adam dan Hawa telah menikah? Ketika Allah menyatakan bahwa mereka akan beranak cucu itu nyata bahwa itu adalah ide Allah. Mereka telanjang tetapi tidak malu. Artinya mereka sempurna, memiliki kemuliaan Allah dan tubuh jasmani dilingkupi dengan tubuh sorgawi (diciptakan Allah serupa dengan rupa dan gambar-Nya).  Tetapi terjatuh dalam dosa mengakibatkan tubuh kemuliaan Allah terangkat dan nafsu yang begitu menguasainya. Ini sangat penting diketahui bahwa apabila sebelum pernikahan terjadi dosa seksual atau free seks maka bagi pria, dia terkutuk dan perempuan juga demikian. Sedikit keras: Perempuan akan jadi PSK intelektual bila tidak bertobat dan lelaki akan menjadi predator seks bila tidak bertobat.
Saya ingat perkataan pastor youth yang berkata bahwa dirinya telah menikah dan mencintai istrinya dan tentunya bernafsu dengan istrinya, tetapi dia berkata jujur bahwa dia juga bernafsu ketika melihat gadis-gadis lainnya. Maksudnya? Bukan karena dia playboy, tetapi bila tidak ada roh pengendalian diri maka jadinya terjadi perselingkuhan. Hati-hati juga bagi yang sudah menikah. Bukan cinta lagi yang harus dipertahankan. Nafsu dalam pacaran adalah dosa dan kutuk, tetapi nafsu dalam perkawinan menjadi berkat karena itu Allah memandat untuk beranak cucu. Bukan pada saat Anda masih pacaran dan beranak cucu. Jangan sesat dan ditipu oleh setan. Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar