Good News

Minggu, 10 Desember 2017

Abstrak: Disiplin Gereja Berdasarkan Injil Matius 18:15-17 Dan Implementasinya Dalam gereja Masa Kini oleh Yohanis Luni Tumanan

Disiplin Gereja Berdasarkan Injil Matius 18:15-17 Dan Implementasinya Dalam gereja Masa Kini
Yohanis Luni Tumanan


Sari

Seringkali gereja mengalami kebingungan saat harus menentukan sikap terhadap orang yang berbuat dosa. Salah satu sikap yang ekstrim adalah membiarkan saja seseorang jatuh ke dalam dosa karena takut membuat orang itu tersinggung. Sikap ekstrim yang lain adalah sangat membenci dosa, sehingga membenci juga orang yang melakukannya. Disiplin dalam gereja merupakan kelalaian besar di sebagian gereja saat ini. Pemimpin takut untuk melakukan disiplin gereja kepada anggota jemaat, karena dinggap bertentangan dengan “kasih Allah” dan dapat menyebabkan perpecahan di dalam persekutuan. Pelaksanaan disiplin gereja disinyalir dapat menyebabkan hilangnya anggota jemaat yang berpengaruh dan kaya. Ada juga kesalahpahaman besar tentang makna, tujuan, dan sifat disiplin gereja. Banyak yang melihat disiplin gereja sebagai kutukan dan pengucilan daripada cinta kasih yang memulihkan untuk mengembalikan kepada persekutuan dengan orang percaya. Artikel ini bermaksud menjelaskan pemahaman yang benar mengenai tidakan dan prosedur disiplin gereja yang alkitabiah berdasarkan Injil Matius 18:15-17.


Often churches are confused when it comes to determining the attitude toward those who sin. One extreme attitude is to let alone the person who falls into sin for fear of making him/her offended. The other extreme attitude is that we hate the sin so much, that we begin to hate the one who did it. The application of discipline in the church is often overlooked in most churches today. Leaders are afraid to discipline members of the church, because it is deemed contrary to the “love of God” and can lead to divisions in the congregation. The implementation of church discipline can allegedly cause the loss of influential and rich members of the congregation. There is also a big misconception about the meaning, purpose, and the nature of church discipline. Many see church discipline as a curse and exclusion rather than love that restores the fellowship of believers. This article aims to explain the correct understanding of the act of and procedures of biblical church discipline based on Matthew 18: 15-17.

Kata Kunci: disiplin, gereja, jemaat, dosa, Matius, Injil, discipline, church, congregation, sin, Matthew 18:15-17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar