Good News

Kamis, 15 Oktober 2015

Abstrak:SIAPAKAH DIA: SANG PENASIHAT AJAIB, ALLAH YANG PERKASA, BAPA YANG KEKAL DAN RAJA DAMAI? STUDI TERHADAP MAKNA TEKS YESAYA 8:23-9:6 (Marde Christian Stenly Mawikere)



Abstrak
Artikel ini menyoroti mengenai siapakah sosok Sang Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja Damai bagi bangsa Israel sebagaimana yang ditegaskan oleh Nabi Yesaya dalam situasi kegentingan raja dan rakyat Israel Selatan/Yehuda dalam konflik dengan Imperium kerajaan Asyur. Studi ini dibangun dengan pendekatan kritik historis yang memberi gambaran mengenai situasi sosial politik bangsa Israel yang dalam tekanan dan krisis menghadapi raja-raja Asyur yang silih berganti menantang umat Allah tersebut.  Pada situasi tersebut, Allah mengutus nabi Yesaya untuk menyampaikan firman Tuhan mengenai pentingnya mengandalkan Tuhan dan perlindungan-Nya yang kekal ketimbang percaya kepada manusia yang kekuatan-Nya terbatas dan temporer. Di tengah-tengah krisis tersebut, Allah (Yahweh) menyatakan diri sebagai Yang Maha Kudus, Allah Israel yang trancendent sekaligus immanent dengan menghadirkan diri-Nya dalam gaya bahasa “antropomorfisme”  sebagai Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja Damai bagi bangsa Israel. Atribut Allah yang demikian memiliki makna bagi bangsa Israel bahwa Dia adalah pembebas dan penyelamat mereka. Hal ini juga merupakan jejak bagi inkarnasi-Nya kelak yang digenapi dalam Perjanjian Baru. Sehingga dalam Kitab Yesaya, dapat ditemukan kekayaan akar-akar inkarnasi Yesus Kristus, yakni Allah yang menjadi manusia.
Kata-kata kunci:  Allah, manusia, pembebasan, keselamatan, pemberitaan


This article highlights who was the figure called Wonderful Counselor, Mighty God, Eternal Father, and the Prince of Peace to the nation of Israel as delineated by the prophet Isaiah in the critical situation the king and people of Southern Israel/Judah faced in their conflict with the Assyrian Empire. This study utilizes the historical-critical approach which gives an overview of the social-political situation of the nation of Israel which was experiencing pressure and crisis from the kings of Assyria who alternated challenging the people of God.  In this situation God commissioned the prophet Isaiah to deliver the word of God concerning the importance of depending on the Lord and his eternal protection rather than trusting in man and his limited and temporary strength.  In the midst of this crisis, God (Yahweh) revealed himself as the Holy One, the God of Israel who is transcendent as well as immanent, who presents himself in anthropomorphic language as the Wonderful Counselor, Mighty God, Everlasting Father, and Prince of Peace for the nation of Israel.These attributes of God thus have a meaning for the nation of Israel that God is their deliverer and rescuer.  These descriptions also represent a trail showing his coming Incarnation that would be fulfilled in the New Testament.   Therefore, in the book of Isaiah can be found the rich roots of the Incarnation of Jesus Christ, that is God who became human.

Keywords:  God, human, liberation, salvation, proclamation

http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/article/view/172/pdf_134

Tidak ada komentar:

Posting Komentar