|
Artikel
ini menyoroti mengenai siapakah sosok
Sang Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja Damai bagi
bangsa Israel sebagaimana yang ditegaskan oleh Nabi Yesaya dalam situasi
kegentingan raja dan rakyat Israel Selatan/Yehuda dalam konflik dengan Imperium
kerajaan Asyur. Studi ini dibangun dengan pendekatan kritik historis
yang memberi gambaran mengenai situasi
sosial politik bangsa Israel yang dalam tekanan dan krisis menghadapi raja-raja
Asyur yang silih berganti menantang umat Allah tersebut. Pada situasi tersebut, Allah mengutus nabi
Yesaya untuk menyampaikan firman Tuhan mengenai pentingnya mengandalkan Tuhan
dan perlindungan-Nya yang kekal ketimbang percaya kepada manusia yang
kekuatan-Nya terbatas dan temporer. Di tengah-tengah krisis tersebut, Allah
(Yahweh) menyatakan diri sebagai Yang Maha Kudus, Allah Israel yang trancendent sekaligus immanent dengan menghadirkan diri-Nya
dalam gaya bahasa “antropomorfisme”
sebagai Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal dan Raja
Damai bagi bangsa Israel. Atribut Allah yang demikian memiliki makna bagi
bangsa Israel bahwa Dia adalah pembebas dan penyelamat mereka. Hal ini juga
merupakan jejak bagi inkarnasi-Nya kelak yang digenapi dalam Perjanjian Baru.
Sehingga dalam Kitab Yesaya, dapat ditemukan kekayaan akar-akar inkarnasi Yesus
Kristus, yakni Allah yang menjadi manusia.
Kata-kata kunci: Allah, manusia, pembebasan, keselamatan,
pemberitaan
This article
highlights who was the figure called Wonderful Counselor, Mighty God, Eternal
Father, and the Prince of Peace to the nation of Israel as delineated by the
prophet Isaiah in the critical situation the king and people of Southern
Israel/Judah faced in their conflict with the Assyrian Empire. This study
utilizes the historical-critical approach which gives an overview of the
social-political situation of the nation of Israel which was experiencing
pressure and crisis from the kings of Assyria who alternated challenging the people
of God. In this situation God
commissioned the prophet Isaiah to deliver the word of God concerning the
importance of depending on the Lord and his eternal protection rather than
trusting in man and his limited and temporary strength. In the midst of this crisis, God (Yahweh)
revealed himself as the Holy One, the God of Israel who is transcendent as well
as immanent, who presents himself in anthropomorphic language as the Wonderful
Counselor, Mighty God, Everlasting Father, and Prince of Peace for the nation
of Israel.These attributes of God thus have a meaning for the nation of Israel
that God is their deliverer and rescuer.
These descriptions also represent a trail showing his coming Incarnation
that would be fulfilled in the New Testament.
Therefore, in the book of Isaiah can be found the rich roots of the
Incarnation of Jesus Christ, that is God who became human.
http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/article/view/172/pdf_134
Tidak ada komentar:
Posting Komentar