Abstrak
Dalam
Perjanjian Lama kecemburuan Allah selalu berada dalam konteks penyembahan
berhala. Hukum Taurat yang kedua dengan jelas melarang penyembahan kepada
patung oleh karena alasan ini yaitu Allah yang cemburu. Tujuan penulisan
artikel ini adalah untuk mengetahui arti kecemburuan Allah terhadap penyembahan
berhala berdasarkan kitab Keluaran 20:4-6 dan implikasinya bagi kehidupan orang
percaya. Adapun kesimpulan artikel ini adalah pertama,
kecemburuan Allah terhadap penyembahan berhala menyatakan bahwa Allah tidak
dapat direpresentasikan dalam bentuk apapun karena kecemburuan Allah ini
menyatakan bahwa Ia adalah Allah yang kudus. Dengan demikian, hanya Allah
satu-satunya yang harus disembah oleh orang percaya. Kedua, kecemburuan
Allah terhadap penyembahan berhala menyatakan bahwa tidak boleh ada objek
penyembahan yang lain selain kepada Allah karena penyembahan kepada berhala
menandakan perzinaan rohani yang mengakibatkan kecemburuan Allah. Oleh karena
itu, orang percaya harus menolak segala bentuk penyembahan berhala. Ketiga, penyembahan kepada berhala mendatangkan
kecemburuan Allah karena kecemburuan Allah ini menyatakan kesetiaan-Nya atas
perjanjian dengan umat-Nya. Dengan demikian, kecemburuan Allah seharusnya
menjadi dasar dari penyembahan kepada Allah. Keempat,
kecemburuan Allah atas penyembahan berhala mendatangkan hukuman karena
kecemburuan Allah menyatakan keadilan-Nya dalam hal pemberian hukuman sebagai
konsekuensi bagi penyembah berhala. Kelima,
kecemburuan Allah atas penyembahan berhala menyatakan bahwa Allah mengasihi
umat-Nya dan sekaligus menyatakan keadilan Allah dalam hal pemberian berkat
bagi yang mengasihi-Nya. Kasih Allah mendasari hubungan-Nya dengan umat-Nya,
dengan demikian kasih juga menjadi dasar hubungan orang percaya dengan Allah.
Kata
kunci: Kecemburuan Allah, penyembahan, berhala, hukuman, kasih, hubungan,
perzinaan rohani, Keluaran 20:4-6.
In the
Old Testament, the jealousy of God is always in the context of worshipping
idols. The second commandment clearly prohibits the worshipping of statues for
this reason, that God is jealous. This article is based on Exodus 20:4-6, and
its purpose is to understand the meaning of God’s jealousy with respect to the
worship of idols and its implications in the lives of believers. Now, the
summary of this article is firstly: the jealousy of God in respect to idolatry
says that God cannot be represented in any shape or form whatsoever because the
jealousy of God says that He is a God who is Holy. As such, only God Himself
should be worshipped by believers. Secondly, the jealousy of God in respect to
idolatry says that there is to be no other object of worship other than God
because the worship of idols signifies spiritual adultery that results in the
jealousy of God. Because of this,
believers must reject all forms of idolatry. Thirdly, idolatry brings about the
jealousy of God because of God’s faithful covenant with His people. Thus, the
jealousy of God should become the foundation of worship to God. Fourthly, the jealousy
of God in relation to idolatry brings about judgment because the jealousy of
God says that He is just when giving judgment as a consequence for worshipping
idols. Fifthly, the jealousy of God in relation to idolatry says that God loves
His people and at the same time says that God is just in giving blessings to
those who love Him. The love of God underlies the relationship God has with His
people. As such, love also becomes the foundation of the relationship believers
have with God.
Keywords: Jealousy of God, worship, idolatry,
judgment, love, relationship, spiritual adultery, Exodus 20:4-6Sumber: http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/article/view/180/pdf_139
Tidak ada komentar:
Posting Komentar