MAKNA
TUJUH UNGKAPAN YESUS DI SALIB BAGI ORANG PERCAYA
Aldorio Flavius Lele1)*,
Robi
Panggarra2)
1)Alumni Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
2)Dosen Prodi Teologi Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray
*)Penulis korespondensi: aldorioflavius@gmail.com
Abstrak
Tujuh perkataan Yesus di kayu salib merupakan tujuh
ucapan yang mencakup seluruh pengajaran mengenai kasih Allah bagi manusia.
Kasih yang sulit untuk dipahami, sulit untuk dimengerti secara tuntas karena ia
melebihi kapasitas serta rasio pemikiran manusia yang terbatas. Pernyataan
kasih itu disimpulkan sebagai berikut: Pertama,
ucapan pengampunan yang diucapkan Yesus mengajarkan bahwa prinsip
pengampunan adalah mengasihi musuh. Mendoakan dan mengharapkan dia bertobat
serta mengampuni segala dosa-dosanya bukan berarti membiarkan dia berdosa terus
menerus. Ucapan pengampunan yang diucapkan oleh Yesus ialah bukan supaya
orang-orang yang didoakan diampuni tanpa pertobatan, tetapi supaya mereka
diampuni melalui pertobatan. Kedua, dalam
perkataan-Nya yang kedua, Yesus menjamin orang berdosa yang bertobat dan
percaya kepada-Nya akan bersama-sama dengan Dia di Firdaus. Seruan jaminan
kepastian yang diucapkan Yesus merupakan bentuk kasih yang menyelamatkan. Ketiga, Yesus adalah Allah yang peduli
terhadap penderitaan umat yang dikasihi-Nya. Orang-orang yang sungguh-sungguh
mengasihi Tuhan memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala perintah Tuhan
dan dalam segala hal mengasihi sesama.
Keempat, Seruan ini mengajarkan mengenai kuasa dosa yang dahsyat sehingga
Allah Bapa merelakan Anak-Nya yang sangat Ia kasihi, memikul beban dosa tanpa
pertolongan dan perlindungan. Kelima, ucapan
kelima inilah satu-satunya ucapan yang berhubungan dengan kesakitan jasmani
yang Ia ucapkan dari atas kayu salib. Rasa haus Yesus menunjukkan bahwa Ia
adalah benar-benar manusia. Ia adalah sumber air hidup yang rela menderita agar
dapat menyelamatkan mereka yang datang kepada-Nya. Keenam, ucapan keenam ini bukanlah teriakan kekalahan, melainkan
teriakan kemenangan. Ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa hingga akhir hidup-Nya
menandakan kasih-Nya yang begitu besar bagi manusia. Inilah kasih yang taat
sampai mati. Ketujuh, ucapan terakhir
Yesus menjelang kematian-Nya adalah sebuah doa. Di dalam doa-Nya itu Ia
mengajarkan orang percaya bagaimana menghadapi kematian. Bentuk kasih yang
penuh, terkandung di dalam penyerahan total kepada Allah.
Kata-kata
kunci: pengampunan, kasih, Kristus, keselamatan, Yesus, kamatian, salib
The
seven statements of Jesus on the cross are seven declarations which encompass
all the teachings about God’s love for people. This love is difficult to
comprehend, difficult to completely understand because it is beyond the limited
capacity, including the reasoning ability of man. These statements can be
summarized as follows: First, the pronunciation of forgiveness which Jesus
uttered teaches that a principle of forgiveness is loving one’s enemies. Praying
and hoping that they repent, as well as forgiving all of their sins, does not
mean allowing them to continue to sin. Jesus’ statement about forgiveness was
not so that people which are prayed for are forgiven without repentance, but
that they are forgiven through repentance. Second, Jesus guarantees that the
sinner that repents and believes in him will be together with him in Paradise. Jesus’
statement of certain assurance shows the nature of saving love. Third, Jesus is
the God who cares about the sufferings of his people whom he loves. People
which genuinely love the Lord have a responsibility to obey all of the Lord’s
commands and in everything love their fellow man. Fourth, the fourth appeal
teaches about the power of sin which is so devastating that God the Father
offered his beloved Son to shoulder the burden of sin without help or support.
Fifth, this fifth cry is the only utterance which he makes from the cross which
makes reference to his physical pain. Jesus’ thirst shows that he really is
man. He is the source of living water who is willing to suffer in order to save
those who come to him. Sixth, the sixth declaration is not a cry of defeat, but
rather a cry of victory. His obedience to the will of his Father until the end
of his life shows the greatness of his love toward people. This is love that is
obedient until death. Seventh, the final statement of Jesus before his death is
a prayer. In his prayer, he teaches believers how to face death. The nature of
a love that is comprehensive is contained in complete surrender to God.
Keywords:
forgiveness, love, Christ, salvation, Jesus, death, cross
Tidak ada komentar:
Posting Komentar