Abstract
The apostle Paul,
writing to Timothy, said “If anyone sets his heart on being an overseer, he
desires a noble task” (1 Tim. 3:1, NIV). The work is definitely noble but the
task is not always easy. Timothy knew that because he was in the troubled
church of Ephesus at the time when Paul wrote to him. Paul also knew that the
ministry is difficult. Conflict is all too often a part of Christian ministry.
In this brief article, we explore three kinds of conflict that a minister may
encounter in the church. Paul was experienced in all of them and so I will
focus our attention on his experience.
Keywords:
conflict, church, Christian, Timothy, Paul,
ministry
Rasul Paulus
menuliskan kepada Timotius, katanya “Orang yang
menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah” (1 Tim.
3:1, ITB). Pekerjaan ini memang sangat mulia namun tugas ini tidak selalu mudah.
Timotius mengetahui hal itu karena ia berada dalam gereja yang bermasalah di Efesus
pada saat itu Paulus menuliskan surat ini kepadanya. Paulus juga tahu bahwa pelayanan
ini tidaklah mudah. Konflik yang terjadi merupakan bagian dari pelayanan orang
Kristen. Dalam artikel ini, kita menyelidiki tiga jenis konflik yang mungkin
akan dihadapi seorang pelayan di gereja. Saat itu Paulus mengalami semua
konflik tersebut dan penulis akan fokus memberikan perhatian pada pengalaman
pelayanannya.
Kata-kata
kunci: konflik, gereja, Kristen, Tomotius, Paulus, pelayanan
Sumber:http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/article/view/177/pdf_133
Sumber:http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/article/view/177/pdf_133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar