Sahabat Blogger banyak intelektual, peneliti bahkan rohaniawan yang berkecimpung di dunia pendidikan teologi belum memiliki cititasi di lembaga selevel Google Scholar. Hal ini menyulitkan seseorang untuk mengetahui hasil karyanya sudah dikutip di seluruh dunia dan institusi dari mana saja yang telah mengutipnya, padahal apabila dilakukan penelusuran di google scholar ternyata telah banyak yang mengutipnya, tetapi penulis bersangkutan tidak mengetahuinya. Mengapa ini bisa tersitasi, karena buku tersebut terindeks di google books atau terindeks di Amazon books. Sebagai contoh judul berikut.
Ephesians: an exegetical commentary (H. H Hoehner) yang tercsitasi 182 kali kutipan sejak buku ini terbit tahun 2002 hingga sekarang. Artinya selama 12 tahun baru 182 kali dikutip yang artinya setidaknya ada 182 kali kutipan yang dilakukan oleh buku, artikel ataupun jurnal. Namun pastinya di luar sana (di berbagai institusi di dunia) banyak makalah yang telah mengutipnya.
Hal itulah alasan mengapa karya kita harus dipublikasikan secara elektronik. Tentunya kita harus menghindari dan menolak plagiasrism artinya copas (copy paste). Saya pikir google juga gak senang tuh, bahkan siap-siap didepak dari google.
Saya mau berbagi tentang google scholar versi saya. Caranya gimana? Pertama memiliki akun gmail. stelah itu cari google scholar di google. Stelah itu klik my cititation atau sititasi saya (versi Indonesia) lalu kita mengisi form yang harus kita isi. Supaya efektif miliki juga e-mail institusi seperti saya hengkiwijaya@sttjaffray.ac.id untuk diverifikasi oleh google scholar. Setelah itu Anda akan mendapati google scholar seperti di link di bawah ini, tentunya setelah ditambahkan secara manual artikelnya.
Lihat artikel terkait : Jurnal Jaffray
Tidak ada komentar:
Posting Komentar