1.
Bagaimana
anak kecil dan binatang dapat tahan hidup, kalau mereka diikutsertakan dalam
berpuasa (ay. 7)? Raja mengumumkan puasa bagi semua makhluk hidup termasuk anak
kecil berarti hal itu adalah suatu kewajaran dan sudah dilakukan sebelumnya
sehingga menjadi titah yang dapat dilakukan dalam suatu kota Niniwe.
2.
Bagaimana
binatang dapat melakukan seperti apa yang dilakukan manusia, berselubung kain
kabung, berseru keras-keras kepada Allah, berbalik dari tingkah laku yang jahat
dan kekerasan yang dilakukannya (ay. 8)? Binatang dapat saja melakukan seperti
yang dilakukan oleh manusia karena manusia yang memelihara itu dapat
melakukannya seperti mengenakan kain kabung kepada binatang dan manusia dapat
menghindarkan binatang untuk melakukan kejahatan. Dalam Yoel 1:20, “Juga
binatang-binatang di padang menjerit
karena rindu kepada-Mu…” (TB).
3.
Berapa
kali orang-orang Niniwe berpuasa dan berkabung dalam pasal 3? Bila kita
mengatakan bahwa ayat 5 berlanjut dengan ayat 6-9 berurutan secara kronologis
maka kemungkinan berpuasa dilakukan 2 kali, tetapi bila ayat 5 adalah sesudah
raja mengumumkan puasa dan nmengenakan kain kabung maka berpuasa dan berkabung
hanya terjadi sekali karena ayat 6-9 mendahului terjadi dari ayat 5.
4.
Mengapa
manusia dan binatang harus berseru keras-keras kepada Allah padahal Allah
bukanlah pribadi yang tuli (ay. 8)? Manusia dan binatang harus berseru
keras-keras kepada Allah menunjukkan kesungguhan respon hati orang-orang Niniwe
dan segala isi kota terhadap firman TUHAN yang disampaikan oleh Yunus. Selain
itu menunjukkan kesedihan yang mendalam dan penyesalan atas kejahatan mereka
kepada Allah.
5.
Siapa
yang menyampaikan pengumuman dan berapa lama proses penyampaian itu
dilaksanakan? Yang menyampaikan pengumuman adalah raja dan para pembesar yang
ditindaklajuti oleh orang-orang Niniwe. Raja memiliki kuasa bagi wilayah
kekuasaannya dan para pembesar adalah pembantu raja yang menyampaikan kepada
orang-orang Niniwe yang berdomisili di wilayahnya. Lama penyampaiannya
dilaksanakan tidak disebutkan dalam teks, kemungkinan hanya dalam sehari
sebagaimana Yunus menjalani kota Niniwe, karena raja memiliki prajurit yang
bisa dikerahkan ke segala penjuru wilayah kekuasaannya. Keputusan raja bersifat
absolut maka tidak mungkin dilanggar karena melanggar berarti dihukum oleh
raja, selain itu ada penghukuman yang menanti dari Allah.
6.
Apa
persamaan dan perbedaan dari binatang yang terdapat dalam 1:17-2:10 dengan 3:7-8?
Kedua-duanya binatang tersebut adalah ciptaan TUHAN baik ikan besar nauoun
ternak di Niniwe. TUHAN, Allah yang empunya langit, yang
telah menjadikan lautan dan daratan (1:9b). Perbedaannya adalah ikan besar adanya di laut dan ternak adanya di
darat. Atas penentuan TUHAN maka ikan besar itu ada untuk menyelamatkan Yunus
sedangkan ternak ini berpuasa dan berkabung untuk diselamatkan. Ikan besar
sebagai sarana penyelamatan sedangkan ternak harus berpuasa dan berkabung
sebagai sarana penyelamatan.
7.
Berdasarkan
1:1-3:9, hal-hal apa saja yang harus dilakukan Yunus dan orang-orang Niniwe
agar mereka memperoleh keselamatan? Yunus menyerahkan dirinya dicampakkan ke
laut untuk meredakan laut yang bergelora supaya para awak kapal selamat (1:12,
15). Yunus memenuhi panggilan kedua TUHAN untuk menyampaikan seruan TUHAN
kepada Niniwe (3:4). Orang-orang Niniwe dan raja serta segala makhluk hidup
berpuasa dan mengenakan kain kabung dengan harapan dapat selamat (3:5-9).
8.
Bagaimana
raja dan para pembesar mengetahui bahwa dengan tindakan yang mereka lakukan
berdasarkan ayat 5-8, “Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari
murka-Nya yang menyala-nyala”, padahal mereka belum mengalami keselamatan (ay.
9)? Raja dan para pembesar menunjukkan pengharapannya kepada Allah dan pada
ayat 9 ada perkataan, “Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik
dan menyesal…” mengungkapkan harapan raja dan para pembesarnya bahwa Allah akan
mengubah rencana-Nya. Allah tidak mengubah keputusan-Nya namun kasih setian-Nya
kepada orang-orang Niniwe.
9.
Apa yang dimaksud dengan “Allah
berbalik” (ay. 9)? Bandingkanlah dengan terjemahan lain tentang penggunaan
frase ini dan tentukanlah satu yang paling tepat disertai alasannya. TB: Allah
berbalik; IBIS: mengubah niat-Nya; KJV: will turn (Ibr. shub). Allah berbalik artinya Allah kembali menyatakan kasih
setia-Nya, tetapi keputusan-Nya tidak berubah. Allah berbalik kepada Niniwe
sehingga penghakiman terhadap Niniwe tidak dilaksanakan karena orang-orang
Niniwe berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Allah.
10. Apa
yang dimaksud dengan “Allah menyesal” (ay. 9)? Bandingkanlah dengan terjemahan
lain tentang penggunaan frase ini dan tentukanlah satu yang paling tepat
disertai alasan. KJV: repent; TB/TL/ENDE: menyesal; IBIS: tidak marah lagi;
NIV: compassion; NAS:relent. Berdasarkan konteks maka yang sesuai adalah
terjemahan NIV dan NAS yaitu berbelas kasihan (nacham). Allah yang menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan
kepada seluruh ciptaan-Nya.
11. Dapatkah
Allah menyesal? Berikan alasannya. Allah
tidak dapat menyesal seperti manusia menyesal (bdg. Bil. 23:19; Yer. 17:7; 1
Sam. 15:29). Kata “menyesal” ketika dikenakan kepada Allah menunjukkan sifat
dan aktivitas ilahi (Kej. 6:6-7; 1 Sam. 24:16; Yer. 42:10). Disini diharapkan
Allah akan mengijinkan diri-Nya memiliki belas kasihan (menyesal) karena
hukuman yang telah disampaikan-Nya dalam 3:4. Allah menyesal adalah Allah yang
berbelas kasihan kepada orang-orang Niniwe yang berbalik kepada-Nya. Menyesal
yang ada pada diri Allah menyatakan sikap dan perasaan Allah yang diekspresikan
kepada manusia ketika berhadapan dengan manusia berdosa, bertobat, berduka,
tertindas yang pada satu sisi bersifat negatif,
berupa murka, penghukuman, malapetaka dan pada sisi positif berupa belas kasihan, keselamatan, penghiburan dan
pembelaan , sebagai kedaulatan-Nya yang tepat bagi manusia.
12. Sebutkan
persamaan dan perbedaan Yunus 3:9 dan Yoel 2:14! Persamaannya adalah empat kata yang pertama dalam Yunus 3:9 “siapa
tahu berbalik dan menyesal” sama dengan empat kata pertama dalam Yoel 2:14.
Kedua-duanya menekankan tentang menghindari malapetaka dengan cara pertobatan. Perbedaannya adalah kedua-duanya ditulis
dalam konteks yang berbeda. Konteks kitab Yunus menunjukkan bahwa Allah juga
menginginkan keselamatan terjadi, bukan hanya bagi bangsa Israel, melainkan
juga pada bangsa-bangsa lain seperti orang-orang Niniwe, melalui kepercayaan
mereka kepada Allah dan pertobatan dari segala kejahatan mereka. Konteks kitab
Yoel menekankan peringatan tentang penghakiman yang segera terjadi jika
orang-orang tidak berbalik dari dosa-dosa mereka kepada Allah. Harapan mereka
Allah memulihkan mereka sehingga mereka dapat mempersembahkan korban bagi
Allah.
13. Apa
yang dimaksud dengan “murka Allah yang menyala-menyala” (ay. 9)? “Murka Allah
yang menyala-nyala” adalah penghukuman Allah yang akan membinasakan kota Niniwe
dan isinya (ternak dan segala makhluk hidup). Hal ini disebabkan kejahatan yang
mereka lakukan. Murka Allah juga disebut sebagai kemarahan Allah kepada
orang-orang Niniwe.
14. Siapa
yang menjadi subjek untuk berbalik dalam ayat 8 dan siapa yang menjadi subjek
untuk berbalik dalam ayat 9? Apa maksudnya bagi manusia dan Allah? Subjek dari kata
dasar shub dalam 3:9 adalah Allah, berarti Allah berbalik kepada
orang-orang Niniwe untuk tidak membinasakan mereka. Subjek dari kata dasar shub dalam ayat 8 adalah manusia dan
ternak, berarti mereka berbalik kepada Allah dari segala tingkah laku yang
jahat dan percaya kepada Allah. Maksudnya adalah tidak hanya Allah yang
merespon kepada manusia tetapi juga manusia kepada Allah. Jadi ketika
orang-orang Niniwe berbalik dari cara hidup yang jahat kepada Allah, maka Allah
berbalik kepada mereka tanpa melaksanakan penghakiman kepada mereka.
15. Berapa
lama selang waktu antara ayat 7-9 dan ay. 10? Teks tidak menyatakan dengan
pasti namun waktu ini didasarkan pada waktu Allah yang Mahatahu bahwa
orang-orang Niniwe dan segala makhluk hidup telah berbalik dan bertobat dari
segala kejahatannya.
16. Bandingkan
persamaan dan perbedaan tentang sifat Allah dalam ayat 7-9 dan ayat 10?
Persamaannya adalah
Allah konsisten dengan keputusan-Nya
yaitu ayat 9 diwujudkan di ayat 10 yaitu Allah yang berbalik kepada
orang-orang Niniwe yang bertobat. Allah
yang menyesal adalah Allah yang berbelas kasihan yang konsisten dengan
sifat-sifat-Nya. Perbedaannya adalah
Allah memiliki sifat yang dikenal sebagai murka atau kemarahan Allah. Dia
adalah Allah yang mendengar seruan orang-orang Niniwe yang bertobat. Dia adalah
Allah yang berinisiatif untuk menyatakan hukuman kepada orang-orang Niniwe
karena dosanya karena Allah Mahaadil. Dia adalah Allh yang berinisiatif
membatalkan malapetaka yang telah dirancangkan-Nya karena pernohonan dan
pertobatan manusia karena Dia juga panjang sabar.
17. Bagaimana
Allah dapat melihat, padahal Ia tidak bertubuh (ay. 10)? Allah Mahahadir dan
Mahatahu karena Allah memiliki sifat ilahi tersebut. Allah melihat perbuatan
mereka (ay. 7-8). Kata “melihat” (ra’a) memiliki makna menilai secara benar berdasarkan pengamatan yang cermat dan teliti.
Hasil penilaian Allah bahwa orang-orang Niniwe tidak hanya sekedar menyesal,
tetapi mereka juga benar-benar telah berbalik dari cara hidup yang jahat baik
secara lahiriah dan batiniah.
18. Siapa-siapa
saja yang “berbalik” dalam pasal 3 dan disertai penjelasan? Allah berbalik
kepada orang-orang Niniwe untuk tidak membinasakan mereka (ay. 10); manusia dan
ternak, berarti mereka berbalik kepada Allah dari segala tingkah laku yang
jahat dan percaya kepada Allah (ay. 8). Yunus juga berbalik kepada panggilan
Allah dengan taat memberitakan seruan TUHAN (3:1-4).
19. Siapa
yang dimaksudkan dengan “mereka” yang terdapat dalam ayat 10? “Mereka” yang
dimaksudkan adalah segala ciptaan Allah yang ada di dalam kota Niniwe termasuk
manusia, ternak dan tanaman (ay. 7-8) yang telah berbalik dari segala kejahatan
mereka dan menunjukkan pertobatan.
20. Apa
perbedaan antara Allah berbalik dan orang-orang Niniwe berbalik (ay. 10)? Allah
berbalik kepada orang-orang Niniwe karena berbelas kasihan dan pertobatan
mereka sehingga mereka dibebaskan dari penghukuman. Sedangkan orang-orang
Niniwe berbalik dari segala kejahatan mereka dan berbalik kepada Allah dengan
percaya dan bertobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar