Good News

Minggu, 12 Juli 2015

Hidup tanpa "signal"

Bisakah manusia hidup tanpa "signal." Coba renungkan sejenak peringatan ini. Seperti bisa untuk sesaat atau berhari-hari. Berhari-hari dengan puasa "signal." Semua yang berhubungan dengan signal seperti signal handphone, satelit, dan sejenisnya. Saya teringat dengan seorang yang terkenal dengan hacker Indonesia, tetapi dia tidak jahat. Teman saya ini tidak juga jahat, malah mungkin dia lebih baik dari saya.
Berhari-hari mencari "signal" bukan sesuap nasi. Berhari-hari bahkan berbulan-bulan tetapi mungkin tahun depan signal sudah berlimpah.

Sangat disayangkan apabila hanya karena signal handphone kita tidak mau melayani orang. Apakah ini tujuan Anda ada di muka bumi. Gimana kalau Anda jadi PNS, tetapi ditempatkan di pedalaman yang tidak ada signal dan bahkan beras. Kok beras juga disebut-sebut. Iya dia juga butuh makan. Masakan dia mau makan signal-signal yang tidak bisa dimakannya. Kalau akghirnya dia tahu bahwa saya menulis ini setelah mendengar kabarnya bahwa dia pulang ke kampus hanya karena itu tanpa ada penyesalan dan malu. Saya tahu bahwa Tuhan ada di dalamnya sendiri.
Seseorang diketahui ketika ada dalam zona tidak nyaman. Ada ketakutan, cemas dan gelisah. Bila dunia signal saja telah menggoyahkan iman kita kepada Tuhan dalam hal melayani. Tuhan yesus tolong kami karena seringkali telah jauh darimu karena kondisi yang tidak aman dan nyaman. Ampuni kami ya Tuhan kalau selama ini kami tidak mau ada tantangan dan hanya mengharapkan semua baik-baik saja karena Engkau Tuhan yang baik. Tetapi nyatanya dalam masalah kita dapat berjumpa dengan Tuhan dan iman kita semakin kuat dan signal-signal bukanlah masalah karena signal bukanlah berhala lagi....Jangan hidup karena merasa, tetapi taruhkanlah harapmu pada Yesus.

Taruhkanlah harapmu sepenuh kepada Yesus
yang memberi damai dalam kebimbangan
Taruhkanlah harapmu sepenuh kepada Yesus
yang memberi damai dalam kebimbangan
Raja damai yang datang dari GALILEA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar