Kata mengingini selalu mengganggu bagi manusia yang tidak ingin berubah dari sifat yang serakah, iri dan jahat. Keinginan menjadi mematikan apabila hal tersebut berlawanan dengan kehendak Tuhan. Adalah lebih baik tidak berurusan dengan pekerjaan Tuhan yang melibatkan Anda sebagai hamba-Nya dan pelayan apabila Anda belum mematikan keinginan di dalam diri Anda. Keinginan mata, keinginan daging dan keinginan lainnya seperti mengingini istri sesamau, umah, mobil dan lainnya.
Dosa Akhan adalah salah satu contohnya dan contoh yang lain yang sama dengannya adalah penyembahan berhala. Dosa Akhan tidak hanya berakibat bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi komunitas, bangsanya. Dosa Ananias dan Safira dalam Perjanjian Baru adalah contoh konkrit betapa dosa yang mengambil bagian yang diberikan kepada Tuhan dapat berakibat kematian. Mencuri dan mengambil dan mengingini adalah dosa tetapi mengambil kepunyaan Allah adalah lebih berbahaya karena berurusan dengan otoritas Allah yang mutlak.
Oleh karena itu, jadilah orang yang hidup sederhana dan rendah hati di saat Anda berada di titik terendah maupun pada saat Anda dipercayakan pada titik teratas. Selesaikan dosa dan mintalah pengampunan kepada Allah dan berdoa untuk diberikan kekuatan untuk tetap mengingini Dia di atas apapun dan jangan pernah menyerah atas godaan dan pencobaan.
Selasa, 26 Juli 2016
Rabu, 13 Juli 2016
HAri 21: Injil Yohanes 21
Tugas Anda: Membaca pasal 21 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 21:2-3: "Di pantai itu berkumpul Simon Petrus,
Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak
Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka:
"Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi
juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam
itu mereka tidak menangkap apa-apa."
Renungan Hari Ini
Saya menganggapnya cukup menarik dan membuat bersemangat
bahwa di dalam ayat ini, hanya tiga nama murid Yesus yang disebutkan, si
penyangkal dan si peragu! Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Natanael telah
meragukan jika ada sesuatu yang baik berasal dari Nazaret, dan Tomas hidup
dalam ketidakpercayaan dan keraguan akan hidup Kristus yang telah bangkit
hingga dia mendapatkan bukti yang benar-benar nyata. Tetapi, Yesus memanggil
mereka "anak-anak" dalam ayat 5, dan memutuskan untuk menunjukkan
kasih-Nya yang tidak bersyarat dalam bahasa cinta yang dapat mereka pahami:
ikan!
Petrus, yang mungkin masih menyalahkan dirinya sendiri
karena menyangkal Yesus tiga kali, mengatakan, "Aku pergi menangkap
ikan." Teman-temannya memutuskan untuk pergi bersamanya. Setelah menunggu
semalaman, mereka tidak menangkap apa-apa. Tetapi, Yesus muncul di hadapan
mereka dan memutuskan untuk menunjukkan kasih-Nya sekali lagi dengan cara yang
benar-benar memberkati mereka. Dia memberi tahu mereka untuk melemparkan jala
di sisi lain dari kapal. Mereka bisa saja keras kepala dan merasa gengsi, lalu
mengatakan, "Itu gila. Kami adalah nelayan yang ahli. Kami tahu apa yang
kami lakukan. Melemparkan jala ke sisi lain dari kapal tidak akan menangkap
apa-apa." Tetapi, mereka memilih untuk melakukan yang dikatakan pria ini,
sebelum mereka mengetahui bahwa pria itu adalah Yesus! Bukankah Anda juga menyukai
rincian itu? Tangkapannya sangat banyak hingga mereka menghitung ikannya -- 153
-- seperti nelayan sejati! Malahan, tangkapan itu sangat luar biasa hingga
"Mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan." Mereka tidak bisa memuji diri
mereka sendiri.
Saat Yesus berbagi sarapan bersama mereka pagi itu,
kata-kata perpisahan-Nya kepada Petrus, yang diketahui oleh banyak dari kita
sebagai murid-murid yang menyangkal Kristus, adalah: "Gembalakan
domba-domba-Ku," dan "Ikutlah Aku!"
Apakah Anda sebelumnya pernah menyangkal Kristus dengan
kata-kata, tindakan Anda, atau kesempatan yang Anda lewatkan untuk membela
Yesus? Pernahkah Anda merasa putus asa dan bertanya-tanya jika Anda akan bisa
meminta maaf pada-Nya? Kuatlah! Allah mengetahui kelemahan kita, dan Dia
memanggil kita "anak-anak." Saat kita hampir menyelesaikan Tantangan
21 Hari, Yesus berbicara kepada Anda dan saya. Dia berkata, "Apakah engkau
mengasihi Aku?" Jika kita dapat menjawab dari dalam hati kita, "Benar
Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau," kemudian Yesus berkata
kepada kita semua, "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
Hari 20: Yohanes 20
Tugas Anda: Membaca pasal 20 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 20:31: "Tetapi semua yang tercantum di sini
telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan
supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya."
Renungan Hari Ini
Saat Anda membuka Injil Saku Anda pada Yohanes pasal 20,
perhatikan kata-kata "KUBUR YANG KOSONG." Bukankah seluruh iman kita
berdasarkan pada tiga kata yang luar biasa ini? Bagaimana hati Anda menanggapi
pernyataan yang luar biasa ini? Perhatikan bagaimana pasal ini terbagi menjadi
beberapa bagian: Yesus muncul di hadapan Maria Magdalena, Yesus muncul di
hadapan murid-murid, dan Yesus muncul di hadapan Tomas. Dalam setiap bagian
pasal ini, kita melihat tanggapan mereka terhadap kubur yang kosong.
Tanggapan Maria Magdalena terhadap kubur yang kosong adalah
tetap berada di dekat kubur dan menangis. Dia harus menemukan tubuh Kristus.
Dia ingin berada di dekat-Nya dan merawat tubuh-Nya. Yesus menampakkan diri-Nya
di hadapannya dengan memanggil namanya, "Maria." Dia kemudian
memberitahunya untuk pulang dan memberitakan pesan ini kepada murid-murid-Nya,
yang dengan luar biasa dipanggilnya sebagai "anak-anak."
Tanggapan murid-murid terhadap kubur yang kosong adalah
berlari dan bersembunyi dalam ketakutan akan orang-orang Yahudi. Mereka belum
mengetahui apa yang terjadi, tetapi mereka yakin bahwa itu akan menjadi masalah
bagi mereka. Yesus menampakkan diri-Nya di hadapan mereka secara misterius
muncul dalam ruangan tempat mereka bersembunyi dan mengatakan, "Damai
sejahtera bagi kamu!…Terimalah Roh Kudus."
Tanggapan Tomas terhadap kubur yang kosong adalah keraguan.
Dia keras kepala; "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan ...
aku tidak akan percaya." Yesus mendengar pernyataan Tomas meskipun dia
tidak secara fisik hadir saat Tomas mengatakannya. Tetapi, kita melihat
tanggapan luar biasa Yesus kepada Tomas seminggu kemudian saat Dia secara
misterius muncul kembali di hadapan murid-murid dan berkata pada Tomas,
"Lihatlah tangan-Ku."
Bagaimanakah tanggapanmu hari ini terhadap kubur yang
kosong? Semoga seperti pernyataan terakhir Tomas, "Ya Tuhanku dan
Allahku!"
Hari 19: Yohanes 19
Tugas Anda: Membaca pasal 19 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 19:19: "Dan Pilatus menyuruh memasang juga
tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja
orang Yahudi.""
Renungan Hari Ini
Salah satu kata yang berulang dalam pasal 19 adalah kata
"raja." Dari mana Pilatus dan serdadunya mendapat ide untuk
menyatakan Yesus sebagai "Raja orang Yahudi"? Dalam Yohanes 18:33-37,
Pilatus memanggil Yesus untuk datang di hadapannya dan bertanya, "Engkau
inikah raja orang Yahudi?" Yesus menjawab, "Aku adalah raja." Lalu,
seorang raja memiliki kerajaan. Kerajaan adalah tempat di mana kata-kata Raja
berkuasa penuh. Apa yang diinginkan Raja akan terjadi. Jika saya mengatakan
Yesus adalah Raja saya, maka saya harus menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini
pada diri saya sendiri: "Apakah kata-kata Yesus memiliki kekuasaan penuh
atas hidup saya? Apakah Dia mendapatkan hal-hal yang diinginkan-Nya dalam hidup
saya?" Kecuali saya menempatkan diri di posisi untuk mendengar
kata-kata-Nya setiap hari, saya akan terus dikuasai oleh keinginan duniawi dan
bukan keinginan Allah untuk hidup saya. Saat Anda menyelesaikan pasal 19 ini,
sisihkan waktu untuk menuliskan semua hal yang telah ditanggung Raja Anda bagi
Anda, dimulai dari ayat satu. Anda akan benar-benar bersemangat dengan latihan
ini. Terkadang, Anda membutuhkan pengingat baru mengenai hal-hal yang telah
ditanggung Yesus Kristus bagi kita.
HAri 18: Yohanes 18
Tugas Anda: Membaca pasal 18 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 18:4: "Maka Yesus, yang tahu semua yang akan
menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang
kamu cari?""
Renungan Tantangan 21 Hari
Berapa kali saya telah membolak-balik ayat ini tanpa
menyadari hati Yesus untuk semua manusia? Yesus mengetahui sejak saat Dia
memasuki taman Zaitun bahwa Yudas akan segera muncul dengan banyak serdadu
untuk menangkapnya (Yohanes 13:27). Dia tahu bahwa saat Dia melangkah keluar,
dia akan memulai perjalanan-Nya ke kayu salib. Yesus tidak menunggu para
serdadu itu untuk menemukan-Nya. Dia melangkah keluar dan mengatakan,
"Akulah Dia." Dia sudah siap untuk meminum cawan yang telah diberikan
Bapa kepada-Nya. Langkah-Nya berarti kehidupan kekal bagi Anda dan saya.
Hari 17: Yohanes 17
Tugas Anda: Membaca pasal 17 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 17:3: "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa
mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus
Kristus yang telah Engkau utus."
Renungan Tantangan 21 Hari
Bertumbuh di rumah seorang pendeta, saya mengundang Yesus
Kristus ke dalam hidup saya pada usia yang sangat muda karena saya ingin hidup
kekal bersama Yesus. Saya menginginkan hidup kekal yang dijanjikan Yesus dalam
Yohanes 3:16. Tidak pernah terbayangkan oleh saya, bahwa saya dapat merasakan
kehidupan kekal sebelum saya sampai di pintu surga! Hidup yang kekal selalu
jauh di masa depan... hingga suatu hari, Roh Kudus membuka mata saya untuk
melihat kata kerja dalam Yohanes 17:3, "Inilah hidup yang kekal
itu..." Apa? Hidup kekal dapat dimulai sekarang? Saya pikir saya harus
meninggal terlebih dahulu! Bagaimana bisa? Kemudian, Yesus memberikan kami
berita yang paling luar biasa: hidup yang kekal berasal dari pengenalan
terhadap Allah dan Dia. Jika saya ingin merasakan hidup kekal yang lebih awal,
saya dapat mulai hari ini dengan fokus untuk lebih mengenal Allah melalui
kata-kata dan kehidupan Yesus.
Hari 16: Yohanes 16
HARI 16
Tugas Anda: Membaca pasal 16 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 16:1 & 33: "Semuanya ini Kukatakan
kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku."
"Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh
damai sejahtera dalam Aku."
Renungan Hari Ini
Saya sudah tidak dapat menghitung berapa kali saya telah
melakukan Tantangan 21 Hari dengan menggunakan Injil Yohanes. Tetapi, saya
selalu terkagum-kagum dengan cara Roh Kudus menunjukkan hal-hal baru pada hati
saya yang sedang mencari. Hari ini, frasa berulang "Semuanya ini Kukatakan
kepadamu…" mengundang perhatian saya. Di dalam setiap ayatnya, saya harus
kembali ke ayat-ayat sebelumnya untuk melihat hal-hal yang dikatakan Dia pada
saya.
Apakah yang dikatakan Yesus kepada kita agar kita tidak
tersesat? Untuk menjawabnya, Anda harus kembali dan membaca ulang pasal 15.
Hanya untuk tinjauan, buatlah daftar semua hal yang diberitahukan Yesus kepada
Anda sehingga Anda tidak akan tersesat. Yesus mengetahui bahwa hati kita dapat
dengan mudah tersesat. Saya menyukai kenyataan bahwa Dia sangat mengasihi saya
hingga memberi tahu saya cara agar tidak tersesat.
Selanjutnya, tanyakan pertanyaan ini pada diri Anda sendiri,
"Apakah yang Yesus inginkan untuk saya ketahui, sehingga saya dapat
mengalami kedamaian dalam hidup saya?" Bacalah kembali pasal ini dan
buatlah daftarnya. Yesus tidak hanya ingin membantu kita agar tidak tersesat,
tetapi Dia ingin kita mengetahui kedamaian-Nya di dalam hidup kita. Kedamaian
terbesar kita berasal dari hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. Perhatikan
kata-kata, "dalam Aku," dalam ayat 33. Dalam nama-Nya, dan hanya
dalam nama-Nya, kita menemukan kedamaian abadi.
HAri 15: Yohanes 15
Ayat Kunci
Yohanes 15:10 &12 & 17: "Jikalau kamu menuruti
perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku."
"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling
mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu."
"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan
yang lain."
Renungan Hari Ini
Salah satu aspek dari menerima kasih adalah merasa
terlindungi dan aman. Sebagai orang tua, saya mengasihi anak-anak saya. Bagian
dari tanggung jawab saya adalah untuk melindungi mereka dari bahaya. Karena
saya lebih tua dan lebih bijaksana, saya harus membuat peraturan (perintah)
untuk memastikan keselamatan mereka. Peraturan seperti, "Jangan menyentuh
pembakar yang panas di kompor; jangan bermain di jalan; jangan melompat ke sisi
kolam renang yang dalam sebelum Anda belajar berenang." Saya tidak
memaksakan peraturan ini karena saya ingin menjadi Ibu yang jahat, tetapi
karena saya mengasihi anak-anak saya dan saya ingin melindungi mereka dari
bahaya.
Allah adalah Bapa kita. Dia mengasihi kita melebihi hal-hal
yang dapat kita bayangkan. Dia ingin melindungi kita dari bahaya. Karena Dia
lebih bijaksana dibanding kita. Dia telah memberikan peraturan (perintah) pada
kita untuk memastikan keselamatan kita, bukan karena Dia ingin menjadi jahat,
tetapi karena Dia ingin yang terbaik bagi kita. Dua kali Dia memerintahkan
kita, "Saling mengasihi" Apakah saya mematuhi perintah ini? Apakah
saya mengasihi semua orang di sekitar saya; semua rekan kerja saya, semua
tetangga saya, dan semua orang yang pergi ke gereja bersama saya? Apakah saya
mengasihi orang yang berada di sebelah kita?
Selasa, 12 Juli 2016
Hari 14: Yohanes 14
Tugas Anda: Membaca pasal 14 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 14:7 -9: "Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti
kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah
melihat Dia. Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada
kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian
lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal
Aku?""
Renungan Hari Ini
Sebentar saja, bayangkan diri Anda berada di situasi
Filipus, tetapi ubahlah namanya menjadi nama Anda. "_________, sekiranya
kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal
Dia dan kamu telah melihat Dia.'Kata _________ kepada-Nya: 'Tuhan, tunjukkanlah
Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.' Kata Yesus kepadanya:
"Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, ________, namun engkau tidak
mengenal Aku?"
Berapa lama Yesus telah menjadi bagian dari hidup Anda?
Apakah Anda benar-benar mengenal-Nya seperti yang seharusnya? Ayat-ayat ini
memberi tahu kita bahwa kita dapat benar-benar mengenal Yesus. Jika kita
mengenal-Nya, maka kita mengenal Bapa, titik!
Saat Anda melanjutkan Tantangan 21 Hari, ingatlah untuk
tetap fokus untuk mengetahui semua hal yang dapat Anda ketahui tentang Yesus.
Dengan mengamati tindakan-Nya dan mendengarkan kata-kata-Nya, Anda akan
mendapatkan pengetahuan tentang Allah. Yesus hidup dan berbicara dengan
pernyataan Allah. Pemikiran bahwa saya dapat benar-benar mengenal Allah dari
alam semesta melalui keintiman dengan Yesus adalah hak istimewa yang luar
biasa. Kejarlah hubungan Anda dengan Yesus dengan kerinduan. Itu adalah hal
yang layak dikejar!
Senin, 11 Juli 2016
Hari 13: Yohanes 13
Tugas Anda: Membaca pasal 13 dari Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 13:37-38: "Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan,
mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku
bagi-Mu!" Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali.""
Renungan Hari Ini
Akhir-akhir ini, seorang pemuda, Nick, yang telah mengenal
keluarga saya, datang ke rumah kami untuk berenang di sore hari. Saya
memutuskan untuk menyisihkan waktu dari jadwal saya yang sibuk untuk duduk di beranda
kami dan berbicara dengannya. Di tengah-tengah percakapan kami, dia bertanya
jika saya memiliki sesuatu untuk diminum. Siang itu, saya baru saja membuat
satu teko penuh es teh seduh yang segar dan sejujurnya, saya sedang tidak ingin
membagikannya. Teko terakhir yang saya buat kemarin, menghilang tanpa saya
sempat meminumnya sehingga saya memutuskan untuk mengawasi teko itu karena
alasan saya yang egois. Tanpa memberitahukan kebohongan apa pun, saya memberi
tahu Nick bahwa saya hanya memiliki air atau susu. Jadi, dia mengatakan bahwa
dia minta segelas air. Saat saya menuangkan segelas air es, saya membenarkan
diri di dalam pikiran saya bahwa saya pantas menyimpan es teh itu untuk diri
saya sendiri; karena sayalah yang membuatnya. Saya memutuskan untuk mengabaikan
rasa bersalah dari keegoisan saya di dalam hati saya dan memberikan air es
kepada Nick dan bukan es teh.
Pernahkah Anda berada di situasi yang hampir sama, saat Anda
menyimpan sesuatu untuk diri Anda sendiri dan tidak memberikan semuanya kepada
Tuhan?
Sering kali di pagi hari, saya duduk sendiri bersama Yesus
untuk mengetahui hati-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Saya sering kali ingin
berkata kepada-Nya, "Tuhan, aku akan memberikan hidupku untuk-Mu!"
Tetapi hari ini, Dia akhirnya menanggapi dengan cara yang tidak terduga hingga
hati saya menangis dan Dia mengatakan, "Apakah kau benar-benar akan
memberikan hidupmu untuk-Ku? Sejujurnya, kau bahkan tidak bisa memberikan
segelas es teh untuk-Ku!" Aw, sakit rasanya.
Senin, 04 Juli 2016
Injil Yohanes 12:20-36 (Kematian Yesus yang mengubah segalanya) oleh Hengki Wijaya
Mendengarkan khotbah dari nas Yohanes 12:20-36 yang diberikan tema Kematian Yesus yang mengubah segalanya. Apa yang Yesus ubahkan. Banyak hal yang Tuhan Yesus ubahkan dari kematian-Nya. Banyak orang-orang Yunani yang mencari Dia. Hal ini mewakili orang-orang yang datang dari luar Yahudi (seluruh dunia). Mereka mencari Yesus dan murid-murid-Nya menyampaikan kepada Yesus dan Yesus menyebutkan bahwa "Sudah saatnya Anak manusia dimuliakan." Yesus juga memberikan perumpamaan bahwa bila satu biji gandum tidak mati maka tidak akan menghasilkan banyak buah dan tetap satu saja. Yesus mau memberitahukan bahwa kematian-Nya akan memberikan dampak yang besar yaitu multifikasi diri-Nya yaitu pelipat gandaan diri-Nya dalam wujud orang-orang yang mengikut diri-Nya atau murid-murid-Nya. Yesus haru menyerahkan hidup-Nya bagi kita supaya Dia dapat menjadi lebih banyak. Dengan tubuh manusianya dia tidak Mahahadir di segala tempat, tetapi dengan kematian dan kebangkitan-Nya memberikan suatu pengharapan akan datangnya penghibur yang dijanjikan yaitu Roh Kudus-Nya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia tinggal dan berkarya dalam setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Refleksi film Rohani WAR ROOM oleh Hengki Wijaya
Film ini mengingatkan kita bahwa kehidupan ini adalah medan peperangan. Hidup perlu strategi dalam mengalahkan musuh yang sesungguhnya yaitu iblis dan sekutunya. Iblis yang dselalu datang mencuri, dan membinasakan. Yang selalu datang mendakwa dan mengambil damai di hati kita. Setiap orang memiliki pergumulan yang berbeda tetapi apakah kita bereaksi seperti layaknya seorang tentara Allah atau kita hanya orang yang menganggap kehidupan rohani sebagai kegiatan rutinitas seperti halnya bekerja di kantor, bersantai, olahraga dan lainnya. Kita harus menjadikan doa sebagai napas kehidupan orang Kristen untuk memenangkan peperangan. Bila Anda dapat memberi makan tubuh Anda makanan fisik, mengapa Anda tidak memberi jiwa Anda makan rohani yaitu doa dan firman Tuhan. Renungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Berikan waktu Anda untuk Tuhan dan jangan menghabiskan waktu Anda untuk bertengkar dan melakukan aktivitas yang menguras dompet Anda dan waktu Anda untuk hal-hal yang sia-sia. Mulailah berdoa untuk keluarga, teman, institusi Anda. Bayar harganya untuk sebuah terobosan doa yang sungguh-sungguh dan janganlah bersikap suam-suam kukuh. Ibarat kopi yang panas dan diberi air dingin dan menjadi hangat saja dan Anda tentunya tidak akan meminumnya demikian juga Allah menghendaki kita "panas" atau Roh kita membara dengan-Nya.
Yesus adalah Tuhan dan Raja yang akan datang (Yohanes 12:12-19) oleh Hengki Wijaya
12:12 Keesokan
harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus
sedang di tengah jalan menuju Yerusalem, 12:13 mereka mengambil daun-daun
palem, w dan pergi menyongsong Dia
sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, Raja Israel! " 12:14 Yesus menemukan seekor keledai
muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis: 12:15 "Jangan takut,
hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai. "12:16 Mula-mula murid-murid Yesus tidak
mengerti akan hal itu, tetapi sesudah
Yesus dimuliakan, teringatlah mereka,
bahwa nas itu mengenai Dia, dan bahwa mereka telah melakukannya juga untuk Dia.
12:17 Orang banyak yang bersama-sama dengan Dia ketika Ia memanggil Lazarus
keluar dari kubur dan membangkitkannya dari antara orang mati, memberi
kesaksian tentang Dia. 12:18 Sebab itu orang banyak itu pergi menyongsong Dia,
karena mereka mendengar, bahwa Ia yang membuat mujizat itu. 12:19 Maka kata orang-orang Farisi seorang
kepada yang lain: "Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak
berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia.
Jumat, 01 Juli 2016
Hari 12: Yohanes 12
Ayat Kunci
Yohanes 12:7: "Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia
melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.;
Renungan Hari Ini
Wajar saja Lazarus, Marta, dan Maria mengadakan pesta besar
atas nama Yesus. Jika saya mengalami kesedihan yang dialami Marta dan Maria --
memikirkan saudara laki-laki saya meninggal -- dan kemudian melihatnya
dihidupkan kembali setelah empat hari, saya pasti akan mengadakan pesta makan
malam besar juga. Perayaan itu pasti sangat besar! Maria dipenuhi dengan kasih
dan rasa syukur hingga dia menuangkan parfum yang mahal di kaki Yesus dan
membasuhnya dengan rambutnya.
Saya yakin bahwa ada orang-orang lain yang hadir selain
Yudas Iskariot yang mempertanyakan cara Maria menyatakan kasihnya yang mendalam
kepada Yesus dengan cara yang aneh dan menggelikan. Mungkin mereka tidak
menyatakannya dalam perkataan seperti yang dilakukan Yudas, tetapi mungkin orang
yang lain salah menilai kasih dan kesetiaannya dalam ruang tersembunyi di dalam
hati mereka. Tetapi, Yesus mengetahui yang dipikirkan semua orang, dan Dia
membela hati Maria dengan memberi tahu mereka untuk membiarkan dia melakukan
hal itu.
Pernahkah Anda berada dalam pelayanan gereja tempat
seseorang memuji Allah dengan cara yang sepertinya agak sedikit lepas kendali
dan memalukan? Pernahkah Anda menghakimi orang itu di dalam hati Anda dan dalam
hati berpikir, "Dia terlalu fanatik dalam pujiannya"? Saya pernah.
Kata-kata Yesus, "Biarkanlah dia melakukan hal ini," memandang saya
tepat di hadapan saya. Saya merasa Roh Kudus menyalahkan hati saya yang
menghakimi. Saya diberikan pemahaman baru mengenai alasan mengapa beberapa
orang memuji dengan cara yang lebih ekspresif dibandingkan dengan orang lain.
Tanggapan kasih dan rasa syukur yang tulus akan dinyatakan dengan cara yang
berbeda untuk sifat-sifat kita yang berbeda. Kita harus mengesampingkan
prasangka kita dan membiarkan semua orang menyatakan kesetiaan mereka kepada
Yesus dengan cara yang terbaik menurut mereka. Biarkan pestanya dimulai!
Pernikahan Beda Keyakinan? Tidak Boleh! oleh Hengki Wijaya
Zaman sekarang bahkan dulunya perbedaan keyakinan sering menjadi perdebatan yang sengit. Namun banyak juga yang menikah secara diam-diam karena perbedaan ini. Bahkan karena didasari cinta maka mereka tetap saja mau berbeda keyakinan. Atas dasar bahwa kita berasal dari satu Pencipta dan akan kembali kepada satu pencipta. Namun, penegasan itu bagi kita sebagai orang percaya adalah toleransi keyakinan. terlepas itu Anda menikah berbeda keyakinan dan menikah karena motivasi cinta, pekerjaan, kekayaan dan lainnya. Tetap saja Kristen tidak menyetujui hal tersebut namun kita tetap toleransi dengan keyakinan yang berbeda dalam hal menghargai dan menghormati keyakinan orang lain tanpa harus membuat keyakinan Anda dan saya menjadi melunak untuk menyatakan bahwa keyakinan semua orang adalah sama yaitu diajarkan untuk mengasihi.
Ada kalanya kita mendengar seseorang yang bertanya "Apakah boleh orang Kristen menikah dengan orang bukan Kristen?" Pertanyaan ini salah. Alasannya orang percaya yang bertanya ini ada kecenderungan untuk toleransi atau berubah setia dengan Yesus dan mencoba mencari pembenaran atas modus dan motivasi yang tidak benar. Seharusnya pertanyaannya, "Mengapa Anda mau menikahi orang non Kristen?" atau "Mengapa saya tidak boleh menikah dengan non Kristen?" Yang pertanyaan yang awal ditanyakan oleh orang percaya kepada orang percaya dan pertanyaan kedua ditanyakan orang percaya yang tidak mengetahui kebenaran firman Tuhan? Allah tidak melarang secara langsung pernikahan yang berbeda keyakinan namun secara jelas dikatakan menikah campuran, pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Tidak percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan. dan jalan keselamatan (Juruselamat) (2 Kor. 6:14). Allah membiarkan ciptaan-Nya mengenal satu dengan lainnya. Berbeda suku, latar belakang dan semua hal yang berbeda (warna kulit, rambut, budaya, kebiasaan, kepribadian) tetapi harus satu saja yang disembah yaitu Yesus Tuhan, bukan ilah lain bahkan "Tuhan" lain.
Ada kalanya kita mendengar seseorang yang bertanya "Apakah boleh orang Kristen menikah dengan orang bukan Kristen?" Pertanyaan ini salah. Alasannya orang percaya yang bertanya ini ada kecenderungan untuk toleransi atau berubah setia dengan Yesus dan mencoba mencari pembenaran atas modus dan motivasi yang tidak benar. Seharusnya pertanyaannya, "Mengapa Anda mau menikahi orang non Kristen?" atau "Mengapa saya tidak boleh menikah dengan non Kristen?" Yang pertanyaan yang awal ditanyakan oleh orang percaya kepada orang percaya dan pertanyaan kedua ditanyakan orang percaya yang tidak mengetahui kebenaran firman Tuhan? Allah tidak melarang secara langsung pernikahan yang berbeda keyakinan namun secara jelas dikatakan menikah campuran, pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Tidak percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan. dan jalan keselamatan (Juruselamat) (2 Kor. 6:14). Allah membiarkan ciptaan-Nya mengenal satu dengan lainnya. Berbeda suku, latar belakang dan semua hal yang berbeda (warna kulit, rambut, budaya, kebiasaan, kepribadian) tetapi harus satu saja yang disembah yaitu Yesus Tuhan, bukan ilah lain bahkan "Tuhan" lain.
Hari 11: Yohanes 11
Ayat Kunci
Yohanes 11:38-40: "Maka masygullah pula hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan
batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah
empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu:
Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?""
Renungan Tantangan 21 Hari
Maria dan Marta telah berada di sekitar Yesus cukup lama
untuk mengetahui bahwa Dia mengasihi mereka. Mereka juga mengetahui bahwa teman
mereka memiliki kemampuan untuk menyembuhkan orang. Saya tidak membayangkan
kekecewaan mereka saat Yesus tidak muncul tepat waktu untuk menyembuhkan
saudara laki-laki mereka. Mereka berdua memberitahu Yesus saat Dia akhirnya
datang, "Tuhan, jika saja Engkau berada di sini, saudara laki-laki saya
tidak akan mati."
Meratap, mereka menangisi kepergiannya, dan kemungkinan
besar, mereka bertanya-tanya di dalam hati mereka, "Kalau Yesus
benar-benar mengasihi kami, mengapa Dia tidak muncul tepat waktu dan
menyembuhkan saudara laki-laki kami?" Dalam mimpi terliar mereka, mereka
tidak pernah membayangkan hal yang akan terjadi selanjutnya. Yesus
memerintahkan batu untuk dipinggirkan sehingga Dia dapat menunjukkan kemuliaan
Allah, dan kita melihat Marta yang berpikir logis, memprotesnya "Tapi,
Tuhan..."
Hari Ke-10 Yohanes Pasal 10
HARI 10
Bacalah pasal 10 Injil Yohanes
Ayat Kunci
Yohanes 10:27-28: "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku
dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku."
Renungan Tantangan 21 Hari
Seberapa baikkah kita mendengar suara Gembala kita? Apakah
suara itu dapat didengar, suara misterius yang membisikkan kebijaksanaan kepada
kita, atau bagaimana? Bagaimana kita dapat mengetahui saat Allah benar-benar
berbicara kepada kita? Sebenarnya, kita telah mempersulit diri sendiri untuk
mendengar suara Allah!
Sebagai contoh, nama saya adalah Anita Keagy. Anda mungkin
tidak pernah mendengar saya berbicara langsung kepada Anda, tetapi Anda memilih
untuk membaca renungan hari ini. Anda mendengar saya berbicara kepada Anda dan
mempelajari cara saya berpikir. Dengan cara yang sama, sebagian besar dari kita
tidak pernah mendengar suara Allah secara langsung, tetapi setiap kita
memutuskan untuk membuka Alkitab, kita mendengar Allah berbicara. Kita dapat
mengetahui pikiran-Nya. Cukup mudah bukan?
Langganan:
Postingan (Atom)