Good News

Jumat, 17 April 2015

Teladan Paulus seperti Yesus by Hengki Wijaya

Jadilah pengikutku sama seperti Aku juga menjadi pengikut Kristus (1 Korintus 11:1)
Saya mendengarkan khotbah dan menyadurkannya sebagai refleksi pribadi sebagaimana biasa saya lakukan kala membaca renungan Living Life. Saya mencoba memberikan penafsiran dari apa yang saya dengar khotbah dan yang Roh Kudus ajarkan secara pribadi.
        Paulus sebelumnya mengajarkan tentang makanan dan penyembahan berhala dan mengakhiri pasal 10 dalam 1 Korintus dengan sebuah kesadarna sebagai orang percaya bahwa Paulus berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, tetapi sebelumnya tujuan utamanya untuk kemuliaan Allah.

       Dengan demikian Paulus dapat menyatakan dirinya untuk berkata kepada pengikutnya, muridnya atau orang-orang yang mendengar pengajarannya seperti dalam 1 Korintus 11:1, "Jadilah pengikutku, sama seperti Aku juga menjadi pengikut Kristus." Jadilah pengikutku berarti mengikuti teladan Paulus; mengikuti contoh Paulus. Orang percaya menjadi peniru-peniru Paulus sebagaimana ia menjadi peniru-peniru-peniru Paulus sebagaimana ia menjadi peniru Kristus dan menjadi seperti Kristus.
      Paulus telah mengajar jemaat Korintus sebagaimana ajaran itu berasal dari Yesus Kristus. Apa yang diajarkan Yesus Kristus diteruskan oleh Paulus dengan pemahamannya yang diiluminasikan oleh Roh Kudus dan menghidupi apa yang diajarkan itu dengan ketaatan dan berhasil sehingga ia berani berkata ikuti contoh hidup yang kuberikan atau teladanku. Namun, Paulus ingin jemaat juga mengetahui bahwa ada pesan otiritas yang disampaikannya (lihat ayat-ayat berikut). Kiasan tudung kepala perempuan sebagai contoh untuk dijelaskan lebih lanjut.
      Pengajaran selanjutnya adalah bahwa laki-laki memiliki KEPALA yaitu KRISTUS. Laki-laki memiliki tudung Kristus. Jadi untuk apa lagi memakai tudung lain. Demikian pula perempuan memiliki tudung laki-laki. Berlaku bagi istri dan anak perempuan. Dalam keluarga, laki-laki adalah Kepala bagi keluarganya. Karena itu surat Paulus berkata hai istri tunduklah kepada suami. Artinya istri hormatilah suamimu dan suami kasihilah istrimu sebagaimana dirimu sendiri. Ajaib Tuhan kita. Paulus tidak lagi membicarakan apa yang tampak secara lahiriah apalagi persoalan rambut perempuan di mana ada kebiasaan dan gaya berbusana yang juga dipengaruhi oleh budaya Korintus yang terbilang sangat memerhatikan hal tersebut.
Selanjutnya bagaimana ayat 7b dikatakan bahwa perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki. Secara praktis apa yang ditunjukkan dan dilakukan oleh perempuan akan menunjukkan nilai laki-laki di hadapan orang lain dan Tuhan. Praktisnya bila perempuan berbuat aib, dosa dan kejahatan berarti laki-laki atau suami yang ikut menanggung celaan dan rasa malu.
Ayat 8-9, adalah penjelasan bagaimana penciptaan laki-laki dan bagaimana perempuan dibuat dan dibangun dari laki-laki (lihat dan baca Kejadian 2). Faktanya Alkitab berkata bahwa perempuan ada karena laki-laki untuk pertama kalinya.
Perempuan  harus memakai tanda wibawa di kepalanya karena pada akhirnya ia akan melahirkan manusia yang memiliki kuasa karena manusia diciptakan dari rupa dan gambar Allah sementara malaikat-malaikat tidak demikian.

       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar