IN MEMORIAM ROBERT H SCHULLER
“Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
(Roma 12:2)
Pada tanggal
2 April 2015, salah satu tokoh Teologia Sukses dari Garden Groove
Amerika Serikat yaitu Robert H Schuller meninggal dunia.
Robert
Schuller dimasa mudanya sebagai keturunan Belanda meneruskan tradisi
Reform dan masuk Reformed Church’s Hope College di Holland, Michigan,
lalu meneruskan pendidikannya ke Western Theological Seminary. Di tahun
1950 ia lulus lalu menikah dan melayani dipinggiran Chicago di suatu
jemaat yang beranggotakan 40 orang, dan dengan rajinnya berkunjung dari
rumah ke rumah sehingga dalam 10 tahun ia berhasil menghimpun 400
jemaat.
Pada
tahun 1955 ia pindah ke Garden Groove, California, yang masih terbuka
terdiri dari tanah pertanian dan lapangan tapi mempunyai keuntungan
terletak dekat Disney Land yang sedang dibangun dengan jarak sekitar 3
Km. Ia kemudian merintis jemaat ‘drive-in’ dengan menyewa lapangan
bioskop terbuka dimana penontonnya datang dan tetap dalam mobil
masing-masing dengan hadirin pertama yang datang dalam kebaktian adalah
46 mobil. Motonya kala itu adalah : “people come to church without
really come to church” dan dijuluki ‘seeker sensitive movement.’
Ambisi
Schuller tidak berhenti disitu, ia berencana membangun gereja ‘walk-in’
besar yang digabungkan dengan jemaat ‘drive-in’nya. Separoh anggota
dewan tidak menyetujui penggabungan itu dan dengan pemungutan suara 52
suara mendukung dan 48 suara menolak. Yang menolak kemudian memisahkan
diri, sedangkan Schuller kemudian melanjutkan penggabungan ‘drive-in dan
walk-in’ itu dengan bangunan wah yang lebih besar dan luas, untuk mencapai ini ia menyasar golongan menengah keatas.
POSSIBILITY THINKING
Ketika menjadi
pendeta muda di Illinois Schuller secara berat terpengaruh pemikiran
Norman Vincent Peale yang menulis buku ‘The Power of Positive Thinking’
(1952). Ia sangat menghargai perkawinan pemikiran Peale dengan Psikologi
dan kemudian Schuler mencetuskan ide yang mirip dengan menerbitkan buku
‘Move Ahead with Possibility Thinking’ (1967) yang tidak lain sama
dengan Positive Thinking Peale, tujuannya adalah mengubah masa depan
dengan mengubah cara berfikir seseorang.
Schuler
berpandangan bahwa psikologi lebih memberi jalan keluar atas hidup
daripada teologi, akibatnya ia mendorong umat mempercayai diri sendiri
dan dalam uraian kotbahnya nyaris tidak pernah disinggung mengenai
pertobatan. Sekalipun ia mempunyai latar belakang reformed, ia
menyatakan pandangan yang bertolak belakang dengan para reformator yang
menekankah sifat berdosa manusia, karena itu pada tahun 1982 ia menulis
buku ‘Self Esteem: The New Reformation’ dimana ia menganggap pandangan
para reformator mengenai dosa sudah usang karena tujuan Tuhan
dikatakannya adalah untuk mengubah manusia menjadi percaya pada diri
mereka sendiri. Mimbar yang seyogyanya untuk pemberitaan firman menjadi
mimbar untuk TV-Show.
CRYSTAL CATHEDRAL
Pandangannya
yang positif itu kemudian dinyatakan dengan pembangunan ‘Crystal
Cathedral’ yang maha mewah yang dibuka ditahun 1961 dengan 1700 tempat
duduk ‘walk-in’ dengan 2000 tempat untuk ‘drive-in.’ Pengkotbah dalam
ibadat pembukaan itu adalah Norman Vincent Peale. Selama beberapa dekade
pandangannya itu kelihatannya berhasil dibuktikan dengan pembangunan
gereja kristalnya, namun masalah mulai timbul dalam hubungan Injil dan
dunia itu ketika dunia berubah. Kebutuhan dana besar dalam pembangunan
juga karena berkurangnya jemaat dan donasinya mendorong dipraktekkan
praktek dagang dijemaat itu dengan mempromosikan souvenir kristen yang
melalui mimbar gereja, itulah sebabnya ia kemudian dijuluki ‘a religion
jewelry salesman.’
Masalah
lain yang timbul adalah nepotisme, ketika ia memborong semua jabatan
utama diduduki kelima anak-anaknya, dan ditahun 2006 anaknya laki-laki
Bob Schuller diangkat sebagai penerus tapi Bob mempunyai pendangan
berbeda yang lebih Alkitab Sentris daripada pandangan Robert H Schuller
yang mementingkan psikologi. Dua tahun kemudian mandat itu ditarik
kembali dan Bob mendirikan jemaat sendiri, kemudian pada tahun 2008
Sheila putri Schuler diangkat sebagai pendeta penerus di Crystal
Cathedral.
Namun
apa daya, tahun 2010 Crystal Cathedral dinyatakan Bangkrut dan Robert H
Schuler diberhentikan dari kepengurusan Hour of Power. Tahun 2012
Crystal Cathedral terpaksa di jual untuk menutup hutang-hutang gereja
itu dan di tahun 2015 pendiri dengan gagasan positifnya itu meninggalkan
dunia ini!
Rupanya
gagasan yang kelihatannya menarik mengenai ‘Possibility Thinking’ dan
‘Self Esteem’ yang berpusatkan diri sendiri dalam buku-buku Schuler
dengan slogannya berbunyi a.l. “The Me I See The Me I’l Be” dan “If It
Is Going To Be It’s Up To Me’ tidak bisa ditunjukkan keberhasilannya
oleh pencetusnya sendiri! Bandingkanlah hal ini dengan kesaksian rasul
Paulus berikut:
“Berdasarkan
kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap
orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih
tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu
berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman,
yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” (Roma 12:3)
_______________________________________________
SaksibagiKristus mailing list
SaksibagiKristus@yabina.org
http://yabina.org/mailman/listinfo/saksibagikristus_yabina.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar