Good News

Sabtu, 18 April 2015

Pendiri teologi SUKSES telah pulang ke rumah Bapa

IN MEMORIAM ROBERT H SCHULLER
Died: Robert Schuller, Forerunner of the Seeker-Sensitive Movement“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2)
            Pada tanggal 2 April 2015, salah satu tokoh Teologia Sukses dari Garden Groove Amerika Serikat yaitu Robert H Schuller meninggal dunia.
Robert Schuller dimasa mudanya sebagai keturunan Belanda meneruskan tradisi Reform dan masuk Reformed Church’s Hope College di Holland, Michigan, lalu meneruskan pendidikannya ke Western Theological Seminary. Di tahun 1950 ia lulus lalu menikah dan melayani dipinggiran Chicago di suatu jemaat yang beranggotakan 40 orang, dan dengan rajinnya berkunjung dari rumah ke rumah sehingga dalam 10 tahun ia berhasil menghimpun 400 jemaat.
Pada tahun 1955 ia pindah ke Garden Groove, California, yang masih terbuka terdiri dari tanah pertanian dan lapangan tapi mempunyai keuntungan terletak dekat Disney Land yang sedang dibangun dengan jarak sekitar 3 Km. Ia kemudian merintis jemaat ‘drive-in’ dengan menyewa lapangan bioskop terbuka dimana penontonnya datang dan tetap dalam mobil masing-masing dengan hadirin pertama yang datang dalam kebaktian adalah 46 mobil. Motonya kala itu adalah : “people come to church without really come to church” dan dijuluki ‘seeker sensitive movement.’
Ambisi Schuller tidak berhenti disitu, ia berencana membangun gereja ‘walk-in’ besar yang digabungkan dengan jemaat ‘drive-in’nya. Separoh anggota dewan tidak menyetujui penggabungan itu dan dengan pemungutan suara 52 suara mendukung dan 48 suara menolak. Yang menolak kemudian memisahkan diri, sedangkan Schuller kemudian melanjutkan penggabungan ‘drive-in dan walk-in’ itu dengan bangunan wah yang lebih besar dan luas, untuk mencapai ini ia menyasar golongan menengah keatas.
POSSIBILITY THINKING
Ketika menjadi pendeta muda di Illinois Schuller secara berat terpengaruh pemikiran Norman Vincent Peale yang menulis buku ‘The Power of Positive Thinking’ (1952). Ia sangat menghargai perkawinan pemikiran Peale dengan Psikologi dan kemudian Schuler mencetuskan ide yang mirip dengan menerbitkan buku ‘Move Ahead with Possibility Thinking’ (1967) yang tidak lain sama dengan Positive Thinking Peale, tujuannya adalah mengubah masa depan dengan mengubah cara berfikir seseorang.
Schuler berpandangan bahwa psikologi lebih memberi jalan keluar atas hidup daripada teologi, akibatnya ia mendorong umat mempercayai diri sendiri dan dalam uraian kotbahnya nyaris tidak pernah disinggung mengenai pertobatan. Sekalipun ia mempunyai latar belakang reformed, ia menyatakan pandangan yang bertolak belakang dengan para reformator yang menekankah sifat berdosa manusia, karena itu pada tahun 1982 ia menulis buku ‘Self Esteem: The New Reformation’ dimana ia menganggap pandangan para reformator mengenai dosa sudah usang karena tujuan Tuhan dikatakannya adalah untuk mengubah manusia menjadi percaya pada diri mereka sendiri. Mimbar yang seyogyanya untuk pemberitaan firman menjadi mimbar untuk TV-Show.
CRYSTAL CATHEDRAL
Pandangannya yang positif itu kemudian dinyatakan dengan pembangunan ‘Crystal Cathedral’ yang maha mewah yang dibuka ditahun 1961 dengan 1700 tempat duduk ‘walk-in’ dengan 2000 tempat untuk ‘drive-in.’ Pengkotbah dalam ibadat pembukaan itu adalah Norman Vincent Peale. Selama beberapa dekade pandangannya itu kelihatannya berhasil dibuktikan dengan pembangunan gereja kristalnya, namun masalah mulai timbul dalam hubungan Injil dan dunia itu ketika dunia berubah. Kebutuhan dana besar dalam pembangunan juga karena berkurangnya jemaat dan donasinya mendorong dipraktekkan praktek dagang dijemaat itu dengan mempromosikan souvenir kristen yang melalui mimbar gereja, itulah sebabnya ia kemudian dijuluki ‘a religion jewelry salesman.’
Masalah lain yang timbul adalah nepotisme, ketika ia memborong semua jabatan utama diduduki kelima anak-anaknya, dan ditahun 2006 anaknya laki-laki Bob Schuller diangkat sebagai penerus tapi Bob mempunyai pendangan berbeda yang lebih Alkitab Sentris daripada pandangan Robert H Schuller yang mementingkan psikologi. Dua tahun kemudian mandat itu ditarik kembali dan Bob mendirikan jemaat sendiri, kemudian pada tahun 2008 Sheila putri Schuler diangkat sebagai pendeta penerus di Crystal Cathedral.
Namun apa daya, tahun 2010 Crystal Cathedral dinyatakan Bangkrut dan Robert H Schuler diberhentikan dari kepengurusan Hour of Power. Tahun 2012 Crystal Cathedral terpaksa di jual untuk menutup hutang-hutang gereja itu dan di tahun 2015 pendiri dengan gagasan positifnya itu meninggalkan dunia ini!
Rupanya gagasan yang kelihatannya menarik mengenai ‘Possibility Thinking’ dan ‘Self Esteem’ yang berpusatkan diri sendiri dalam buku-buku Schuler dengan slogannya berbunyi a.l. “The Me I See The Me I’l Be” dan “If It Is Going To Be It’s Up To Me’ tidak bisa ditunjukkan keberhasilannya oleh pencetusnya sendiri! Bandingkanlah hal ini dengan kesaksian rasul Paulus berikut:
“Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.” (Roma 12:3)
Salam kasih dari YABINA ministry (www.yabina.org).
 

_______________________________________________
SaksibagiKristus mailing list
SaksibagiKristus@yabina.org
http://yabina.org/mailman/listinfo/saksibagikristus_yabina.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar