Good News

Jumat, 24 April 2015

Pemimpin dan Strategis (2) By Hengki Wijaya

Anda tentu punya hobi dan talenta yang  Anda miliki. Setiap orang dilahirkan dengan memiliki potensi yang dibawanya secara alamiah karena gen orang tua dan tentunya oleh anugerah Tuhan yang menciptakan manusia. Baru-baru ini saya bertanya kepada teman saya yang juga hobi main pingpong (tenis meja). "Mengapa Anda kalah dari Moses?" Lalu jawabnya saya terlalu egois dan bermain dengan emosional. Lanjut saya bertanya, "Bagaimana bisa Anda kalah 2 set beruntun?" Lalu jawabnya, "Saya sudah memiliki angka yang jauh darinya, dan saya melihat dia bertahan dan tenang." Apakah Anda mencoba berpikir tentang kelemahannya? Ataukah Anda hanya berambisi menyelesaikan pertandingan dengan menang?" Jawabnya dengan wajah serius, "Saya banyak kehilangan bola dan pertahan yang kuat dan ekspresi lawan tanding saya yang cool memengaruhi cara bermain saya."

Kisah di atas adalah contoh kehidupan bahwa kehidupan itu adalah perlombaan. Teman Miches dan Moses berhadapan langsung di Final tenis meja memperebutkan Juara satu Tunggal Putra. Secara garis besar kemampuan Moses tidak melebihi Miches namun faktor yang mendukung adalah strategis bermain daripada Moses. Ada beberapa hal yang saya akan utarakan dalam cerita kepemimpinan sesi 2 ini yaitu:
1. Pemimpin harus memikirkan strategis yang jitu sebelum, sementara dan mengakhiri sebuah perlombaan. Paulus katakan "Aku tidak sembarang meninju dan aku melatih diriku supaya aku layak" (ucapan yang teringat dalam pikiranku). Jadi, seorang pemimpin terus belajar bagaimana memenangkan suatu perlombaan hidup.
2. Pemimpin dengan gesit mencari solusi atas kegagalannya dan tidak tergesa-gesa melakukan strategisnya tanpa tujuan yang jelas karena meang waktu kehidupan itu tidak dapat kembali lagi.
3. Strategis diperlukan untuk memulihkan kepercayaan diri dalam melakoni sebuah pertandingan hidup.
4. Strategi dilaksanankan dengan ketenangan dan percaya diri bahwa akan mampu menang dari segala tantangan. Dalam hal ini saya katakan bahwa strategi itu muncul dari ide yang bersumber dari Tuhan.
5. Sharing strategis untuk mendapatkan input dari orang lain sebelum pertandingan.
6. Buang strategis yang lama karena dalam hidup ini beda orang beda strategis. Artinya kondisi dan waktu yang berbeda memungkinkan beda strategis. Ibarat pelatih sepak bola harus memiliki banyak strategis untuk memenangkan sebuah pertandingan.
7. Belajarlah juga strategis orang yang berhasil dengan tidak menyontelk lurus tetapi memodifikasi atau terinspirasi untuk mebuat strategis yang jitu dalam memenangkan sebuah pertandingan.

Kiranya ini berbagi pengalaman hidup yang secara spontan tersalurkan bagaikan air yang tumpah keluar dari gelas mengingatkan kita bahwa kita harus menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Jadi terus ikuti seri kepemimpinan ini sebagai antusias saya sebagai penulis super cepat dan terus-menerus belajar sebagai penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar