Sabtu, 29 Desember 2018
Kamis, 27 Desember 2018
Kamis, 20 Desember 2018
Ringkasan kisah misi di Zaire
📖"Kisah Misionaris Yang Kepahitan Terhadap Tuhan"
Pada tahun 1921, dua pasang suami istri dari Stockholm (Swedia), menjawab panggilan Tuhan untuk melayani misi penginjilan di Afrika. Kedua pasang suami istri ini menyerahkan hidupnya untuk mengabarkan Injil dalam suatu kebaktian pengutusan Injil. Mereka terbeban untuk melayani negara Belgian Kongo, yang sekarang bernama Zaire.
Mereka adalah David Flood & isterinya Svea, serta Joel Erickson & isterinya Bertha.
Setelah tiba di Zaire, mereka melapor ke kantor Misi setempat. Lalu dengan menggunakan parang, mereka membuka jalan melalui hutan pedalaman yang dipenuhi nyamuk malaria. David dan Svea membawa anaknya David Jr. yang masih berumur 2 tahun. Dalam perjalanan, David Jr. terkena penyakit malaria.
Namun mereka pantang menyerah dan rela mati untuk Pekerjaan Injil. Tiba di tengah hutan, mereka menemukan sebuah desa di pedalaman. Namun penduduk desa ini tidak mengijinkan mereka memasuki desanya. "Tak boleh ada orang kulit putih yang boleh masuk ke desa. Dewa-dewa kami akan marah," demikian kata penduduk desa itu.
Di desa N’dolera itu mereka ditentang habis oleh kepala suku yang khawatir kehadiran orang-orang putih ini membuat dewa-dewa setempat murka. Jadi didirikan sebuah pondok dari lumpur, kira-kira 750 meter di luar desa.
Karena tidak menemukan desa lain, mereka akhirnya terpaksa tinggal di hutan dekat desa tersebut. Setelah beberapa bulan tinggal di tempat itu, mereka menderita kesepian dan kekurangan gizi. Selain itu, mereka juga jarang mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan penduduk desa. Setelah enam bulan berlalu, keluarga Erickson memutuskan untuk kembali ke kantor misi.
Namun keluarga Flood memilih untuk tetap tinggal, apalagi karena saat itu Svea baru hamil dan sedang menderita malaria yang cukup buruk. Di samping itu David juga menginginkan agar anaknya lahir di Afrika dan ia sudah bertekad untuk memberikan hidupnya untuk melayani di tempat tersebut.
Selama beberapa bulan Svea mencoba bertahan melawan demamnya yang semakin memburuk. Namun di tengah keadaan seperti itu ia masih menyediakan waktunya untuk melakukan bimbingan rohani kepada seorang anak kecil penduduk asli dari desa tersebut.
Anak kecil itulah satu-satuya kontak dengan penduduk lokal yang diijinkan menjual telur dan daging ayam seminggu dua kali, dan kemudian disambut dengan senang hati, dibimbing kepada Kristus.
Dapat dikatakan anak kecil itu adalah satu-satunya hasil pelayanan Injil melalui keluarga Flood ini. Saat Svea melayaninya, anak kecil ini hanya tersenyum kepadanya. Penyakit malaria yang diderita Svea semakin memburuk sampai ia hanya bisa berbaring saja. Tapi bersyukur bayi perempuannya berhasil lahir dengan selamat tidak kurang suatu apa.
Namun Svea tidak mampu bertahan. Seminggu kemudian keadaannya sangat buruk dan menjelang kepergiannya, ia berbisik kepada David, "Berikan nama Aina pada anak kita," lalu ia meninggal.
David amat sangat terpukul dengan kematian istrinya. Ia membuat peti mati buat Svea, lalu menguburkannya. Saat dia berdiri di samping kuburan, ia memandang pada anak laki-lakinya sambil mendengar tangis bayi perempuannya dari dalam gubuk yang terbuat dari lumpur. Timbul kekecewaan yang sangat dalam di hatinya.
Dengan emosi yang tidak terkontrol David berseru:
"Tuhan, mengapa Kau ijinkan hal ini terjadi? Bukankah kami datang kemari untuk memberikan hidup kami dan melayani Engkau?! Istriku yang cantik dan pandai, sekarang telah tiada. Anak sulungku kini baru berumur 3 tahun dan nyaris tidak terurus, apalagi si kecil yang baru lahir. Setahun lebih kami ada di hutan ini dan kami hanya memenangkan seorang anak kecil yang bahkan mungkin belum cukup memahami berita Injil yang kami ceritakan. Kau telah mengecewakan aku, Tuhan. Betapa sia-sianya hidupku!"
Kemudian David kembali ke kantor misi Afrika. Saat itu David bertemu lagi dengan keluarga Erickson. David berteriak dengan penuh kejengkelan:
"Saya akan kembali ke Swedia! Saya tidak mampu lagi mengurus anak ini. Saya ingin titipkan bayi perempuanku kepadamu."
Kemudian David memberikan Aina kepada keluarga Erickson untuk dibesarkan. Sepanjang perjalanan ke Stockholm, David Flood berdiri di atas dek kapal. Ia merasa sangat kesal kepada Tuhan. Ia menceritakan kepada semua orang tentang pengalaman pahitnya, bahwa ia telah mengorbankan segalanya tetapi berakhir dengan kekecewaan. Ia yakin bahwa ia sudah berlaku setia tetapi Tuhan membalas hal itu dengan cara tidak mempedulikannya.
Setelah tiba di Stockholm, David Flood memutuskan untuk memulai usaha di bidang import. Ia mengingatkan semua orang untuk tidak menyebut nama Tuhan didepannya. Jika mereka melakukan itu, segera ia naik pitam dan marah. David akhirnya terjatuh pada kebiasaan minum-minuman keras.
Tidak lama setelah David Flood meninggalkan Afrika, pasangan suami-istri Erikson yang merawat Aina meninggal karena diracun oleh kepala suku dari daerah dimana mereka layani.
Selanjutnya si kecil Aina diasuh oleh Arthur & Anna Berg. Keluarga ini membawa Aina ke sebuah desa yang bernama Masisi, Utara Kongo. Di sana Aina dipanggil "Aggie". Si kecil Aggie segera belajar bahasa Swahili dan bermain dengan anak-anak Kongo.
Pada saat-saat sendirian si Aggie sering bermain dengan khayalan. Ia sering membayangkan bahwa ia memiliki empat saudara laki-laki dan satu saudara perempuan, dan ia memberi nama kepada masing-masing saudara khayalannya.
Kadang-kadang ia menyediakan meja untuk bercakap-cakap dengan saudara khayalannya. Dalam khayalannya ia melihat bahwa saudara perempuannya selalu memandang dirinya. Keluarga Berg akhirnya kembali ke Amerika dan menetap di Minneapolis.
Saat Aggie beranjak dewasa ia mendapat kiriman majalah Kristen dengan berbahasa Swedia di kotak suratnya. Saat ia melihat sebuah halaman di majalah tersebut ia terhenti kaget karena foto-foto yang ada di majalah tersebut. Ada sebuah kuburan primitif dengan salib putih dan di salib tertulis nama Svea Flood. Aggie pun spontan beranjak ke mobilnya dan pergi menemui seseorang yang bisa menerjemahkan artikel berbahasa Swedia tersebut.
Kemudian penerjemah itu membacakan dengan ringkas bahwa dulu ada pasangan suami isteri misionaris yang datang ke Afrika yang memperkenalkan Yesus kepada seorang bocah laki-laki. Suami isteri ini dikaruniai seorang anak perempuan tapi ibunya meninggal dunia setelah beberapa hari. Namun melalui anak kecil yang pernah dibimbing Svea Flood, Tuhan telah menyelamatkan 600 orang Zaire. Ketika si bocah tersebut beranjak dewasa ia mendirikan sekolah di desanya tersebut dan oleh semangat belas kasihan Kristus yang ia peroleh dari Svea kini ia telah menjadi Pemimpin dari Gereja Pentakosta di Zaire dan memimpin 110.000 orang-orang Kristen di Zaire.
Sejak itu Aggie pun berusaha mencari tahu keberadaan ayahnya tapi sia-sia.
Aggie menikah dengan Dewey Hurst, yang kemudian menjadi presiden dari sekolah Alkitab Northwest Bible College. Sampai saat itu Aggie tidak mengetahui bahwa ayahnya telah menikah lagi dengan adik Svea, yang tidak mengasihi Allah dan telah mempunyai anak lima, empat putra dan satu putri (tepat seperti khayalan Aggie).
Suatu ketika Sekolah Alkitab memberikan tiket pada Aggie dan suaminya untuk pergi ke Swedia. Ini merupakan kesempatan bagi Aggie untuk mencari ayahnya. Saat tiba di London, Aggie dan suaminya berjalan kaki di dekat Royal Albert Hall. Ditengah jalan mereka melihat ada suatu pertemuan penginjilan. Lalu mereka masuk dan mendengarkan seorang pengkotbah kulit hitam yang sedang bersaksi bahwa Tuhan sedang melakukan perkara besar di Zaire. Hati Aggie terperanjat.
Setelah selesai acara ia mendekati pengkotbah itu dan bertanya, "Pernahkah anda mengetahui pasangan penginjil yang bernama David dan Svea Flood?"
Pengkotbah kulit hitam ini menjawab, "Ya, Svea adalah orang yang membimbing saya kepada Tuhan waktu saya masih anak-anak. Mereka memiliki bayi perempuan tetapi saya tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang."
Aggie segera berseru: "Sayalah bayi perempuan itu! Saya adalah Aggie - Aina!"
Mendengar seruan itu Ruhigita Ndagora si Pengkotbah kulit hitam itu segera menggenggam tangan Aggie dan memeluk sambil menangis dengan sukacita. Aggie tidak percaya bahwa orang ini adalah bocah yang dilayani ibunya. Ia bertumbuh menjadi seorang penginjil yang melayani bangsanya dan pekerjaan Tuhan berkembang pesat dengan 110.000 orang Kristen, 32 Pos penginjilan, beberapa sekolah Alkitab dan sebuah rumah sakit dengan 120 tempat tidur.
Esok harinya Aggie meneruskan perjalanan ke Stockholm dan berita telah tersebar luas bahwa mereka akan datang. Setibanya di hotel ketiga saudaranya telah menunggu mereka di sana dan akhirnya Aggie mengetahui bahwa ia benar-benar memiliki saudara lima orang.
Ia bertanya kepada mereka: "Dimana David kakakku ?" Mereka menunjuk seorang laki-laki yang duduk sendirian di lobi. David Jr. adalah pria yang nampak kering lesu dan berambut putih. Seperti ayahnya, iapun dipenuhi oleh kekecewaan, kepahitan dan hidup yang berantakan karena alkohol.
Ketika Aggie bertanya tentang kabar ayahnya, David Jr. menjadi marah. Ternyata semua saudaranya membenci ayahnya dan sudah bertahun-tahun tidak membicarakan ayahnya. Lalu Aggie bertanya: "Bagaimana dengan saudaraku perempuan?"
Tak lama kemudian saudara perempuannya datang ke hotel itu dan memeluk Aggie dan berkata:
"Sepanjang hidupku aku telah merindukanmu. Biasanya aku membuka peta dunia dan menaruh sebuah mobil mainan yang berjalan di atasnya, seolah-olah aku sedang mengendarai mobil itu untuk mencarimu kemana-mana."
Saudara perempuannya itu juga telah menjauhi ayahnya, tetapi ia berjanji untuk membantu Aggie mencari ayahnya. Lalu mereka memasuki sebuah bangunan tidak terawat. Setelah mengetuk pintu datanglah seorang wanita dan mempersilahkan mereka masuk. Di dalam ruangan itu penuh dengan botol minuman, tapi di sudut ruangan nampak seorang terbaring di ranjang kecil, yaitu ayahnya yang dulunya seorang penginjil.
Ia berumur 73 tahun dan menderita diabetes, stroke dan katarak yang menutupi kedua matanya. Aggie jatuh di sisinya dan menangis, "Ayah, aku adalah si kecil yang kau tinggalkan di Afrika." Sesaat orang tua itu menoleh dan memandangnya. Air mata membasahi matanya, lalu ia menjawab, "Aku tak pernah bermaksud membuangmu, aku hanya tidak mampu untuk mengasuhnya lagi." Aggie menjawab, "Tidak apa-apa, Ayah. Tuhan telah memelihara aku".
Tiba-tiba, wajah ayahnya menjadi gelap, "Tuhan tidak memeliharamu!" Ia mengamuk. "Ia telah menghancurkan seluruh keluarga kita! Ia membawa kita ke Afrika lalu meninggalkan kita. Tidak ada satupun hasil di sana. Semuanya sia-sia belaka!"
Aggie kemudian menceritakan pertemuannya dengan seorang pengkotbah kulit hitam dan bagaimana perkembangan penginjilan di Zaire. Penginjil itulah si anak kecil yang dahulu pernah dilayani oleh ayah dan ibunya. "Sekarang semua orang mengenal anak kecil, si pengkotbah itu. Dan kisahnya telah dimuat di semua surat kabar."
Saat itu Roh Kudus turun ke atas David Flood. Ia sadar dan tidak sanggup menahan air mata lalu bertobat. Tak lama setelah pertemuan itu David Flood meninggal, tetapi Tuhan telah memulihkan semuanya, kepahitan hatinya dan kekecewaannya.
Pesan ini ditujukan kepada semua orang yang merasa bahwa ia berhak untuk marah kepada Tuhan!
Mungkin awalnya di mata David Flood, ia dan istrinya telah gagal sebagai seorang misionaris. Namun jerih payah di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia. Terbukti bahwa belas kasihan dan kepedulian yang disertai pemberitaan Injil terhadap satu orang melahirkan 600 orang yang bertobat dan dimuridkan.
Beberapa tahun kemudian Aggie dan suami mengunjungi desa N’dolera tersebut. Disambut riuh rendah penuh sukacita, mereka berziarah juga ke kubur Svea Flood.
Aggie berlutut mengucap syukur di sana, dan pendeta setempat membacakan 2 ayat berikut:
Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
Mazmur 126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorai-sorai.
[Dikutip dari buku Aggie Hurst: The Inspiring Story of A Girl Without A Country]
Minggu, 16 Desember 2018
Khotbah Yesus Kristus Hikmat bagi kita
Bagi orang percaya salib adalah keselamatan, bagi dunia salib adalah kebodohan. Latar belakang Korintus di mana ada banyak karunia Roh yang terjadi yang diberikan Allah, namun banyak pula permasalahan di Korintus. Ada banyak golongan dalam gereja. Ada golongan Paulus, Kefas, Kristus dan lain-lain. Belum lagi dalam jemaat tersebut ada golongan Yahudi dan golongan Yunani. Bagi golongan Yahudi Salib itu adalah kebodohan. Dalam sejarah penyaliban selalu ada stigma bahwa salib adalah kehinaan dan sama dengan penjahat. Bagi Allah salib itu adalah kemenangan karena dunia menganggapnya sebagai kebodohan. Bagi orang Yunani yang selalu memikirkan soal logika dan masuk akal dan bisa diterima oleh akal. Sementara Allah melakukan hal yang tidak rasional dan misteri bahwa salib adalah sarana untuk menyatakan diri-Nya menyatakan kebenaran bahwa salib adalah kemenangan.
Kenyataan dalam gereja saat ini adanya golongan Yahudi dan Yunani. Golongan Yahudi selalu ingin melihat tanda-tanda ajaib dalam gereja; sementara golongan Yunani selalu berpikir rasional dan bisa diterima dengan akal pikiran manusia dan harus memerhatikan kepentingan banyak orang dan perbuatan baik. Namun salib adalah tanda nyata bahwa Allah yang berinkarnasi ke dunia nyata adalah manusia yang menderita untuk memberikan kemerdekaan dan kebebasan bagi orang berdosa. Salib adalah kemenangan dan kabar salib itu harus diberitakan dengan menunjukkan buah pertobahan dan buah roh yaitu kasih Kristus dan hikmat Kristus.
Kenyataan dalam gereja saat ini adanya golongan Yahudi dan Yunani. Golongan Yahudi selalu ingin melihat tanda-tanda ajaib dalam gereja; sementara golongan Yunani selalu berpikir rasional dan bisa diterima dengan akal pikiran manusia dan harus memerhatikan kepentingan banyak orang dan perbuatan baik. Namun salib adalah tanda nyata bahwa Allah yang berinkarnasi ke dunia nyata adalah manusia yang menderita untuk memberikan kemerdekaan dan kebebasan bagi orang berdosa. Salib adalah kemenangan dan kabar salib itu harus diberitakan dengan menunjukkan buah pertobahan dan buah roh yaitu kasih Kristus dan hikmat Kristus.
Atap kamar "bocor"
Kisah ini adalah seorang yang hidupnya bercukupan, dan mapan. Ada yang menarik dari cerita atap yang "bocor". Kisah ini mirip juga dengan rumah mewah yang ada di tanjung bunga yang banyak "bocor" pada atapnya ditambah rembesan. Saya berpikir rumah mewah itu sudah menjadi rumah yang indah karena sudah menjadi rumah Tuhan. Saya ingin juga kamarku yang atapnya bocor menjadi kamar Tuhan di mana saya berdoa dan bersekutu dengan-Nya. Atap kamar bocor tidak mengapa tetapi bersekutu dengan Tuhan adalah lebih indah. Bersyukurlah kepada Allah yang masih dapat bersekutu dengan Allah tanpa atap dan langsung menengadah ke langit. Tuhan memberkati
Ayah yang baik (Good Father) oleh Suharto's son
Ayahku telah meninggal dua tahun yang silam tepatnya 7 Agustus 2018. Dia ayah yang baik dan kenyataan itu terbukti dengan kehadiran teman-teman sekomunitasnya dalam Tuhan hadi r di rumah kami yang sederhana menemui ibu saya untuk mengucapkan Selamat Natal dan mendoakan ibu saya dan keluarga besar. Selain itu memberikan hadiah natal. Inilah yang terjadi bahwa Allah turut serta dalam perjalanan hidup kita dan memnuhi segala kebutuhan kita sekalipun ayah kami tidak bersama kami. Kebaikan ayah telah terbukti menggerakkan anak-anak Tuhan untuk berbagi kasih. Kasih Allah sungguh tak terbatas dan selalu baru dalam kehidupan kita. Hari ini tanggal 16 Desember 2018 adalah sukacita kami karena Allah telah menyatakan kasih-Nya melalui orang-orang yang setia kepada-Nya.
Kiranya kisah singkat hari ini membawa kita untuk terus mengasihi ayah kita sekalipun banyak kelemahannya dan bersyukurlah kepada Allah karena mememiliki ayah yang masih hidup hingga saat ini. Saya tidak melarang menangis untuk merenungkan kisah ini, tetapi bersukacitalah sore ini. Dan doa saya kita tetap mengasihi orang bagaimanpun ada ayah yang tidak mengasihi kita. Sebab Ayah yang sejati adalah Yesus Kristus selalu menyertai kita sekalian.
Kiranya kisah singkat hari ini membawa kita untuk terus mengasihi ayah kita sekalipun banyak kelemahannya dan bersyukurlah kepada Allah karena mememiliki ayah yang masih hidup hingga saat ini. Saya tidak melarang menangis untuk merenungkan kisah ini, tetapi bersukacitalah sore ini. Dan doa saya kita tetap mengasihi orang bagaimanpun ada ayah yang tidak mengasihi kita. Sebab Ayah yang sejati adalah Yesus Kristus selalu menyertai kita sekalian.
Masa Advent: Pengharapan dalam Yesus Kristus oleh Hengki Wijaya
Pengharapan orang percaya dimulai sejak zaman nabi ketika bernubuat akan lahirnya Sang Penyelamat. Ketika itu dibubuatkan dalam dalam Yesaya 59:1-2, secara sederhana ditafsirkan bahwa tangan Allah tidak kurang panjang untuk mengjangkau manusia, dan telinga-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar. Tetapi yang memisahkan Allah dengan manusia adalah dosa dan kejahatannya.
Manusia dan Allah tidak dapat bersatu. Pada masa itu manusia mencari allah lain bukan Allah yang benar. Manusia berharap kepada allah yang palsu dengan segala kehatan dan kekejiannya. Allah yang benar hendak bersekutu dan bersatu dengan manusia, namun dosa dan kejahatan menjadi penghalangnya. Pengharapan manusia akan keselamatan sudah didengarnya sejak dahulu kala, dan telah ditusnya nabi-nabinya untuk berbicara dan bertindak, namun manusia masih berharap kepada hikmatnya sendiri. Seandainya manusia berharap kepada Allah yang sejati tentulah manusia menemukannya dan diselamatkan oleh-Nya.
Bagaimana menemukan Allah yang benar yang menyelamatkan? Manusia harus berharap kepada Allah dengan meninggalkan segala dosa dan kejahatan. Korban manusia melalui persembahan bakaran binatang tidak dapat menyelamatkan. Hanya Allah sendiri yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia. Setelah nabi Maleakhi, Allah tidak lagi berbicara hingga sekitar 400 tahun kemudian di mana Sang Penyelamat datang ke dunia. Malaikat menyampaikan kepada gembala-gembala tentang kabar baik. Juruselamat telah datang ke dunia bukan lagi bayi tetapi seorang Raja yang duduk dis ebelah kanan Allah Bapa.
Pengharapan sejati kita ada di dalam Yesus Kristus. Amin
Manusia dan Allah tidak dapat bersatu. Pada masa itu manusia mencari allah lain bukan Allah yang benar. Manusia berharap kepada allah yang palsu dengan segala kehatan dan kekejiannya. Allah yang benar hendak bersekutu dan bersatu dengan manusia, namun dosa dan kejahatan menjadi penghalangnya. Pengharapan manusia akan keselamatan sudah didengarnya sejak dahulu kala, dan telah ditusnya nabi-nabinya untuk berbicara dan bertindak, namun manusia masih berharap kepada hikmatnya sendiri. Seandainya manusia berharap kepada Allah yang sejati tentulah manusia menemukannya dan diselamatkan oleh-Nya.
Bagaimana menemukan Allah yang benar yang menyelamatkan? Manusia harus berharap kepada Allah dengan meninggalkan segala dosa dan kejahatan. Korban manusia melalui persembahan bakaran binatang tidak dapat menyelamatkan. Hanya Allah sendiri yang berinisiatif untuk menyelamatkan manusia. Setelah nabi Maleakhi, Allah tidak lagi berbicara hingga sekitar 400 tahun kemudian di mana Sang Penyelamat datang ke dunia. Malaikat menyampaikan kepada gembala-gembala tentang kabar baik. Juruselamat telah datang ke dunia bukan lagi bayi tetapi seorang Raja yang duduk dis ebelah kanan Allah Bapa.
Pengharapan sejati kita ada di dalam Yesus Kristus. Amin
Rabu, 05 Desember 2018
Beasiswa Pemrograman
Update:
18/10/2018 - Update
18/05/2018 - Beasiswa tidak dapat dipindahtangankan
13/04/2018 - Referal yang salah atau tidak dikenali
12/04/2018 - NIDK, Pengelompokan dan penambahan informasi, Bookmark
10/04/2018 - Dosen mengajar minimal 1 matkul terkait Pemrograman Android
09/04/2018 - Initial version
https://docs.google.com/document/d/18zWY_KSecEm2En-Qb--1E7PeufX_mLhespoGA5j7CXY/edit?usp=sharing
Selasa, 27 November 2018
Jumat, 16 November 2018
Sabtu, 20 Oktober 2018
Martin Smith – Come Holy Spirit [Official Video] [Jerusalem Short Film]
Martin Smith – Come Holy Spirit [Official Video] [Jerusalem Short Film]
Kamis, 13 September 2018
Rabu, 15 Agustus 2018
Teologi Kefasikan versus teologi kebenaran oleh Hengki Wijaya
Bila berbicara teologi berarti ada hubungannya dengan Allah karena Theo dan logos. Oleh karena itu saya mengangkat wacana yang cukup baru tentang teologi kefasikan dan teologi kebenaran. Allah menentang kefasikan dan menegakkan kebenaran. Saya sementara membuat artikelnya. Mohon sabar menanti. Seperti juga dengan beberapa teori baru yang saya kembangkan yaitu teori Boiling versus teori bullying. Mohon doanya...
Mazmur 36, Mazmur 51, 2 Samuel 11. Ini semua inspirasi dan pewahyuan dari Raja Daud
Mazmur 36, Mazmur 51, 2 Samuel 11. Ini semua inspirasi dan pewahyuan dari Raja Daud
Artikel berharga Hengki Wijaya
Bapak ibu dan saudara yang saya kasihi. Anda bisa mengakses dengan FREE beberapa tulisan saya sebagai penulis (Author) di https://www.researchgate.net/profile/Hengki_Wijaya3/contributions
Tulisan saya ini banyak dibaca dan didownload, namun sedikit sekali yang mengutipnya (sititasi). Kiranya setelah kabar baik ini saya bagikan makin banyak yang mau berkolaborasi dengan saya dan sharing pengalaman penelitian dan penulisan di jurnal internasional terindeks Scopus.
Terima kasih... Tuhan memberkati
Tulisan saya ini banyak dibaca dan didownload, namun sedikit sekali yang mengutipnya (sititasi). Kiranya setelah kabar baik ini saya bagikan makin banyak yang mau berkolaborasi dengan saya dan sharing pengalaman penelitian dan penulisan di jurnal internasional terindeks Scopus.
Terima kasih... Tuhan memberkati
Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi Free Download (Hengki Wijaya)
Mata kuliah metodologi ilmu pendidikan teologi membutuhkan buku-buku yang berkualitas. Buku ini adalah project tugas selama dua bulan perkuliahan. Buku ini dirangkum dari berbagai buku dan disintesiskan menurut pemahaman penulis, Buku ini penting bagi penulis dan saya berharap ini juga berguna bagi banyak orang. GRATIS berarti masih banyak kekurangan dan ada juga kelebihannya.
LINKNYA
https://www.researchgate.net/publication/326060499_Analisis_Data_Kualitatif_Ilmu_Pendidikan_Teologi
LINKNYA
https://www.researchgate.net/publication/326060499_Analisis_Data_Kualitatif_Ilmu_Pendidikan_Teologi
Khotbah Untuk Pendidikan Warga Jemaat Free Download (Hengki Wijaya)
Inspirasi khotbah banyak diminati oleh kaum awam dan hamba-hamba-Nya dan pengkhotbah, Maka tidak ada salahnya bila ringkasan dan kerangkah khotbah banyak dibagikan secara online. Oleh karena itu, secara pribadi membuat buku ini dari kumpulan kerangka khotbah yang saya ambil dari hasil penelitian eksegesis alkitab, renungan harian, khotbah hamba Tuhan seperti Pdt. Maurits Silalah dan beberapa buku bacaan lainnya. Oleh karena itu saya akan memberikan linknya supaya pembaca dapat menikmati buku online ini. Terima kasih
LINKNYA
https://www.researchgate.net/publication/326065524_Khotbah_untuk_Pendidikan_Warga_Jemaat
LINKNYA
https://www.researchgate.net/publication/326065524_Khotbah_untuk_Pendidikan_Warga_Jemaat
Minggu, 05 Agustus 2018
Jurnal Jaffray Terakreditasi Peringkat 2 SINTA 2
Tidak terasa waktu berlalu sejak diriku masuk melangkah ke Penerbitan kampus sejak Januari 2013. Mahasiswa S2 yang sementara kuliah. Pak Daniel Ronda memanggilku untuk menggantikan pak Yonatan Salong yang juga merekomendasikan dirinya supaya saya dipanggil untuk ada di penerbitan. Saya bersyukur karena akhirnya institusi menyetujui kedatangan saya di lembaga tersebut. Sebagai sesorang yang baru belajar memimpin maka proses itu pasti ada. Setelah satu tahun di lembaga maka pertama kali mengurus ISBN buku dan menerbitkannya. Bahkan jurnal pun diterbitkan sebagai proses belajar hingga akhirnya tahun 2014 bulan April untuk pertama kalinya Jurnal Jaffray terbang ke Bogor untuk mengikuti workshop.
Hasilnya banyak ilmu yang didapatkan melalui proses tersebut. Banyak tawa karena ketidaktahuan. Ibaratnya menertawai diri sendiri ketika coretan itu memberikan arti semangat bagi diriku. Terharu bercampur maju terus... KAhirnya proses itu berjalan dengan tekad bahwa JURNAL JAFFRAY akan terakreditasi pada tahun 2017, namun masih banyak perbaikan akhirnya pada bulan Januari 2018 proses itu bergulir dan menghasilkan buah yang manis yaitu akreditasi Peringkat 2 dengan nilai yang baik dan harus ditingkatkan terus seperti masukan pra reviewer jurnal. BRAVO STT JAFFRAY dan JURNAL JAFFRAY. Semakin memberkati dengan literatur teologi dan pendidikan Kristen. Berkati dunia dengan senyum hangat...
Hasilnya banyak ilmu yang didapatkan melalui proses tersebut. Banyak tawa karena ketidaktahuan. Ibaratnya menertawai diri sendiri ketika coretan itu memberikan arti semangat bagi diriku. Terharu bercampur maju terus... KAhirnya proses itu berjalan dengan tekad bahwa JURNAL JAFFRAY akan terakreditasi pada tahun 2017, namun masih banyak perbaikan akhirnya pada bulan Januari 2018 proses itu bergulir dan menghasilkan buah yang manis yaitu akreditasi Peringkat 2 dengan nilai yang baik dan harus ditingkatkan terus seperti masukan pra reviewer jurnal. BRAVO STT JAFFRAY dan JURNAL JAFFRAY. Semakin memberkati dengan literatur teologi dan pendidikan Kristen. Berkati dunia dengan senyum hangat...
For A City
Bagi banyak orang tempat itu hanyalah kampung. Namun bila TUHAN sudah menentukan menjadi suatu kota yang dikenang dimana banyak hal yang TUHAN kerjakan dengan luar biasa maka kampung menjadi kota yang dapat memuliakan nama-Nya. Untuk kota yang dicintai-Nya maka Allah akan bertindak untuk kota tersebut. Kami adalah sebuah tim yang datang membawa kabar baik tersebut untuk jiwa-jiwa terhilang (lost souls). Mendengarkan keluhan mereka, dan pergumulan mereka. Kami mendoakan mereka. Kami berseru kepada Allah untuk jiwa-jiwa mereka. Kami diberkati oleh mereka, dan kami rindu mereka juga dilawat dengan api kemuliaan-Mu untuk membawa mereka masuk dalam keselamatan Allah.
Untuk kota itu banyak hal yang TUHAN lakukan. Kami berdoa kabar baik datang juga kepada mereka. Kami bersulacita karena keselamatan itu turun bagi mereka saja. Bukan bagi saja tetapi juga mereka. Bukan hanya untuk bangsa kami tetapi juga bangsa mereka.
Untuk kota ini itu kami berdiri dan berlari pada panggilan itu untuk berlari dan tidak diam di tempat sekalipun kami ada juga pergumulan tetapi kami berlari mengabarkan kabar baitu seperti gembal itu pergi untuk memuliakan Allah.
Untuk kota itu banyak hal yang TUHAN lakukan. Kami berdoa kabar baik datang juga kepada mereka. Kami bersulacita karena keselamatan itu turun bagi mereka saja. Bukan bagi saja tetapi juga mereka. Bukan hanya untuk bangsa kami tetapi juga bangsa mereka.
Untuk kota ini itu kami berdiri dan berlari pada panggilan itu untuk berlari dan tidak diam di tempat sekalipun kami ada juga pergumulan tetapi kami berlari mengabarkan kabar baitu seperti gembal itu pergi untuk memuliakan Allah.
Rabu, 25 Juli 2018
Kelicikan Raja Daud dan perbuatan hina dihadapan TUHAN
Daud tidak biasanya sendiri di kerajaannya sementara panglimanya Yoab dan prajurit pergi berperang dengan misi pemusnahan bani Amon. Mereka telah mengepung bani Amon di Raba. Benteng itu masih kuat dan tidak runtuh. Apakah proses yang begitu lama membuat Raja Daud bosan, dan tidak ada ide sama sekali atau hikmat Allah yang turun atasnya sehingga dia tinggal sendiri di kerajaannya untuk merenung.
Merenung sambil berjalan-jalan di atas sotoh rumah menjadi petaka bagi Daud karena dia melihat perempuan cantik lagi mandi. Lagi pusing memikirkan perang, dan berpikir untuk selingan saja maka dia pun memanggil perempuan itu dan tidur dengannya. Akibat perbuatannya itu, perempuan itu mengandung karena pada waktu itu ia barusan selesai dari membersihkan kenajisannya (masa kesuburan lagi menanti).
Lalu Raja Daud memikirkan niat yang kahat dan berusaha untuk mewujudkannya.
Pertama, memanggil Uria suami Batsyeba untuk pulang dan menemui istrinya supaya mereka berdua dapat bersama dan tidur bersama. Rencana itu gagal karena Uria tidak pulang ke rumah malahan tidur bersama prajurit yang lain. Hal itu dilakukan Uria sebagai prajurit yang loyal kepada bangsa dan teman-temannya di medan pertempuran. Maka Daud menjalankan rendana kedua yang lebih licik dan didiapati Uria yang telah mabuk karena diberi minuman oleh Daud. Tetapi Uria tidak berjalan ke rumahnya tetapi tidur bersama hamba-hamabanya. Maka Daud menjalankan rencana ketiga yang akhirnya berhasil. Dalam surat tersebut berisi tentang bagaimana cara melenyapkan diri Uria. Sungguh menyedihkan perbuatan Raja Daud dan sungguh hina di hadapan TUHAN.
Merenung sambil berjalan-jalan di atas sotoh rumah menjadi petaka bagi Daud karena dia melihat perempuan cantik lagi mandi. Lagi pusing memikirkan perang, dan berpikir untuk selingan saja maka dia pun memanggil perempuan itu dan tidur dengannya. Akibat perbuatannya itu, perempuan itu mengandung karena pada waktu itu ia barusan selesai dari membersihkan kenajisannya (masa kesuburan lagi menanti).
Lalu Raja Daud memikirkan niat yang kahat dan berusaha untuk mewujudkannya.
Pertama, memanggil Uria suami Batsyeba untuk pulang dan menemui istrinya supaya mereka berdua dapat bersama dan tidur bersama. Rencana itu gagal karena Uria tidak pulang ke rumah malahan tidur bersama prajurit yang lain. Hal itu dilakukan Uria sebagai prajurit yang loyal kepada bangsa dan teman-temannya di medan pertempuran. Maka Daud menjalankan rendana kedua yang lebih licik dan didiapati Uria yang telah mabuk karena diberi minuman oleh Daud. Tetapi Uria tidak berjalan ke rumahnya tetapi tidur bersama hamba-hamabanya. Maka Daud menjalankan rencana ketiga yang akhirnya berhasil. Dalam surat tersebut berisi tentang bagaimana cara melenyapkan diri Uria. Sungguh menyedihkan perbuatan Raja Daud dan sungguh hina di hadapan TUHAN.
Minggu, 24 Juni 2018
Kemenangan dalam 2 Samuel oleh Hengki Wijaya
Lebih dari pemenang. Itulah judul sebuah lagu rohani. Allah memberikan kemenangan kepada Daud kemana pun ia pergi. Allah ada di pihak Daud, Allah menyertai Daud. Daud tidak sempurna dan seringkali memutuskan tindakannya sendiri, namun dia belajar cepat untuk memperbaikinya. Beberapa sikap Daud yang dapat diteladani adalah:
1. Kepercayaan kepada Allah adalah sungguh-sungguh percaya sepenuhnya bukan sebagian sehingga dia mengalami banyak kemenangan dalam hidupnya. Dia memercayai Allah dengan sungguh.
2. Ketaatannya kepada Allah yang sesuai dengan kehendak Allah. Bertanya kepada Allah untuk menaatinya bukan sebaliknya.
3. Kesetiaannya telah ditunjukkannya kepada Saul dan terlebih kepada Allah. Sekalipun dia terjatuh namun dia kembali kepada Allah. Sekalipun dia melakukan kesalahan dia pun bangkit kembali karena dia mengetahui Allah menerimanya dan selalu setia kepadanya maka dia pun setia kembali kepada Allah. Kesetiaan Daud adalah kesetiaan untuk kembali kepada Allah ketika dia tahu bahwa dia salah dan jatuh dalam dosa.
Implikasi praktis
1. Kepercayaan kepada Allah adalah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah bukan sebagian dan melakukan apa yang dikehendakinya dan bukan keinginan kita sendiri.
2. Ketaatan yang dimaksud di sini adalah ketaatan pada apa yang hendak dilakukan Allah bukan apa yang kita kehendaki dan sudah benar di hadapan manusia.
3. Kesetiaan kepada Allah adalah melakukan apa yang Allah kehendaki sekalipun manusia mengaanggap itu sebagai kehinaan karena kemenangan itu asalnya dari Allah. Allah yang menjadi panji-panji kita yang berperang bagi kita untuk memberikan kemenangan.
1. Kepercayaan kepada Allah adalah sungguh-sungguh percaya sepenuhnya bukan sebagian sehingga dia mengalami banyak kemenangan dalam hidupnya. Dia memercayai Allah dengan sungguh.
2. Ketaatannya kepada Allah yang sesuai dengan kehendak Allah. Bertanya kepada Allah untuk menaatinya bukan sebaliknya.
3. Kesetiaannya telah ditunjukkannya kepada Saul dan terlebih kepada Allah. Sekalipun dia terjatuh namun dia kembali kepada Allah. Sekalipun dia melakukan kesalahan dia pun bangkit kembali karena dia mengetahui Allah menerimanya dan selalu setia kepadanya maka dia pun setia kembali kepada Allah. Kesetiaan Daud adalah kesetiaan untuk kembali kepada Allah ketika dia tahu bahwa dia salah dan jatuh dalam dosa.
Implikasi praktis
1. Kepercayaan kepada Allah adalah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Allah bukan sebagian dan melakukan apa yang dikehendakinya dan bukan keinginan kita sendiri.
2. Ketaatan yang dimaksud di sini adalah ketaatan pada apa yang hendak dilakukan Allah bukan apa yang kita kehendaki dan sudah benar di hadapan manusia.
3. Kesetiaan kepada Allah adalah melakukan apa yang Allah kehendaki sekalipun manusia mengaanggap itu sebagai kehinaan karena kemenangan itu asalnya dari Allah. Allah yang menjadi panji-panji kita yang berperang bagi kita untuk memberikan kemenangan.
Jumat, 22 Juni 2018
Publikasi Online Hengki Wijaya oleh Hengki Wijaya
Sejak saya mulai serius untuk menggeluti jurnal dan publikasi maka saya pun bertekad dengan kemampuan yang seadanya tetapi terus belajar dan memublikasikan tugas-tugas dan karya atau ide hingga menyelesaikan S2 di STF Jaffray Makassar. Yang menjadi figur inspiratif seperti pak Daniel Ronda, pak Yakob Tomatala, pak Peniel Maiaweng dan banyak lagi dosen yang menulis jurnal terindeks Scopus. Singkat saja cerita saya kali ini, saya lagi mau terbitkan buku saya di Google books secara online. Jalan-jalanlah menelusuri link di bawah ini pasti akan terpacu untuk menulis.
https://www.researchgate.net/profile/Hengki_Wijaya3
https://scholar.google.com/citations?user=X_SX50MAAAAJ&hl=en
https://www.researchgate.net/profile/Hengki_Wijaya3
https://scholar.google.com/citations?user=X_SX50MAAAAJ&hl=en
Minggu, 17 Juni 2018
Mengekspor data dari Google Scholar ke Researchgate.net
Kasus ini terjadi karena kita terlebih dahulu telah membuat google scholar dan terindeks artikel kita di google scholar dengan ditandainya menyala atau terdapat abstraknya oleh google scholar. Namun kita menginginkan supaya dengan mudah diekspor ke researchgate.net tanpa harus mengetik ulang dan memasukkan datanya maka dapat dilakukan dengan mengekspor data. Biasanya artikel di researchgate,net dapat terbaca Google Scholar (GS) berkisar empat bulan atau bisa saya lebih cepat.
Untuk lebih jelasnya saya menyarankan Anda membaca blog rekan saya di bawah ini:
http://fsyifaul.blogspot.com/2016/09/eksport-from-google-scholar-to.html
Selamat belajar dan berhasil
Untuk lebih jelasnya saya menyarankan Anda membaca blog rekan saya di bawah ini:
http://fsyifaul.blogspot.com/2016/09/eksport-from-google-scholar-to.html
Selamat belajar dan berhasil
Mengenal Sifat-sifat Allah dan mensyukurinya oleh Hengki Wijaya
Melalui bacaan 2 Samuel 7:18-29 kita akan belajar bagaimana seorang Raja Daud bersyukur kepada TUHAN Allah. Seringkali bergantian kata yang digunakan Tuhan ALLAH, TUHAN Allah, TUHAN semesta alam. Namun kali saya lebih mereflesikan secara praktisnya saja walaupun itu juga penting dalam tinjauan teologisnya.
Secara singkatnya poin-poinnya tertulis sebagai berikut.
1. Allah yang besar (ayat 22). Sebab itu Engkau besar ya Tuhan ALLAH. ALLAH Dia besar yang telah melakukan hal terbesar dalam hidup Daud dan kini dalam hidup orang percaya. Demikian pula yang datang melebihi kebesaran Daud yaitu Yesus yang adalah ALLAH.
2. Allah yang membebaskan (ayat 23). Allah yang membebaskan Daud dari musuh-musuh-Nya yang dahulu kala membebaskan bangsa Israel dalam perbudakan yang kini membebaskan kami dari perbudakan dosa oleh Yesus Kristus.
3. Allah yang memberikan berkat (Jehovah Jireh). Allah yang mengokohkan keturunan Daud sampai lahirnya Yesus Kristus yang mengokohkan keturunan hingga saat ini kita diadopsinya menjadi orang percaya dan menerima berkat keselamatan yang luar biasa. Amin
Secara singkatnya poin-poinnya tertulis sebagai berikut.
1. Allah yang besar (ayat 22). Sebab itu Engkau besar ya Tuhan ALLAH. ALLAH Dia besar yang telah melakukan hal terbesar dalam hidup Daud dan kini dalam hidup orang percaya. Demikian pula yang datang melebihi kebesaran Daud yaitu Yesus yang adalah ALLAH.
2. Allah yang membebaskan (ayat 23). Allah yang membebaskan Daud dari musuh-musuh-Nya yang dahulu kala membebaskan bangsa Israel dalam perbudakan yang kini membebaskan kami dari perbudakan dosa oleh Yesus Kristus.
3. Allah yang memberikan berkat (Jehovah Jireh). Allah yang mengokohkan keturunan Daud sampai lahirnya Yesus Kristus yang mengokohkan keturunan hingga saat ini kita diadopsinya menjadi orang percaya dan menerima berkat keselamatan yang luar biasa. Amin
Mengindeks Jurnal atau repository, blog ataupun researchgate.net ke Google Scholar
Tulisan ini bertujuan supaya
semua tulisan kita yang ada di jurnal berbasis Open Journal System (OJS) atau
repository, ataupun blog pribadi dan lainnya dapat terbaca di google scholar.
Begini caranya.
1. Masukkan alamat ini ke
https://partnerdash.google.com/partnerdash/d/scholarinclusions?visit_id=1-636648292041353250-1781111074&rd=1#p:id=new
2. Pilih tipe website dengan
mengklik salah satunya. Misalnya mau klik OJS atau yang lainnya.
3. Selanjutnya muncul kata
continue, lalu klik dan muncul kata
Google Scholar inclusion checklist:
lalu diminta untuk checklist
semuanya
4. Lalu mengisi number of articles dan kita memilih 5000+ supaya banyak kapasitasnya.
5. Mengisi alamat website seperti ojs atau reserachgate.net pada list of publication page
misalnya:
https://www.researchgate.net/profile/Hengki_Wijaya3
6. Mengisi contact name dan email kita supaya dikirimkan pemberitahuannya.
7. memasukkan alamat contoh artikel misalnya
https://www.researchgate.net/publication/323691993_Ringkasan_dan_Ulasan_Buku_Analisis_Data_Penelitian_Kualitatif_Prof_Burhan_Bungin.pdf
Minimal satu artikel lalu SUBMIT selesailah tugas Anda dan Anda akan mendapatkan pemberitahuan dari google dari
Selamat mencoba
Jumat, 15 Juni 2018
The honesty of a servant of God by Hengki Wijaya
The honesty of a servant of God
Anyone ever sinned and fell in sin. In this brief reflection, we will all learn how we should behave as we are expressed in the word of God and man and the law.
First, the mistake made by the servant of God is to let sin exist within him. Actually, the servant of God knows that what he does is sin. But the sin did not admit it. God's Word clearly states "That the sin recognized is forgiven by God because the God we worship is a faithful and just God.
The modest humility is here for the servant of God.
Second, let the known sin concealed to some extent revealed then acknowledged. That is a big problem for the servant of God when it is so. Once again do not let one sin become a lot of sin in the future because the sin is kept just like that God does not know it. You are mistaken sooner or later that the stink is smelly and you have been infected with a deadly illness. This reflection may cause us to resolve our sins from the very beginning so that we are not affected and depressed by sin. The sin name remains sin. No big or small sins are all called sin. Be honest in the sight of man then you will be able to be honest in the sight of man and have the ability to repent before God and man.
Kejujuran seorang hamba Tuhan
Siapa pun pernah berdosa dan jatuh dalam dosa. Dalam renungan singkat ini, kita semua akan belajar bagaimana seharusnya kita bersikap ketika kita dinyatakan berdoasa oleh firman Tuhan dan manusia serta hukum yang berlaku.
Pertama, Kesalahan yang dilakukan oleh hamba Tuhan adalah membiarkan dosa ada dalam dirinya. Sebenarnya hamba Tuhan tersebut mengetahui bahwa apa yang dibuatnya adalah dosa. Namun dosa itu tidak diakuinya. Firman Tuhan jelas berkata "Bahwa dosa yang diakui diampuni oleh Allah sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang setia dan adil.
Kerendahan hatilah yang penting di sini bagi hamba Tuhan.
Kedua, membiarkan dosa yang diketahui disembunyikan hingga suatu saat terungkap barulah diakui. Hal tersebut menjadi masalah besar bagi hamba Tuhan bila bersikap demikian. Sekali lagi jangan membiarkan satu dosa menjadi banyak dosa di kemudian hari karena dosa itu disimpan saja seperti bahawa Allah tidak mengatahuinya. Anda keliru cepat atau lambat bau busuk itu terciun dan Anda sudah didapati terjangkit penyakit berdosa yang mematikan. Renungan ini kiranya menyadarkan kita untuk menyelesaikan dosa sejak awal supaya kita tidak terkena dan tertekan akibat dosa. Yang namanya dosa tetap dosa. Tidak ada dosa besar ataupun kecil, semuanya disebut sebagai dosa. Jujurlah di hadapan manusia maka Anda akan mampu jujur di hadapan manusia dan memiliki kemampuan bertobat di hadapan Allah dan manusia.
Jumat, 08 Juni 2018
What is the difference between compassion and pity? Question by Hengki Wijaya
what is the difference between compassion and pity?
Konstantinos Karampelas says “The way I understand it, compassion is more of understanding how the other one feels and share feelings. Pity is just feeling sorry, without necessarily understanding and sharing feelings.”
Nicholas J. Shudak, “In following Konstantinos, compassion is literally a "suffering with" somebody else or with the "other" in terms of an immediate and existential situation or context, or because of a past experience that allows one to "suffer with" another. Pity comes from a position of superiority or authority over the other, whether real or imagined. So, I agree with you that they are not the same. If I am compassionate it is because I do not pity another.”
Keith Ford says, “I would concur with Nicholas regarding pity developing from a position of authority and superiority. I work in the field of mental health nursing and regard myself as compassionate but have never (knowingly) demonstrated pity, for the very reasons mentioned. Your question also bears resemblance to similar debates concerning empathy and sympathy - sympathy like pity may be a reaction to a person or situation where empathy and compassion can be developed and used in a more productive and helpful manner in my opinion.”
I think that all the previous answers point to crucial differences between compassion and pity. As I see it, compassion can be equated to empathy and it involves two components: (1) a cognitive component; and (2) an effective or emotional component. In other words, when compassion or empathy is the case we should be able, first, to identify what another is feeling or experiencing (e.g., feeling good or happy, or feeling bad and unhappy) -- the cognitive component of empathy -- and, second, to share another's feeling, the affective component of empathy or compassion. Literally, pity means to feel sorry for another's situation without necessarily sharing his/her emotional or affective state. So, compassion and pity are two different reactions to another's physical or psychological situation. The former has a positive tone that does not exist in the latter. To have pity of another reminds me of patronizing and a vertical relation. Compassion and empathy remind me of a horizontal relation. If a were in a bad situation, I would like to have nearby compassionate people, not people that feel sorry for my bad situation. Literally, sympathy means suffering from somebody else. As I see it, in contrast to empathy, sympathy does not involve a cognitive component for it is, say, a visceral reaction. There is accumulated evidence that shows that babies are capable of sympathy, for example, to cry when another baby is crying, but not of empathy. All that said, it should be mentioned that there is a huge literature about the differences between compassion and pity, and empathy and sympathy. This literature points more to controversy than consensus, which is no surprise to me because psychological concepts are, in contrast, for example, to physical concepts, elusive concepts (Orlando M Lourenço).
Berpikir seperti Pemain Catur
Apabila ada seorang bertanya kepada Anda maka ada dua hal yang tersurat di pikiran orang yang bertanya kepada saudara adalah pengantar masuk ke dalam inti pembicaraan, selanjutnya barulah menyatakan keinginan hatinya. Artinya basa-basi dulu, selanjutnya berbicara dengan tujuan keinginan yang disampaikan dapat terpenuhi. Namun jawaban tidak yang didapatkan akan membuat rencana lain dikeluarkan maka jawaban tidak dapat menjadi lebih tajam lagi dengan penolakan dan argumen pedas kepada yang bertanya. Artinya pemberi jawaban berpikir seperti orang yang bermain catur. Yang kedua adalah datang untk meminta nasihat yang nantinya dipertimbangkan dan bukan datang untuk menolak dan hanya mencari pembenaran. Ketika ada orang yang datang untuk mencari kemudahan maka kita perlu melakukan gerakan satu dua tiga langkah sebelum pemberi pertanyaan atau penanya. Tentunya yang bertanya juga menyediakan banyak tanggapan dan bahkan penerima jawaban berusaha untuk membaca arah pemikir yang sudah merencanakan sebelumnya. Secara positif membaca gerak geriknya dalam menyusun rencana dan niat hatinya.
Rabu, 16 Mei 2018
Puasa WA (WhatsUp) oleh Hengki Wijaya
Puasa makan minum itu biasa dan banyak orang yang bisa lakukan dan itu adalah bagian ibadah. Puasa WA untuk pebisnis, anak kuliahan pasti sulit maka biasanya puasa WA atau HP bisa dilakukan pada hari santai seperti Sabtu dan Minggu. Namun itupun sulit, tetapi ini harus ada KOMITMEN penuh. Dan pastinya seperti pula dengan berpuasa bicara dan SMS, tetapi lebih banyak membaca dalam hati dan berdoa dalam hati. Bila disepakati dengan Tuhan bisa bicara hanya dengan Tuhan dan bukan dengan manusia. Kesimpulannya berpuasa itu penting untuk membangun disiplin rohani kita, dan memberikan waktu untuk bersama dengan Tuhan.
Drinking and eating fast is common and many people can do it
and that is part of worship. Fast WA for businessmen, college kids must be
difficult then usually fasting WA or HP can be done on a relax day like
Saturday and Sunday. But even then it is difficult, but this must be a full
COMMITMENT. And certainly as well as fasting and SMS, but more to read in the
heart and pray silently. When agreed with God can speak only with God and not
with human beings. The conclusion of fasting is essential to building our
spiritual discipline, and giving time to be with God.
Confrontational Approach And Confirmation by Hengki Wijaya
Confrontational Approach And Confirmation
This approach is the approach taken to express the truth and
rebuke the error with love. For every beloved is a reproach. Everyone who sees
and knows someone does wrong and participates in approving the act so that
person is also guilty. Confirmation is needed to ask if it is true that he did
so and why it was done. Moreover, it is known as a mistake or sin. We approach
this to destroy the wiles of the devil and not the humans we hate but his sin
and his guilt. Because Christ loves sinners, but hates their sin because God is
a Holy God (PW)
Pendekatan ini adalah pendekatan yang dilakukan untuk
menyatakan kebenaran dan menegur kesalahan dengan kasih. Sebab setiap orang
yang dikasihi mendapakan teguran. Setiap orang yang melihat dan mengetahui
seseorang berbuat salah dan ikut menyetujui perbuatan tersebut maka orang
tersebut ikut juga bersalah. Konfirmasi dibutuhkan untuk menanyakan apakah
benar dia melakukan hal tersebut dan mengapa hal tersebut dilakukannya. Apalagi
hal tersebut diketahui sebagai kesalahan atau dosa. Kita melakukan pendekatan
ini untuk menghancurkan tipu muslihat iblis dan bukan manusianya yang kita
benci tetapi dosanya dan kesalahannya. Sebab kristus mengasihi orang berdosa,
tetapi benci dosa mereka sebab Allah adalah Allah yang Kudus (HW)
Ajakan Berdoa dan berpuasa oleh Hengki Wijaya
Ketika bangsa Indonesia dirundung duka mendalam dengan peristiwa mengejutkan yang terjadi di SURABAYA. Kesedihan terjadi dalam hati saya, dan mengamati setiap berita yang muncul namun saya hanya bisa berdoa dan menangis. Yang saya tahu agama tidak mengajrkan demikian, tetapi SETAN yang berbuat dan memakai manusia yang telah digoda dan disesatkan.
Saya berdoa untuk umat Kristen bangkit untuk berdoa dan melawan iblis dalam doa dan berpuasa. Berpuasa untuk merendahkan diri dan bertobat supaya Allah berperang ganti manusia untuk menghancurkan kuasa iblis. Mari berdoa dan berpuasa untuk pergumulan pribadi kita, pekerjaan kita, orang lain, sesasam kita, sekolah kita, bangsa dan negara kita, para pemimpin kita dan pemerntah kita supaya semuanya da dalam agenda Tuhan bahka terutama bagi orang-orang yang masih ada di jalan iblis. #sayatakutsamaTuhan Mengapa? Karena Tuhan dapa membinasakan jiwa karena Tuhan yang dapat memberikan kehidupan yang kekal yang melebihi surga. Anda hadir di dunia bukan untuk surga. Anda hadir di dunia untuk Tuhan dan umat-Nya.
Ora et labora,
Selamat berpuasa. Allah akan memberkati kita dan Dia akan menciptakan kedamaian sebat umat-Nya adalah pembawa damai. Dalam nama Yesus Kristus Tuhan, Isa AS.
Saya berdoa untuk umat Kristen bangkit untuk berdoa dan melawan iblis dalam doa dan berpuasa. Berpuasa untuk merendahkan diri dan bertobat supaya Allah berperang ganti manusia untuk menghancurkan kuasa iblis. Mari berdoa dan berpuasa untuk pergumulan pribadi kita, pekerjaan kita, orang lain, sesasam kita, sekolah kita, bangsa dan negara kita, para pemimpin kita dan pemerntah kita supaya semuanya da dalam agenda Tuhan bahka terutama bagi orang-orang yang masih ada di jalan iblis. #sayatakutsamaTuhan Mengapa? Karena Tuhan dapa membinasakan jiwa karena Tuhan yang dapat memberikan kehidupan yang kekal yang melebihi surga. Anda hadir di dunia bukan untuk surga. Anda hadir di dunia untuk Tuhan dan umat-Nya.
Ora et labora,
Selamat berpuasa. Allah akan memberkati kita dan Dia akan menciptakan kedamaian sebat umat-Nya adalah pembawa damai. Dalam nama Yesus Kristus Tuhan, Isa AS.
Minggu, 29 April 2018
Sosok Abner Bermain Api oleh Hengki Wijaya
Abner telah mengangkat anak Saul Isyboset menjadi raja atas Gilead, atas Asyuri, atas Yizreel, atas Efraim dan atas Benyamin, bahkan atas seluruh Israel. Sementara Daud sudah menjadi Raja atas Yehuda. Pasukan Daud dan pasukan Abner bertemu dan akhirnya Abner berkata supaya para pejuangnya bertarung. Ibarat sebuah turnamen untuk menunjukkan kekuatan mereka. Sepertinya Abner menjadikan pertarungan ini untuk uji tanding, namun sangat dianggap serius oleh Asael adik Yoab dari kubu Daud.
Pertarungan yang begitu sengit sehingga tidak lagi menjadi acara yang ditonton tetapi sudah menjadi pertempuran sengit maka Asael yang larinya seperti kijang mengejar Abner yang ada di daerahnya. Abner pun berkata kepada Asael untuk mengejar orang lain saja tetapi Asael tidak menyimpan ke kiri atau ke kanan tetapi berambisi untuk menangkap Abner. Abner sudah memperingatkan tetapi idak dipeduli maka Abner pun akhirnya menikam Asael yang tidak mau mendengar. Awalnya hanya untuk pertunjukkan namun akhirnya menjadi bencana. Abner bermain api dengan kejadian ini dan akhirnya di kemudian hari menjadi bumerang bagi dirinya karena dia terbunuh oleh tikaman Yoab saudara Asael.
Api yang membakar hati Abner menjadi bencana yang menulrkan amarah Abner kepada Yoab saudara Asael. Dendam telah membakar hati Yoab sekalipun pada saat itu ia hanya dapat bersedih dan tidak dapat membalas kematian adiknya.
Pesan rohani:
Hendaknya kita tidak bermain api supaya Anda tidak terbakar oleh api yang Anda buat sendiri
Jangan menularkan amarah dan dendam pada diri Anda kepada orang lain karena apa yang Anda tabur itulah yang Anda tuai.
Pertarungan yang begitu sengit sehingga tidak lagi menjadi acara yang ditonton tetapi sudah menjadi pertempuran sengit maka Asael yang larinya seperti kijang mengejar Abner yang ada di daerahnya. Abner pun berkata kepada Asael untuk mengejar orang lain saja tetapi Asael tidak menyimpan ke kiri atau ke kanan tetapi berambisi untuk menangkap Abner. Abner sudah memperingatkan tetapi idak dipeduli maka Abner pun akhirnya menikam Asael yang tidak mau mendengar. Awalnya hanya untuk pertunjukkan namun akhirnya menjadi bencana. Abner bermain api dengan kejadian ini dan akhirnya di kemudian hari menjadi bumerang bagi dirinya karena dia terbunuh oleh tikaman Yoab saudara Asael.
Api yang membakar hati Abner menjadi bencana yang menulrkan amarah Abner kepada Yoab saudara Asael. Dendam telah membakar hati Yoab sekalipun pada saat itu ia hanya dapat bersedih dan tidak dapat membalas kematian adiknya.
Pesan rohani:
Hendaknya kita tidak bermain api supaya Anda tidak terbakar oleh api yang Anda buat sendiri
Jangan menularkan amarah dan dendam pada diri Anda kepada orang lain karena apa yang Anda tabur itulah yang Anda tuai.
Selasa, 24 April 2018
Jurnal Jaffray Update 2018
Jurnal Jaffray
Jurnal Jaffray adalah jurnal nasional yang dikelola oleh institusi Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar.
Jurnal Jaffray adalah jurnal peer-review dengan double blind reviewer dan akses terbuka yang berfokus pada kebaruan ilmu teologi, eksegesis Alkitab dan praktik pelayanan dan pendidikan Kristen melalui penelitian kuantitatif dan kualitatif (hermeneutika, argumentatif, dan studi kasus). Jurnal ini menerbitkan artikel asli, review, dan juga laporan kasus yang menarik.
Subjek Jurnal:
1. Perkembangan ilmu teologi dan agama
2. Tafsiran Alkitab
3. Studi Biblika
4. Penelitian Ilmu Pendidikan
5. Penelitian Pendidikan Kristen
6. Etka Kristen
7. Praktik Pastoral
8. Hermeneutika Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Subjek Jurnal:
1. Perkembangan ilmu teologi dan agama
2. Tafsiran Alkitab
3. Studi Biblika
4. Penelitian Ilmu Pendidikan
5. Penelitian Pendidikan Kristen
6. Etka Kristen
7. Praktik Pastoral
8. Hermeneutika Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Abstracted and indexed in:
Informasi Jurnal
1. Judul Jurnal: JURNAL JAFFRAY
2. Initial: JJV71
3. Singkatan: JJ
4. Frekuensi Terbitan: 2 nomor setahun (April & Oktober)
5. DOI: 10.25278/jj71
6. Print ISSN: 1829-9474
7. Online ISSN: 2407-4047
8. Editor In Chief: Hengki Wijaya
9. Penerbit: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar
Kamis, 05 April 2018
Daftar Pustaka Monograf Analisis Data Kualitatif oleh Hengki Wijaya
Daftar
Pustaka
Bogdan, R. C. dan Biklen, S. K. 1982. Qualitative
Research for Education: An Introduction to Theory and Mehtods. Boston:
Allyn and Bacon, Inc.
Bungin, B. 2015. Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Creswell, John W. 2014. Penelitian
Kualitatif & Desain Riset Memilih di antara Lima Pendekatan (Edisi
Ke-3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, John W. Research Design
Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Emzir. 2016. Metodologi Penelitian
Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers.
Emzir. 2017. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Hanurawan, F. 2016. Metode
Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Laily, Nur. 2014. Penerimaan Diri Pada Ibu Dengan Anak Retardasi Mental. Skripsi. Surabaya: Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel. (Online) (http://digilib.uinsby.ac.id/294/9/Bab%203.pdf,
diakses 2 April 2018).
Lincoln, Yvonna S., Guba, Egon G. 1985. Naturalistic Inquiry. SAGE Publications.
McMillan, James H. & Sally Schumacher.
2001. Research In Education a Conceptual
Introduction. 5th Edition. New York: Addison Wesley Longmen Inc.
Meleong, Lexy J. 2001. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosadakarya.
Putra, N., Dwilestari, N. 2013. Penelitian
Kualitatif: Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Rajawali Pers.
Rosyadi, D., Nurzaman, A. 2014. Kepuasan Kerja Buruh Berdasarkan
Perspektif Job Characteristic Model (JCM) Pada Perusahaan Genting di Kecamatan
Kalirejo Lampung Tengah. Skripsi. Lampung:
Universitas Lampung. (Online). (http://digilib.unila.ac.id/380/5/BAB%20III.pdf,
diakses 2 April 2018).
Subagyo, Andreas B. 2004. Pengantar
Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk
Riset Teologi dan Keagamaan. Bandung: Kalam Hidup.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kunatitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta.
Wijaya, H. (ed.) 2016. Metodologi
Penelitian Pendidikan Teologi. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray
Makassar.
PANDUAN PENGAJUAN USULAN PROGRAM HIBAH PENULISAN BUKU AJAR
PANDUAN
PENGAJUAN USULAN
PROGRAM
HIBAH PENULISAN BUKU AJAR
TAHUN 2016
LATAR BELAKANG
Program Hibah Penulisan Buku Ajar merupakan salah satu
program yang dikelola oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Program ini terbuka bagi
dosen/peneliti perguruan tinggi yang telah memiliki naskah buku ajar yang
diturunkan dari pengalaman penelitiannya di Indonesia, ditambah dengan hasil
penelitian orang lain yang dilakukan di Indonesia dalam bidang ilmu apa pun
tetapi belum pernah diterbitkan.
Tidak sedikit jumlah dosen Indonesia yang berpengalaman
dalam melakukan penelitian yang berhasil. Dosen yang mengikuti program
penelitian multitahun seperti Hibah Bersaing, Hibah Tim Pascasarjana, dan Hibah
Kompetensi telah menguasai state of the
art dalam bidang keahliannya. Pengalaman tersebut sepatutnya dimanfaatkan
sebagai modal dasar untuk menulis buku ajar. Namun sangat disayangkan jumlah
buku yang ditulis dosen masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah
hibah penelitian yang diterima oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Program ini tidak dimaksudkan untuk menulis ulang
tesis atau disertasi menjadi sebuah buku. Program ini juga bukan untuk
membiayai penyiapan atau penerbitan naskah buku, tetapi menyediakan sejumlah
dana untuk penyempurnaan, konsultasi, penggandaan naskah akhir, dan hibah bagi
penulis sebelum diterbitkan oleh penerbit. Bagi para penerima hibah, hak
kepengarangan tetap ada pada penulis.
TUJUAN
Program ini bertujuan memotivasi para dosen untuk
terus meneliti dan terus menulis, khususnya menulis buku ajar. Kegiatan seperti
ini pada akhirnya jelas akan memperkaya wawasan ilmiah dalam kegiatan meneliti
dan mengajar seorang dosen. Bagi para mahasiswa, buku yang dihasilkan
diharapkan dapat menjadi sarana belajar atau pendalaman ilmu.
BESARNYA HIBAH
Dana hibah hanya diberikan kepada penulis pertama
(jumlah penulis tidak lebih dari tiga orang) sejumlah Rp22.000.000 (dua puluh
dua juta rupiah) untuk tiap judul naskah dipotong pajak 15%. Hibah diberikan kepada dosen yang bukunya
lolos seleksi dan berdasarkan rekomendasi tim seleksi, serta akan diproses
pembayaran hibahnya apabila naskah yang telah direvisi sesuai dengan saran
pendamping sudah diterima oleh Direktorat Pengelolaan Kekayaan
Intelektual.
KETENTUAN PENERIMA HIBAH
Ketentuan pengajuan usulan Program Hibah Penulisan
Buku Ajar tahun 2016 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Program
ini terbuka bagi semua dosen ber‐NIDN yang telah mempunyai naskah siap terbit
dan belum pernah memperoleh hibah sejenis;
2. Penulis
dapat mengajukan usulan naskah buku lebih dari 1 (satu) naskah dengan judul
naskah yang berbeda;
3. Naskah
buku yang dapat diajukan untuk mendapatkan biaya penerbitan dari program ini
adalah naskah buku ajar yang didasarkan pada data dan informasi hasil
penelitian yang dilakukan di Indonesia;
4. Naskah merupakan karya
sendiri/tim, bukan merupakan revisi buku yang sudah terbit, bukan hasil terjemahan atau saduran, dan bukan laporan penelitian yang akan
diterbitkan menjadi buku, dan dengan
sendirinya harus bebas dari plagiarisme, yang dituangkan dalam surat
pernyataan;
5. Naskah
buku yang diajukan harus mempunyai unsur: (1) Prakata, (2) Daftar Isi, (3)
batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian beserta tujuan
instruksionalnya, (4) daftar pustaka, (5) glosarium, dan (6) indeks
(sebaiknya);
6. Naskah
buku diketik menggunakan huruf Times New Roman (font 12 pt) pada kertas ukuran A4 dengan jarak 1,5 spasi, beserta softcopy dalam cakram padat (compact disc);
7. Jumlah
halaman naskah buku (batang tubuh) tidak kurang dari 200 halaman (tidak
termasuk prakata, daftar Isi, dan lampiran);
8. Hasil
seleksi merupakan keputusan mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
9. Naskah
buku yang sudah diajukan untuk keperluan seleksi menjadi milik Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan tidak dapat diambil kembali;
10. Para
penulis wajib melaporkan dan memberikan satu eksemplar bukti terbit, jika
naskah yang memperoleh dana bantuan ini pada saatnya nanti diterbitkan oleh penerbit komersial maupun
penerbit universitas.
Naskah buku
beserta persyaratan administrasi dikirimkan kepada:
Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual u.p. Kepala Subdirektorat
Fasilitasi Publikasi Ilmiah Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Gedung BPPT 2
Lantai 20 Jl. M.H. Thamrin No.8 Jakarta 10340
Persyaratan
administrasi terdiri atas:
1. Surat
pengantar dari pimpinan perguruan tinggi atau pimpinan lembaga penelitian;
2. Satu
salinan (hardcopy) naskah buku
dijilid rapi dengan menggunakan sampul
berwarna biru muda;
3. Surat
Keputusan Pengangkatan sebagai dosen tetap perguruan tinggi yang bersangkutan;
4. Softcopy data korespondensi dan
pendamping (form terlampir), dapat dikemas menjadi satu dalam compact disc naskah;
5. Biodata
setiap penulis sesuai dengan format terlampir;
6. Surat
pernyataan di atas kertas bermeterai yang memuat:
a. bahwa
naskah belum pernah diterbitkan dan bebas dari plagiarisme;
b. bahwa
semua penulis (bila lebih dari seorang) bersedia menuntaskan naskah buku sesuai
yang ditentukan di dalam perjanjian hibah;
c.
menyebutkan bidang ilmu berdasarkan “kelompok”
bidang ilmu (agama, sastra/filsafat, pendidikan, hukum, ekonomi, sosial,
pertanian, mipa/farmasi, teknik, psikologi, kesehatan/olahraga, dan seni);
d. pengesahan
oleh pimpinan perguruan tinggi atau ketua lembaga penelitian perguruan tinggi
yang bersangkutan.
7. Pendamping
a. Setiap
pengusul diwajibkan mengajukan calon pendamping yang sesuai dengan bidang ilmu naskah
yang ditulis. Calon pendamping tidak berasal dari satu lembaga, memiliki bidang
kepakaran sesuai dengan bidangnya, bersedia dan mempunyai waktu untuk melakukan
pendampingan, mempunyai pengalaman menulis buku, kelayakan akademis sebagai
pembimbing, dan tidak mempunyai benturan kepentingan dengan naskah dan penulis
yang akan didampingi. Oleh karena itu diharapkan biodata calon pendamping yang
bersangkutan dapat dilampirkan;
b. Penetapan
calon pendamping menjadi kewenangan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual,
sehingga ada kemungkinan bahwa yang ditunjuk adalah pakar lain.
MEKANISME SELEKSI DAN EVALUASI
1. Naskah
dari pengusul akan diseleksi oleh suatu tim dan dievaluasi berdasarkan
persyaratan administrasi dan kriteria penilaian yang telah ditentukan;
2. Pengusul
dari perguruan tinggi yang sudah memutakhirkan data publikasi pada aplikasi
kinerja penelitian perguruan tinggi http://simlitabmas.dikti.go.id/kinerja
akan mendapat prioritas.
3. Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Intelektual akan menentukan penerima hibah buku yang akan
mendapat pendampingan dan hibah;
4. Kriteria
penilaian antara lain: kesiapan naskah, kelengkapan unsur buku, kaitan bahan
yang dibahas, hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia, kemutakhiran
pustaka, rekam jejak peneliti, produktivitas publikasi artikel ilmiah,
keterkaitan naskah dengan pengajaran dan penelitian, keterbacaan naskah,
kualitas ilustrasi, khalayak pembaca, dan kriteria lainnya;
5. Penulis
atau penulis pertama dari naskah buku yang telah terpilih akan diundang untuk dipertemukan
dengan pendamping yang relevan dengan bidangnya, guna penyempurnaan naskahnya
dalam sebuah lokakarya (dapat dilanjutkan di luar forum lokakarya oleh penulis
dan pendamping sesuai dengan kesepakatan);
6. Keputusan
hasil seleksi merupakan kewenangan Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual
berdasar rekomendasi tim penelaah dan tidak dapat diganggu gugat;
7. Penulis
wajib memperbaiki naskah berdasarkan saran lisan dan atau tertulis dari
pendamping. Batas waktu penyerahan naskah perbaikan dan surat persetujuan dari
pendamping, akan ditentukan pada saat lokakarya pendampingan;
8. Naskah
buku yang sudah diajukan tidak akan dikembalikan;
9. Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Intelektual akan memproses pembayaran dana hibah
berdasarkan bukti naskah buku yang telah selesai direvisi dan surat persetujuan
pendamping dan dilengkapi dengan persyaratan administrasi berupa surat
pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM), kuitansi, nomor rekening dan fotokopi
halaman identitas buku tabungan, dan fotokopi kartu NPWP;
10. Biaya
program kegiatan ini dibebankan pada DIPA Direktorat Pengelolaan Kekayaan
Intelektual Tahun Anggaran 2016.
BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN
Naskah buku yang diajukan harus sudah diterima oleh
Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual selambat‐lambatnya tanggal 8 April 2016 pukul 14.00 WIB.
PENJELASAN LEBIH LENGKAP
Bila ada hal lain yang belum jelas dalam panduan ini,
silakan menghubungi:
Subdirektorat Fasilitasi Publikasi
Ilmiah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kekayaan Intelektual – Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui surel : publikasi@ristekdikti.go.id
Jakarta, 22 Februari 2016
Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual,
ttd
Sadjuga
NIP 195901171986111001
Langganan:
Postingan (Atom)