Abner telah mengangkat anak Saul Isyboset menjadi raja atas Gilead, atas Asyuri, atas Yizreel, atas Efraim dan atas Benyamin, bahkan atas seluruh Israel. Sementara Daud sudah menjadi Raja atas Yehuda. Pasukan Daud dan pasukan Abner bertemu dan akhirnya Abner berkata supaya para pejuangnya bertarung. Ibarat sebuah turnamen untuk menunjukkan kekuatan mereka. Sepertinya Abner menjadikan pertarungan ini untuk uji tanding, namun sangat dianggap serius oleh Asael adik Yoab dari kubu Daud.
Pertarungan yang begitu sengit sehingga tidak lagi menjadi acara yang ditonton tetapi sudah menjadi pertempuran sengit maka Asael yang larinya seperti kijang mengejar Abner yang ada di daerahnya. Abner pun berkata kepada Asael untuk mengejar orang lain saja tetapi Asael tidak menyimpan ke kiri atau ke kanan tetapi berambisi untuk menangkap Abner. Abner sudah memperingatkan tetapi idak dipeduli maka Abner pun akhirnya menikam Asael yang tidak mau mendengar. Awalnya hanya untuk pertunjukkan namun akhirnya menjadi bencana. Abner bermain api dengan kejadian ini dan akhirnya di kemudian hari menjadi bumerang bagi dirinya karena dia terbunuh oleh tikaman Yoab saudara Asael.
Api yang membakar hati Abner menjadi bencana yang menulrkan amarah Abner kepada Yoab saudara Asael. Dendam telah membakar hati Yoab sekalipun pada saat itu ia hanya dapat bersedih dan tidak dapat membalas kematian adiknya.
Pesan rohani:
Hendaknya kita tidak bermain api supaya Anda tidak terbakar oleh api yang Anda buat sendiri
Jangan menularkan amarah dan dendam pada diri Anda kepada orang lain karena apa yang Anda tabur itulah yang Anda tuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar