Bagi orang percaya salib adalah keselamatan, bagi dunia salib adalah kebodohan. Latar belakang Korintus di mana ada banyak karunia Roh yang terjadi yang diberikan Allah, namun banyak pula permasalahan di Korintus. Ada banyak golongan dalam gereja. Ada golongan Paulus, Kefas, Kristus dan lain-lain. Belum lagi dalam jemaat tersebut ada golongan Yahudi dan golongan Yunani. Bagi golongan Yahudi Salib itu adalah kebodohan. Dalam sejarah penyaliban selalu ada stigma bahwa salib adalah kehinaan dan sama dengan penjahat. Bagi Allah salib itu adalah kemenangan karena dunia menganggapnya sebagai kebodohan. Bagi orang Yunani yang selalu memikirkan soal logika dan masuk akal dan bisa diterima oleh akal. Sementara Allah melakukan hal yang tidak rasional dan misteri bahwa salib adalah sarana untuk menyatakan diri-Nya menyatakan kebenaran bahwa salib adalah kemenangan.
Kenyataan dalam gereja saat ini adanya golongan Yahudi dan Yunani. Golongan Yahudi selalu ingin melihat tanda-tanda ajaib dalam gereja; sementara golongan Yunani selalu berpikir rasional dan bisa diterima dengan akal pikiran manusia dan harus memerhatikan kepentingan banyak orang dan perbuatan baik. Namun salib adalah tanda nyata bahwa Allah yang berinkarnasi ke dunia nyata adalah manusia yang menderita untuk memberikan kemerdekaan dan kebebasan bagi orang berdosa. Salib adalah kemenangan dan kabar salib itu harus diberitakan dengan menunjukkan buah pertobahan dan buah roh yaitu kasih Kristus dan hikmat Kristus.
Kristus adalah fokus bukan manusia, hikmat manusia dan segala kecerdasan dan kebijaksanaan filsafat hidup dan prinsip hidupnya tetapi semata-mata Yesus adalah sumber hikmat di dunia orang bodoh. Jangan pernah menjadikan gereja, manusia, hamba Tuhan, benda dan sistem sebagai hal yang berhikmat dan sumber hikmat sebab hikmat yang sejati hanya Yesus Kristus saja yang telah mengalahkan hikmat manusia, dan musuh-musuh-Nya ketika iblis ingin menyatakan kemenangan pada saat yesus di salib tetapi sekali lagi Allah menang karena Yesus setia mengikuti hikmat Allah untuk menyerahkan hidup-Nya di salib dan bangkit untuk menyatakan bahwa Allah yang kita sebab adalah Allah yang hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar