Berdasarkan
1 Timotius 1:1-11 tentang guru-guru
palsu. Paulus menasihatkan kepada Timotius untuk tidak mengajarkan ajaran yang
lain atupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya. Hal ini terjadi karena guru-guru tersebut
tidak mengajarkan tentang hidup tertib keselamatan yang diberikan Allah dalam
iman Kristus. Nasihat Paulus bertujuan menimbulkan kasih dari hati yang tulus
dan iman yang tulus. Tidak ada kebohongan dari ajaran tersebut. Bukan bualan
dan omongan yang sia-sia. Banyak pengajar pada zaman Paulus mengajarkan untuk
hidup berdasarkan hukum Taurat kembali pada mereka sudah hidup atas hukum kasih
karunia oleh Yesus Kristus. Guru-guru
itu mengajarkan hukum taurat tanpa mengerti apa yang mereka ajarkan. Hukum
taurat mengajarkan hal yang baik bila diajarkan dengan tepat.
Bagian
ayat-ayat ini dalam nas ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a.
Hamba Kristus (1:1-2)
Paulus menyebut dirinya
rasul bukan hanya sebutan yang berhubungan dengan pelayanan melainkan juga
sebagai panggilan langsung dari Yesus Kristus. Paulus menasihatkan Timotius
untuk mewaspadai ajaran-ajaran guru-guru palsu yang mengajarkan ajaran lain yang
tidak ada hubungannya dengan ajaran Yesus Kristus.
b.
Menghindari
guru-guru palsu (1:3-11)
Paulus mengingatkan Timotius
dalam suratnya supaya mewasoadai orang-orang yang mengajarkan hukum taurat
secara dangkal sehingga dapat menyebabkan orang-orang percaya hidup kembali
dalam hukum taurat sementara mereka sudah dibawa untuk hidup dalam hukum kasih
karunia. Ketidakmengertian guru-guru yang mengajarkan hukum taurat dapat
menyebabkan orang-orang yang sudah menjadi benar di dalam iman berubah menjadi
orang berdosa. Dalam gereja saat ini banyak ajaran-ajaran yang membuat jemaat
terjebak dalam aturan hukum taurat sementara tidak satu pun yang mampu
melakukan hukum taurat dengan sempurna. Lain lagi dengan ajaran-ajaran yang
tidak berhubungan dengan firman Tuhan dengan janji-janji manis yang tidak
sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar