Sebagai pengikut Kristus sering disibukkan oleh diri sendiri dan terus berpikir bagaimana pelayanan yesus kristus dapat berjalan dengan lancar. Sementara Yesus menjelaskan bahwa jangan sibukkan dirimu dengan pelayanan sebab pelayanan itu datang atas kehendak-Nya dan bukan kehendakku. Persoalan berikut yang dihadapi adalah mencoba menyenangkan Tuhan dengan cara dan berpikir kita tentang Dia padahal dia punya cara sendiri untuk mewujudkan kehendak-Nya. Beberapa hal yang dapat dipelajari dari kisah Maria dan Marta, orang taurat dan sesama dalam perspektif Yesus sebagai fokus kita.
1. Sibukkan diri Anda dengan Yesus. Prioritas hidup Anda adalah bersama dengan Yesus yaitu duduk tenang di hadapan Yesus. Apakah kita pasif, tentunya tidak mendengarkan firman Tuhan tentunya akan menimbulkan iman dan tujuan apa yang harus anda lakukan setelah mendengar kebenaran-Nya. Kebenaran sudah disingkapkan dan mengetahui caranya untuk melakukan tetapi tidak melakukannya maka hal tersebut adalah Taurat dan hanya menyenangkan diri sendiri dan tidak taat kepada Allah. Ada kehendak-Nya namun kita melakukan yang menurut kita apa yang dilakukan dapat sesuai dengan kehendak-Nya.
2. Jangan memerintah Yesus biarlah firman-Nya yang memerintah kita untuk kita lakukan. Marta meminta Yesus untuk menegur Maria untuk membantunya. Namun, Yesus mengatakan apa yang perlu dilakukan adalah apa yang telah dipilih Maria adalah keputusan yang sesuai dengan yang Yesus inginkan. Melayani Tuhan adalah lebih utama daripada melayani pelayanan Yesus. Melayani Yesus berarti pelayanan Yesus dapat berjalan sesuai dengan kehendak-Nya.
3. Tujuan Yesus yang terpenting dibandingkan kehendak kita sendiri. Yang ditonjolkan adalah Yesus bukan diri kita. Bersama dengan Yesus berarti kita butuh Yesus. Dalam pelayanan seringkali yang menonjol adalah pembawa berita dan bukan isi pesan di mana isi pesan itu adalah Yesus sendiri.
4. Kesibukan dengan pelayanan dapat melupakan tujuan utama kita diselamatkan yaitu berjumpa denganh Yesus dan mendengar suara hati Yesus. Artinya hati Yesus harus menjadi dasar hati kita untuk memilih yang terbaik bagi diri-Nya.
5. Yesus terutama maka sesama menjadi utama dan kita adalah akibat dari keduanya. Melakukan yang Yesus mau bagi-Nya dan sesama maka kita dapati diri kita telah mengikuti teladan Yesus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar