Kata
Sambutan Ketua Umum Gereja Kemah Injil Indonesia
Dalam
Rangka Dies Natalis STT Jaffray Makassar
Ke-85
Dirangkaikan
dengan Reuni Akbar
Shalom, salam sejahtera dalam
kasih Tuhan Yesus Kristus. Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kita semua
untuk menjadi saksi mata perjalanan panjang STT Jaffray Makassar sehingga
mencapai usia 85 tahun pada tahun ini. Sekolah ini yang dimulai dengan nama
Sekolah Alkitab Makassar di tahun 1932 tidak terlepas dari peran pendirinya
yaitu seorang misionari CMA dari Kanada yaitu Dr. R. A. Jaffray. Dari sekolah
inilah lalu keluar alumni-alumni yang mengabarkan Injil dan menanam gereja
sehingga sampai hari ini sudah ribuan alumni yang dilahirkan. Tentu alumninya
tidak hanya menghadirkan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang adalah
pemilik dari sekolah ini tapi juga telah berperan dalam membantu gereja-gereja
yang ada di Indonesia dalam melaksanakan misinya. Itu sebabnya sampai hari ini
STT Jaffray menjadi sekolah yang bersifat interdenominasi di mana para
alumninya datang dari berbagai denominasi gereja.
Tema yang dipilih untuk
perayaan HUT ke-85 adalah “Bangkit dan Jadilah Terang” (Yesaya 60:1). Ini
sejalan juga dengan moto GKII yaitu “GKII Bangkit”. Tema ini memberikan ajakan
dan tantangan untuk bangkit dari berbagai hal termasuk zona zaman masing-masing
alumni, lalu berjuang untuk berkomitmen untuk tetap menerangi dunia dengan
tugas masing-masing sesuai panggilan yang Tuhan berikan. Ingat hidup bukan soal
diri dan segala kenyamanan diri. Ketika memasuki STT Jaffray kita sudah
mendapatkan suatu pesan untuk memiliki hati Kristus yaitu kesetiaan kepada
pelaksanan Amanat Agung Yesus Kristus. Di kampus kita tidak hanya belajar
akademik dalam kelas, tapi kita diminta berlatih dalam melayani bahkan
ditantang untuk bermisi ke daerah-daerah terpencil. Saya pribadi mengingat
masa-masa itu sebagai mahasiswa maupun kemudian menjadi dosen dan pimpinan STT
Jaffray, di mana mahasiswa dan dosen pergi bermisi ke daerah-daerah di berbagai
tempat di Indonesia. Namun, saat ini ketika kita sudah lama meninggalkan
kampus, masihkah semangat misi untuk menjadi terang itu terus menyala-nyala
dalam kehidupan kita. Ataukah saat ini kita sudah hidup memasuki zona nyaman
yang membuat kita lupa pada panggilan Tuhan buat kita? Tantangan ini tentunya berlaku
buat semua alumni termasuk saya juga.
Ada
beberapa pesan yang saya ingin sampaikan dalam reuni alumni ini: pertama, mari
terus kita mendoakan dan bangga dengan almamater tercinta. Mari berbuat sesuatu
untuk mendukung sesekali dengan daya dan dana serta mendorong generasi yang
lebih muda masuk STT Jaffray. Kedua, para alumni harus saling berjejaring dalam
pelayanan sehingga bisa saling bahu-membahu membantu dan menguatkan sesama
alumni. Ketiga, kiprah alumni dalam menoreh prestasi hendaknya dikabarkan kepada
lembaga almamater sehingga menjadi kebanggaan bagi STT Jaffray dan tentunya
akan menjadi nilai yang akan mengangkat STT Jaffray dalam akreditasinya.
Keempat, terus memberikan masukan dan saran bagi almamater sehingga STT Jaffray
tidak menjadi lembaga teologi biasa-biasa saja tapi menjadi lembaga teologi
unggulan yang disegani dalam membentuk generasi pemimpin yang setia dalam tugas
Amanat Agung Kristus.
Akhirnya
kami mengucapkan selamat bersekutu dalam reuni alumni dan juga selamat untuk
penerbitan buku pada HUT STTJ yang ke-85. Kiranya lewat karya-karya yang
dituliskan dapat dibaca dan menjadi pembelajaran bagi para alumni sehingga
lebih efektif dalam pelayanan. Selamat dan jayalah STT Jaffray. Tuhan Yesus
memberkati.
Jakarta, 21 Mei 2017
Ketua Umum,
Pdt. Dr. Daniel Ronda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar