Good News

Jumat, 16 Juni 2017

Kata Sambutan Ketua Umum Gereja Kemah Injil Indonesia Dalam Rangka Dies Natalis STT Jaffray Makassar Ke-85 Dirangkaikan dengan Reuni Akbar oleh pdt. Dr. Daniel Ronda

Kata Sambutan Ketua Umum Gereja Kemah Injil Indonesia
Dalam Rangka Dies Natalis STT Jaffray  Makassar Ke-85
Dirangkaikan dengan Reuni Akbar

Shalom, salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kita semua untuk menjadi saksi mata perjalanan panjang STT Jaffray Makassar sehingga mencapai usia 85 tahun pada tahun ini. Sekolah ini yang dimulai dengan nama Sekolah Alkitab Makassar di tahun 1932 tidak terlepas dari peran pendirinya yaitu seorang misionari CMA dari Kanada yaitu Dr. R. A. Jaffray. Dari sekolah inilah lalu keluar alumni-alumni yang mengabarkan Injil dan menanam gereja sehingga sampai hari ini sudah ribuan alumni yang dilahirkan. Tentu alumninya tidak hanya menghadirkan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang adalah pemilik dari sekolah ini tapi juga telah berperan dalam membantu gereja-gereja yang ada di Indonesia dalam melaksanakan misinya. Itu sebabnya sampai hari ini STT Jaffray menjadi sekolah yang bersifat interdenominasi di mana para alumninya datang dari berbagai denominasi gereja.
Tema yang dipilih untuk perayaan HUT ke-85 adalah “Bangkit dan Jadilah Terang” (Yesaya 60:1). Ini sejalan juga dengan moto GKII yaitu “GKII Bangkit”. Tema ini memberikan ajakan dan tantangan untuk bangkit dari berbagai hal termasuk zona zaman masing-masing alumni, lalu berjuang untuk berkomitmen untuk tetap menerangi dunia dengan tugas masing-masing sesuai panggilan yang Tuhan berikan. Ingat hidup bukan soal diri dan segala kenyamanan diri. Ketika memasuki STT Jaffray kita sudah mendapatkan suatu pesan untuk memiliki hati Kristus yaitu kesetiaan kepada pelaksanan Amanat Agung Yesus Kristus. Di kampus kita tidak hanya belajar akademik dalam kelas, tapi kita diminta berlatih dalam melayani bahkan ditantang untuk bermisi ke daerah-daerah terpencil. Saya pribadi mengingat masa-masa itu sebagai mahasiswa maupun kemudian menjadi dosen dan pimpinan STT Jaffray, di mana mahasiswa dan dosen pergi bermisi ke daerah-daerah di berbagai tempat di Indonesia. Namun, saat ini ketika kita sudah lama meninggalkan kampus, masihkah semangat misi untuk menjadi terang itu terus menyala-nyala dalam kehidupan kita. Ataukah saat ini kita sudah hidup memasuki zona nyaman yang membuat kita lupa pada panggilan Tuhan buat kita? Tantangan ini tentunya berlaku buat semua alumni termasuk saya juga.

Ada beberapa pesan yang saya ingin sampaikan dalam reuni alumni ini: pertama, mari terus kita mendoakan dan bangga dengan almamater tercinta. Mari berbuat sesuatu untuk mendukung sesekali dengan daya dan dana serta mendorong generasi yang lebih muda masuk STT Jaffray. Kedua, para alumni harus saling berjejaring dalam pelayanan sehingga bisa saling bahu-membahu membantu dan menguatkan sesama alumni. Ketiga, kiprah alumni dalam menoreh prestasi hendaknya dikabarkan kepada lembaga almamater sehingga menjadi kebanggaan bagi STT Jaffray dan tentunya akan menjadi nilai yang akan mengangkat STT Jaffray dalam akreditasinya. Keempat, terus memberikan masukan dan saran bagi almamater sehingga STT Jaffray tidak menjadi lembaga teologi biasa-biasa saja tapi menjadi lembaga teologi unggulan yang disegani dalam membentuk generasi pemimpin yang setia dalam tugas Amanat Agung Kristus.
Akhirnya kami mengucapkan selamat bersekutu dalam reuni alumni dan juga selamat untuk penerbitan buku pada HUT STTJ yang ke-85. Kiranya lewat karya-karya yang dituliskan dapat dibaca dan menjadi pembelajaran bagi para alumni sehingga lebih efektif dalam pelayanan. Selamat dan jayalah STT Jaffray. Tuhan Yesus memberkati.


Jakarta, 21 Mei 2017

Ketua Umum,
Pdt. Dr. Daniel Ronda




Tidak ada komentar:

Posting Komentar