Good News

Jumat, 16 Juni 2017

Kisah 1:4-5 oleh Pdt. Dr. Peniel Maiaweng

Shalom, para mitra, sahabat, gereja pendukung STT Jaffray Makassar. Kita baru saja merayakan kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Salah satu pesan yang ditinggalkan Yesus bagi murid-murid-Nya adalah “dibaptis dengan Roh Kudus.” Kisah 1:4-5, “Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah kamu dengar dari pada-Ku. Â Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Yerusalem adalah tempat terakhir bagi Yesus dan murid-murid-Nya melaksanakan pelayanan. Yesus pernah menangisi Yerusalem. Yesus pergi ke Yerusalem hanya untuk mati di sana. Tetapi setelah Yesus bangkit, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya agar tidak meninggalkan Yerusalem, dengan pesan bahwa mereka akan dibaptis dengan Roh Kudus.

Pada waktu Yesus dibaptis, Yohanes Pembaptis berkata, “Sesungguhnya, aku membaptis kamu dalam air untuk pertobatan, tetapi yang datang sesudah aku, Dia lebih berkuasa daripada aku, yang tentang Dia, aku tidak layak untuk membawa kasut-Nya; Dia akan membaptis kamu dalam Roh Kudus dan api” (Mat. 3:11). Inilah janji kepada orang-orang yang telah dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Janji ini disampaikan lagi oleh Yesus sesaat sebelum Ia naik ke sorga.
“Dibaptis dengan Roh,” secara harfiah berarti “ditenggelamkan dengan Roh Kudus.” Tetapi makna dari “dibaptis dengan Roh Kudus” bukan berarti “ditenggelamkan” bersama Roh Kudus di dalam air. “Dibaptis dengan Roh Kudus” adalah pekerjaan Allah secara langsung dalam diri murid-murid saat itu. Wujudnya adalah pencurahan Roh Kudus dan murid-murid berbicara dalam bahasa-bahasa orang-orang yang hadir di Yerusalem saat merayakan hari Pentakosta (2:1-13). Dalam konteks Kisah Para Rasul, “dibaptis dengan Roh Kudus”adalah “memampukan menjadi saksi,” yang mana Roh ada bersama para murid dan melengkapi mereka dengan kuasa dan karunia untuk melayani dan melakukan berbagai perbuatan, mujizat, dan tanda-tanda.

Roh ada bersama para murid dan memberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan dalam menghadapi berbagai penolakan dalam pelayanan yang mereka laksanakan (ada yang dipenjara, didera, dibenci, diusir, dibunuh). Roh ada bersama para murid dan memberikan kemampuan untuk melayani sampai akhir hidup mereka (para murid tidak pantang menyerah; mereka setia melayani hingga akhir hidup mereka). Â Semua ini dialami oleh murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul.
Salah satu contoh adalah Stefanus. Ia adalah seorang yang penuh dengan Roh (Kisah 6:5). Ia penuh dengan karunia dan kuasa serta mengadakan banyak mujizat dan tanda-tanda (Kisah 6:8). Dalam Kisah 7:55, “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.” Stefanus dalam keadaan nyaris mati, tetapi Roh Kudus ada bersamanya untuk mengokohkannya dan memampukannya untuk menghadapi situasi yang kejam dengan tabah dan ia siap menerima akibatnya.
Bagi kita saat ini, “dibaptis dengan Roh Kudus” berarti kita dijadikan saksi Kristus, yang di dalamnya, Roh menyatakan kuasa dan karunia untuk dapat melaksanakan pelayanan secara efektif, dan memampukan kita untuk siap menerima konsekuensi sebagai saksi dan pelayan Kristus dalam pelayanan dan kesaksian kita di mana pun kita berada.
Untuk itu, dalam merayakan Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, kita sebagai orang-orang percaya semakin berserah kepada Roh Kudus untuk dilengkapi dengan kuasa dan karunia untuk melayani secara efektif bagi kemuliaan Tuhan. Kita pun diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan oleh Roh Kudus dalam menerima konsekuensi-konsekuensi yang merugikan kita karena kekristenan dan kesaksian kita dengan sukacita.

Tuhan kiranya melengkapi para dosen, karyawan, mahasiswa, para alumni, dan semua mitra dengan kuasa Roh Kudus sehingga kuasa pelayanan dan kesaksian menjadi bagian dalam kehidupan pelayanan masing-masing pribadi di mana pun berada. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar