“Sextortion”
Setiap orang
apalagi pemimpin harus waspada dengan menggunakan media sosial terutama di
Indonesia Facebook (Fb). Ada fenomena yang mengancam pemimpin adalah penipuan
atau pemerasan dengan sextortion yaitu menggunakan seks untuk mendapatkan uang
dengan ancaman. Ini terjadi ketika seseorang mulai berteman dengan seseorang
yang tidak dikenal namun memakai akun katakanlah perempuan dengan foto-foto
yang cantik dan aduhai. Lalu si cantik ini mulai mengajak chatting yang
menjurus ke seksualitas dan tidak lama kemudian jika tergoda mulai diajak
bertukar foto telanjang. Nah, setelah mendapatkan foto telanjang korban maka
mulailah si cantik ini mengancam dengan pemerasan bahwa foto telanjang itu akan
disebarluaskan. Lalu karena korban adalah orang yang sudah punya reputasi maka
terpaksa meladeni ancaman ini dengan mengirimkan uang yang diminta. Sekali
dapat uang, maka si penjahat yang “cantik jelita” ini akan terus meminta uang
sampai uang terkuras habis. Jika si penjahat seks ini tidak puas maka mereka
mulai menyebarkan foto-foto korban. Ini berakibat fatal tentunya. Sudah banyak
korban berjatuhan.
Cara mengatasinya
adalah bila sudah terlanjur, maka jangan meladeni dan segera hentikan. Cepat
matikan (deaktivasi) akun Fb kita dan ganti semua nomor kontak HP kita. Minta ahli
untuk membantu menolong menghapuskannya. Lapor segera ke polisi bila ancaman
itu terus terjadi. Memang ada resiko telah salah, tapi meladeni penjahat akan
membuat resiko lebih luas lagi. Jangan membuka informasi apapun tentang diri
kita. Segera lapor ke pimpinan dan keluarga kita bahwa sudah ada kesalahan.
Jadikan ini pelajaran berharga.
Bagi yang belum
kena, maka jangan menerima pertemanan di Fb yang belum dikenal, sekalipun
wajahnya cantik atau tampan yang begitu aduhai membuat air liur menetes. Yang perlu
diingat, bahwa jangan sekali-kali foto telanjang di depan kamera apalagi
membagikannya. Juga jangan tergoda melakukan video chat yang mesum dan bahasa
yang cabul tak keruan. Rasanya bak di kahyangan, padahal sebenarnya kita sedang
direkam dan rekaman itu dijadikan bahan pemerasan. Jika ada yang mulai mengajak
“chatting” dan mulai memakai kata-kata tidak biasa alias seronok maka segara
blok. Budaya iseng tak pantas dipraktikkan apalagi mengingat reputasi kita
sebagai pemimpin. Tak terbayar harganya atas keisengan yang diambil.
Bagi yang sudah
kena musibah jangan dipermalukan. Yuk, bantu sembunyikan aib sesamamu dengan
menghubunginya secara pribadi. Lakukan nasihat teguran dengan kasih seraya
membantu menghapus jejak digital yang mempermalukannya. Barangkali mereka belum
tahu, bahwa dunia digital ini adalah dunia yang berbahaya. Ia kelihatan seperti
kamar rahasia tapi sebenarnya tidak ada privasi di dunia maya. Jejak yang gelap
itu mudah terbongkar. Orang baik-baik saja bisa kena tipu dan diedit gambarnya.
Apalagi memang sengaja menjerumuskan diri dalam urusan-urusan syahwat. Mari
saling mengingatkan sahabat! (DR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar