Ada beberapa pengajaran yang dapat diperoleh dari nas Lukas 2:21-40 yang diperoleh dari bayi Yesus, Simeon , Hana dan karya Roh Kudus. Banyak pertanyaan dalam nas ini namun melihat gaya menulis Lukas di mana sebelumnya menuliskan tentang keadaan Yusuf suami Maria dan keada gembala-gembal di padang yang meninggalkan ternaknya untuk bertemu Yesus di palungan. Lukas menunjukkan kesederhanaan Juruselamat dan orang-orang yang dipakai Allah untuk menyatakan Anak sulung-Nya. Banyak nubuatan untuk Anak-Nya namun Lukas juga sudah menggambarkan dalam Injil apa yang akan dialami oleh Yesus dan bagi keluarganya.
Yesus mematuhi segalam hukum Musa sejak lahirnya hingga matinya. Yesus tidak meniadakan hukum taurat tetapi menggenapinya. Banyak sekali kata ini digunakan secara bergantian Hukum Taurat atau hukum Tuhan. Dua hal ini adalah sama karena bersumber dari Tuhan. Keluarganya taat melakukan hukum Tuhan. Dan melalui ketaatan itu sesuatu dinyatakan oleh Tuhan kepada hamba-hamba-Nya seperti Simeon dan Hana dan didengar oleh Maria. Allah terus meneguhkan nubuatan-Nya dan janji-Nya bagi manusia melalui keluarga Yesus yaitu ibunya Maria. Karya Roh Kudus secara nyata terjadi kepada Simeon yang diinformasikan penulis sebagai orang benar dan saleh. Sekalipun tidak ada informasi bahwa Simeon itu seperti orang awam bukan seorang imam karena yang membawa dan menuntun langkah Simeon adalah Roh Kudus. Penantian Simeon akan Mesias memberikan hasil yang indah yang mungkin sudah lama dirindukan dalam hidupnya. Ada sukacita yang besar bagi Simeon dalam menantikan Mesias. Rasa syukur yang mendalam juga dirasakan oleh seorang nabi perempuan yaitu Hana yang diceritakan adalah orang setia berdoa, berpuasa dan selalu ada di Bait Allah. Sebuah bayar harga yang mahal untuk menantikan Yesus Sang Mesias. Kesetiaan kepada Allah dalam beribadah membuahkan hasil atas apa yang dinyatakan Allah akan penantian yang panjang akan Mesias. Mesias adalah Yesus nyata memberikan keselamatan bagi banyak bangsa bukan saja bangsa Israel, tetapi bagi bangsa lain. Pemerintahan Yesus tidak dapat disamakan dengan pemerintahan Romawi melainkan pemerintahan surgawi yang menguasai bumi, alam maut dan kekekalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar