Firman Tuhan adalah pelita bagi jalanku. Membaca dan merenungkan serta melakukan firman Tuhan adalah hal yang menyenangkan dan sudah menjadi gaya hidup bagi orang percaya. Namun ada kenyataan bahwa keadaan itu masih saja menjadi pilihan dan bukannya sebagai wajib untuk melakukannya. Orang percaya membutuhkan penyataan Tuhan dan kasih Tuhan. Hal inilah yang terus-menerus disampaikan oleh Yosua sampai pada pidato terakhirnya dalam Kitab Yosua dengan kata kunci "beribadah." Kata beribadah ini sangat banyak dalam tulisan nas Yousua 24:14-24. Penekanan Yosua tentang ibadah adalah untuk menyatakan bahwa Allah telah menyertai Israel dalam hal ini kepemimpinan Yosua selama ini. Yosua memberikan penegasan dalam memberikan pilihan kepada bangsa Israel mengingat bangsa Israel masih saja memilih keduanya yaitu beribadah kepada TUHAN dan kepada allah lain. Adalah lebih baik memilih salah satunya daripada keduanya. Tetapi pilihan Yosua dan kelurganya adalah beribadah kepada TUHAN.
Dalam ayat 19 ketegasan Yosua kepada bangsanya menyatakan bahwa Allah adalah Allah yang cemburu yang tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu apabila mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah lain. Hal ini memiliki maksud bahwa Yosua sebagai pemimpin memperingatkan bangsanya untuk konsekuensi dalam pemilihan tersebut. Allah yang cemburu adalah Allah yang tidak ingin diduakan sebab Dia adalah yang berdaulat atas segala ciptaan-Nya. Allah yang cemburu adalah Allah yang konsisten dengan apa yang diucapkan-Nya. Bila umat-Nya memberontak dan memilih allah lain maka keadilan-Nya bertindak sesuai dengan maksud-Nya bagi umat-Nya. Allah cemburu bukanlah Allah yang tidak memiliki kasih, namun kecemburuan-Nya mengingini umat-Nya.
Yosua memiliki pengharapan bahwa bangsanya akan menentukan pilihan untuk memilih beribadah kepada TUHAN. Beribadah di sini membutuhkan totalitas diri untuk menyatakan ketetapan untuk setia dan memilih TUHAN dan satu-satunya yang akan disembah oleh umat-Nya. Pesan Yosua dalah arah baru dan pengajaran kepada bangsanya di masa tuanya supaya untuk selalu beribadah kepada TUHAN yang selalu menyertai dan berperang bersama Yosua dan bangsanya.
Refleksi:
Maukah kita secara utuh menyerahkan hidup kita dengan beribadah kepada TUHAN dengan hati yang berserah dan mengandalkannya di dalam hidup kita sebagai orang percaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar