Good News

Sabtu, 19 September 2015

Info Kesehatan: Belum 5 detik By Hengki Wijaya

          Istilah belum 5 detik pertama kali saya lihat dan dengan melalui sebuah iklan pembersih lantai yang bahan aktifnya menggunakan anti-bakteri. Karena menggunakan bahan pembersih lantai itu selain harum dan juga menghilangkan bakteri sehingga apapun yang terjatuh di lantai masih dapat dimakan karena alasan belum lima detik. Waktu itu buah anggur yang jatuh, gimana kalau yang jatuh itu makanan berkuah alias cair seperti bubur, pisang ijo. Masih mikir ya masih higenis. Pengecualian kalau jatuh ke tanah ya? Saya juga tidak mau lagi mengambilnya. Mengambil untuk membuang ke tempat sampah. Saudara ternyata asal mula istilah 5 detik itu muncul karena ada alasan ilmiah dan penelitiannya.

          Berdasarkan info yang ada,  Para ilmuwan juga menemukan bahwa jenis permukaan juga memengaruhi. Seperti karpet, akan lebih aman jika makanan jatuh ke karpet dibandingkan jatuh di kayu atau marmer. Saat karpet telah diinokulasikan dengan Salmonella, kurang dari satu persen bakteri yang berpindah. Namun, saat makanan jatuh ke kayu atau marmer, sebanyak 48%-70% bakteri Salmonella, “pindah kediaman.”
Tahun lalu, sebuah studi dari Aston University di Inggris melakukan pendekatan yang sama dengan studi Clemson University, dan mereka mendapatkan hasil yang kurang lebih sama dengan menguji coba makanan yang ditempatkan selama tiga dan 30 detik di permukaan yang sama. Mereka juga melaporkan bahwa sebanyak 87% orang akan memakan makanan mereka yang telah jatuh ke lantai.
Cerita selanjutnya dapat dibaca melalui sumber bacaan: http://banjarmasin.tribunnews.com/
Inilah Asal Munculnya Istilah Belum Lima Detik saat Makanan Jatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar