Istilah
belum 5 detik pertama kali saya lihat dan dengan melalui sebuah iklan pembersih
lantai yang bahan aktifnya menggunakan anti-bakteri. Karena menggunakan bahan
pembersih lantai itu selain harum dan juga menghilangkan bakteri sehingga
apapun yang terjatuh di lantai masih dapat dimakan karena alasan belum lima
detik. Waktu itu buah anggur yang jatuh, gimana kalau yang jatuh itu makanan
berkuah alias cair seperti bubur, pisang ijo. Masih mikir ya masih higenis.
Pengecualian kalau jatuh ke tanah ya? Saya juga tidak mau lagi mengambilnya.
Mengambil untuk membuang ke tempat sampah. Saudara ternyata asal mula istilah 5
detik itu muncul karena ada alasan ilmiah dan penelitiannya.
Berdasarkan
info yang ada, Para ilmuwan juga
menemukan bahwa jenis permukaan juga memengaruhi. Seperti karpet, akan lebih
aman jika makanan jatuh ke karpet dibandingkan jatuh di kayu atau marmer. Saat
karpet telah diinokulasikan dengan Salmonella, kurang dari satu persen bakteri
yang berpindah. Namun, saat makanan jatuh ke kayu atau marmer, sebanyak 48%-70%
bakteri Salmonella, “pindah kediaman.”
Tahun lalu,
sebuah studi dari Aston University di Inggris melakukan pendekatan yang sama
dengan studi Clemson University, dan mereka mendapatkan hasil yang kurang lebih
sama dengan menguji coba makanan yang ditempatkan selama tiga dan 30 detik di
permukaan yang sama. Mereka juga melaporkan bahwa sebanyak 87% orang akan
memakan makanan mereka yang telah jatuh ke lantai.
Cerita
selanjutnya dapat dibaca melalui sumber bacaan:
http://banjarmasin.tribunnews.com/
Inilah Asal
Munculnya Istilah Belum Lima Detik saat Makanan Jatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar