A. Hakikat
Ilmu Pendidikan dan Perilaku Manusia Sebagai Objek Kajian
Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang
dikembangkan melalui perenungan dan penelitian dengan menggunakan metode verstehen yang bersifat kualitatif dan
metode ilmiah lainnya yang bersifat kuantitatif untuk melahirkan ilmu
pendidikan sistematis, teoritis dan historis, serta menjadikan hakikat dan
akativitas manusia yang berdimensi nilai filosofis, psikologis, sosiologis, antroplogis,
dan religius sebagai subjek kajian utamanya (Natawidjaja, 2007).
Dari sudut objek
kajian, objek studi pendidikan ada dua macam, yaitu objek material dan objek
formal. Objek material adalah materinya atau bendanya yang dikenai pendidikan,
yaitu para peserta didik dan warga belajar. Dengan demikian, objek material
pendidikan sama dengan objek material ilmu-ilmu lain, seperti sosiologi,
psikologi, biologi dan lain-lain. Ilmu-ilmu tersebut berobjek material sama,
yaitu berkaitan dengan manusia sebagai objek studinya. Perbedaan di antara
ilmu-ilmu tersebut adalah pada objek formalnya. Objek formal ini menunjuk pada
apa yang dibentuk oleh pendidikan. Objek formal pendidikan adalah gejala yang
tampak, dirasakan, dihayati dan diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Objek
formal pendidikan adalah interaksi edukatif. Interaksi edukatif merupakan
interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan sumber belajar, dalam
situasi pendidikan (Wasitohadi).
Hakikat dan aktivitas manusia yang menjadi kajian utama
ilmu pendidikan mencaku: 1) perkembangan dan perwujudan fitrah dan seluruh
potensi manusia sepanjang hayat yang terjadi dalam setiap unit kehidupan yang
difasilitasi dalam berbagai jalur, jenis, jenjang, dan satuan pendidikan; 2)
pertumbuhan kepribadian yang utuh dan seimbang; 3) pendewasaan dalam mencapai
kebaikan dan kebebasan manusia dan kebahagiaan dunia dan akhirat; 4)
memanusiakan manusia; 5) penghalusan budi pekerti dan pembinaan akhlak mulia
agar memancarkan sinar ilahi; dan 6) pembangunan kualitas pribadi dan
kecerdasan manusia, serta karakter bangsa (Natawidjaja, 2007).
Ilmu pendidikan merupakan ilmu yang mandiri (otonom)
yang memiliki akar kuat dalam agama dan filsafat. Inti dari ilmu pendidikan
adalah pedagogik (paedagogy) atau ilmu mendidik (Natawidjaja, 2007; Langeveld,
1955). Ilmu pendidikan berkembang bersama-sama dengan filsafat dan ilmu-ilmu
dasar yaitu psikologis, sosiologis, dan antropologi. Integrasi dan saling
menguatkan antra disiplin ilmu pendidikan dengan filsafat dan disiplin ilmu
dasar itu melahirkan ilmu pendidikan teoritis, termasuk filsafat pendidikan,
sejarah pendidikan, psikologis pendidikan, sosiologis pendidikan, ilmu
mendidik, teori dan pengembangan kurikulum, teori pembelajaran, teori bimbingan
dan konseling, teori manajemen pendidikan, teori dan prinsip-prinsip evaluasi
pendidikan, serta teori dan landasan pendidikan pendidikan. Ilmu pendidikan
teoritis dijadikan landasan bagi praksis pendidikan yang berkembang menjadi
ilmu pendidikan praksis (Natawidjaja,
2007; Pribadi, 1970:3).
B. Pohon
Ilmu Pendidikan
Pohon
ilmu pendidikan dapat dideskripsikan pada gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Pohon Ilmu Pendidikan
Berbagai
cabang ilmu pendidikan diterapkan menurut:
1. Jenis
Pendidikan
Jenis pendidikan ini adalah ilmu
sosial, ilmu alam, ilmu keteknikan dan humaniora.
2. Jenjang
Pendidikan
Disebut dengan ilmu pendidikan
praktis yang terdiri atas pedagogik praktis, pengembangan kurikulum,
pengajaran, pembelajaran, teknologi pendidikan, bimbingan dan konseling,
manajemen pendidikan, evaluasi pendidikan dan penelitian pendidikan.
3. Jalur
Pendidikan
Disebut ilmu pendidikan teoritis
yaitu filsafat pendidikan, psikologis pendidikan, sosiologis pendidikan,
antropologi pendidikan, pedagogik teoritis, teori administrasi pendidikan,
teori kurikulum, teori pembelajaran, teori pengukuran, teori konseling dan
teori penelitian.
4. Ciri
Peserta Didik
Meliputi pendidikan disiplin ilmu
yang merupakan minat atau fokus peserta didik yaitu: pendidikan IPS, pendidikan
IPA, pendidikan matematika, pendidikan bahasa, pendidikan manajemen, pendidikan
ekonomi, pendidikan olahraga, pendidikan teknologi, PAI, PAK, PKN.
5. Sistem
Penyampaian
Sistem penyampaian ini melalui
ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmu keteknikan dan humaniora.
Lingkup
program pendidikan mencakup pendidikan anak usia dini, pendidikan kanak-kanak,
pendidikan remaja, pendidikan pemuda, pendidikan orang dewasa, dan pendidikan
usia lanjut. Pendekatan pembelajaran mencakup pendekatan pedagogi (ilmu dan
seni mengajar anak-anak), pendekatan andragogi (ilmu dan seni membantu
pembelajaran orang dewasa), dan pendekatan kontinum (Natawidjaja, 2007; UPI,
2005:10).
Gambar di atas menyatakan bagian
dari ilmu pendidikan yang memiliki akar filsafat yang pada mulanya bersumber
dari agama.
Pohon teori pendidikan ditunjukkan
pada gambar 2. Teori-teori pendidikan tersebut pada akhirnya tersusun dalam
bentuk pohon ilmu pendidikan. Akar dari ilmu pendidikan dikembangkan dari
ilmu-ilmu tingkah laku, biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi, antropologi,
dan ekonomi. Selain itu juga dikembangkan dari pengalaman empiris praktik pendidikan
sekolah dan luar sekolah (Sugiyono, 2014:85).
Teori-teori pendidikan dapat dibagi
menjadi teori umum dan teori khusus pendidikan. Teori umum pendidikan dibagi
menjadi filsafat-filsafat pendidikan dan Ausland pedagogik (studi pendidikan
luar negeri). Filsafat-filsafat pendidikan dapat dibagi menjadi filsafat ilmu
pendidikan dan filsafat praktik pendidikan. Filsafat praktik pendidikan dapat
dibagi menjadi filsafat sosial pendidikan, filsafat proses pendidikan. Filsafat
proses pendidikan dapat dibagi menjadi filsafat pendidikan klasik dan filsafat
pendidikan modern (Sugiyono, 2014:85).
Filsafat pendidikan klasik dapat
dibagi menjadi filsafat pendidikan idealisme Klasik Plato (1), filasafat
Pendidikan Filsafat Aristoteles (2), filsafat pendidikan Scholastisisme (3).
Filsafat pendidikan modern dibagi menjadi: Filsafat pendidika modern awal
(naturalistik romantik, empirisme, rasionalisme (4), dan filsafat pendidikan
pasca modern (pragunatisme, Neo-positivisme, Neo-realisme, Neo Tomisme,
Eksistensialisme (5). Auslandpedagogik (studi pendidikan luar negeri) dapat
dibagi menjadi Auslandpedagoik Asia dan Afrika (6), Auslandpedagogik Amerika
dan Australia (7), Auslandpedagoik Eropa Barat dan Timur (8) (Sugiyono,
2014:87).
Gambar
2. Pohon Teori Pendidikan
Teori-teori khusus pendidikan dibagi
menjadi teknologi pendidikan dan ilmu pendidikan. Teknologi pendidikan dapat
dibagi menjadi: manajemen pendidikan, pengembangan kurikulum, model-model
belajar mengajar dan evaluasi pendidikan. Manajemen pendidikan dapat dibagi
menjadi: perencanaan pendidikan (9), pengorganisasian pendidikan (10), kepemimpinan pendidikan (11), pengawasan
pendidikan (12). Model-model belajar mengajar dapat dibagi menjadi: model
interaksi sosial (13), pemerosesan informasi (14), mengajar pengembangan
pribadi (15), mengajar perubahan tingkah laku (16) (Sugiyono, 2014: 87).
Ilmu pendidikan dapat dibagi menjadi
ilmu pendidikan makro dan mikro. Ilmu pendidikan makro dapat dibagi menjadi:
ilmu pendidikan makro dapat dibagi menjadi: ilmu pendidikan administrasi, ilmu
pendidikan komparatif, ilmu pendidika historis, dan ilmu pendidikan
kependudukan. Ilmu pendidika mikro dapat dibagi menjadi ilmu mendidik khusus,
ilmu mendidik umum. Ilmu mendidik khusus dapat dibagi menjadi ilmu
persekolahan, ilmu pendidikan luar sekolah, ilmu pendidikan luar biasa. Ilmu
persekolahan dapat dibagi menjadi: ilmu administrasi sekolah (17), ilmu
administrasi kelas (18), ilmu administrasi kegiatan pendidikan (19). Ilmu
pendidikan luar sekolah dapat dibagi
menjadi: Pedagogik keluarga (20), Pedagogik TK (21), dan ilmu pendidikan
masyarakat/adragogi (22). Ilmu pendidikan luar biasa (Orthopedagogik) dapat
dibagi menjadi Orthopedagogik fisik (23), dan Orthopedagogik mental (24). Ilmu
pendidikan umum dapat dibagi menjadi pedagogik teoritis (25), ilmu pendidikan
psikologis (26), ilmu pendidikan sosiologis (27), ilmu pendidikan
antropologis/etnografis (28), dan ilmu pendidikan ekonomi (29) (Sugiyono,
2015:87-88).
Daftar Pustaka
Ibrahim, R. 2005. Pohon Ilmu Pendidikan. Belum diterbitkan.
Langeveld, M. J. 1955. Beknopte Theoretische Paedagogiek.
Groningen: Wolters.
Natawidjaya, R. 2007. “Pohon Ilmu Pendidikan,” dalam
R. Natawidjaja dkk., (ed.), Rujukan
Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan. Bandung: Univrsitas
Pendidikan Indonesia, 2007.
Pribadi, S. 1970. Peranan
Filsafat Pendidikan. Bandung: LPPD IKIP.
Sugiyono. 2014. Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. 2005. Haluan Dasar Pembangunan (Platform)
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI.
Wasitohadi. “Implikasi Pendidikan Sebagai Ilmu,”
diakses 14 Agustus 2017, http://ris.uksw.edu/download/jurnal/kode/J00841.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar