D.L. Moody
Dwight L. Moody dilahirkan di Northfield, Massachusetts,
pada tanggal 5 February 1837 dari pasangan Edwin Moody dan Betsey Holtom.
Ayahnya bekerja sebagai seorang tukang batu. Ayahnya meninggal saat Moody masih
kecil dan dalam masa kesusahan mereka. Sejak itu ibunyalah yang bekerja keras
membanting tulang untuk membesarkan anak-anaknya menjadi orang-orang dewasa
yang baik.
Masa kecil Moody dilalui sebagaimana anak-anak kecil lain di
tempatnya. Ia bersekolah, dan pada musim panas ia bekerja untuk menggembalakan
lembu tetangganya dengan upah satu sen sehari. Moody merupakan anak yang
periang dan humoris, tapi juga terkadang nakal dan menjadi pengacau di
kelasnya. Sampai suatu saat Moody berhadapan dengan gurunya yang menegur
perbuatan Moody dengan kasih dan teguran itu membuat Moody menyadari
kesalahannya.
Moody kecil tidak terlalu berminat terhadap masalah agama,
tetapi ibunya Betsey selalu tekun mengajar anak-anaknya untuk berdoa dan
menepati janji. Dari masa kecilnya tidak ada tanda atau peristiwa yang
menunjukkan bahwa Moody akan dapat berbuat demikian mengagumkan di kemudian
hari.
Saat beranjak dewasa ia pindah ke Boston untuk bekerja di
perusahaan sepatu pamannya sebagai pelayan toko. Ia memiliki cita-cita untuk
menjadi pengusaha yang sukses dan mulai belajar seluk beluk perusahaan. Di kota
inilah ia mulai mengalami pertumbuhan rohani ketika berjemaat di Gereja Mount
Vernon. Pada tanggal 20 September 1856 Moody pindah ke Chicago untuk mencari
penghidupan yang lebih baik dan untuk mengikuti bimbingan Allah. Pekerjaannya
tidak jauh dari pekerjaan sebelumnya yakni di toko sepatu. Ia suka sekali
bersosialisasi dengan orang-orang baru terutama orang-orang yang merantau.
Ia pun memulai pelayanannya dengan membagi-bagikan brosur
dan selebaran serta mengajak orang-orang untuk menghadiri kebaktian gereja. Ia
juga membuka Sekolah Minggu dengan tujuan untuk menyelamatkan anak-anak di
bagian kota yang buruk. Banyak anak nakal yang tadinya menentangnya diajaknya
bergabung dan mereka menuruti ajakannya dan bertobat. Pekerjaannya pun juga
semakin membaik.
Moody mulai berkonsentrasi penuh dalam melayani Tuhan, di
tahun 1860 ia mengambil keputusan untuk meninggalkan bisnisnya. Ia mulai
mengadakan kebaktian-kebaktian minggu malam untuk anak-anak dan bergabung
dengan Young Men's Christian Association (YMCA) di Chicago. Pelayanannya pun
semakin berkembang dan untuk menampung kebaktian orang-orang yang dilayaninya
ia mendirikan Illinois Street Church.
Pada masa perang saudara meletus, Moody juga terjun
memberitakan Injil ke kemah-kemah prajurit dan mengadakan kebaktian-kebaktian.
Sampai- sampai ada resimen yang disebut resimen YMCA karena terdiri dari
orang-orang Kristen yang taat.
Pelayanannya ke Inggris dimulai pada tahun 1867 dan ia
mengunjungi beberapa tempat di sana serta Irlandia. Di tempat inilah Moody
bertemu dengan seorang pendeta muda bernama Harry Moorehouse yang meminta Moody
agar diijinkan untuk berkhotbah di gerejanya di Chicago. Awalnya Moody menilai
bahwa pemuda tersebut belum cakap dalam berkhotbah tapi pada akhirnya ia
mengijinkan Harry untuk berkhotbah di gerejanya. Ternyata tidak seperti yang
dipikirkannya Harry mampu membawakan khotbahnya dengan sangat mengesankan
selama tujuh hari berturut-turut dari pasal yang sama Yohanes 3:16 dengan
pewahyuan yang selalu baru. Hal ini mengubah cara Moody berkhotbah dan dia
semakin rajin menyelidiki Alkitab.
Dalam pelayanannya banyak orang yang membantu Moody,
termasuk Ira D. Sankey seorang yang memiliki talenta dalam menyanyi, yang
tadinya sudah bekerja sebagai pegawai negeri di bidang pajak. Kemudian ia
diajak Moody untuk full time sebagai pemimpin pujian dalam pelayanannya. Sankey
meminta waktu untuk berpikir dan akhirnya menerima tawaran tersebut.
Bersama-sama mereka menjadi pasangan yang luar biasa dalam mengabarkan Injil.
Tanggal 8 Oktober 1871 terjadi kebakaran besar di Chicago.
Illinois Street Church dan Farewell Hall tempat Moody melayani selama bertahun-
tahun turut terbakar. Namun Moody tidak putus asa. Ia segera mencari dukungan
dari berbagai pihak untuk menolong para korban kebakaran dan gerejanya. Bantuan
pun segera mengalir dari berbagai pihak, usahanya tidak sia-sia karena 2,5
bulan kemudian didirikan bangunan sementara yang letaknya tak jauh dari
bangunan terdahulu dan dinamakan North Side Tabernacle. Semakin banyak orang
datang ke kebaktian yang diadakannya di tempat tersebut.
Tahun 1873-1875, D.L. Moody kembali mengunjungi Inggris, dan
mengunjungi kota-kota yang ada di sana. Di setiap tempat yang ia kunjungi
beratus-ratus orang bertobat dan diselamatkan. Banyak surat kabar merekam
peristiwa kebaktian yang dipimpin oleh D.L. Moody. Ia juga selalu melibatkan
hamba-hamba Tuhan lokal dari berbagai aliran untuk membantu pelayanannya.
Khotbahnya yang terakhir adalah di Kansas, Missouri, di
gedung Convention Hall yang berkapasitas 15.000 orang. Ia berkhotbah dari Lukas
14:16-24 tentang perumpamaan orang-orang yang berdalih. Setelah itu Moody jatuh
sakit dan tidak bisa melanjutkan pelayanannya. Kemudian ia pulang kembali ke
kotanya Northfield untuk beristirahat. Di kotanya inilah Moody menghembuskan
nafasnya yang terakhir dengan membawa kedamaian surgawi pada tanggal 22
Desember 1899. Dia menorehkan kenangan manis bagi keluarganya dan setiap orang
yang pernah dilayaninya.
Tulisan di atas diambil sepenuhnya dari
http://misi.sabda.org/dl_moody
Sumber yang lain:
Sumber:
|
||
Judul Buku
|
:
|
Riwayat
Hidup D.L. Moody
|
Penulis
|
:
|
AP. Fitt
|
Penerbit
|
:
|
Christian
Literature Crusade
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar