Tidak terasa
kita telah berada di penghujung tahun 2016.
Ada berbagai pengalaman yang Tuhan ijinkan bagi kita alami dan oleh
anugerah-Nya, Ia telah menuntun kita mengakhiri tahun 2016 dengan penuh
kemenangan. Semester ganjil 2016 telah
terjadi pergantian kepemimpinan di STT Jaffray Makassar. Namun pergantian kepemimpinan di STT Jaffray
tidak mengubah fokus STT Jaffray dalam menggenapi Amanat Agung. Penginjilan, pemuridan, penjemaatan, dan
pengajaran menjadi bagian dari seluruh aktivitas akademik STT Jaffray.
Mengakhiri tahun
ini, saya ingin mengajukan sebuah pertanyaan penting tentang pelaksanaan Amanat
Agung, “Adakah Perbedaan Nilai antara Penabur dan Penuai dalam
penginjilan?”
Kadang orang
menilai bahwa mereka, para hamba Tuhan yang melayani dalam ladang penginjilan
adalah mereka yang menuai banyak petobat baru adalah mereka yang berhasil dari
pada mereka yang hanya menabur Kabar Baik, tetapi tidak menghasilkan petobat
baru.
Dalam Yohanes 4:36-37,
Yesus berkata: “Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan
buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang
seorang menabur dan yang lain menuai.”
Menurut Yesus,
ada penuai dan penabur, bahkan penuai telah menerima upahnya dan mengumpulkan
buah hidup yang kekal, tetapi bukan berarti hanya penuai yang menikmati
sukacita. Kedua-duanya menjadi perhatian
Yesus, “sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.” Dengan demikian, orang yang menabur dan orang
yang menuai memiliki nilai yang sama di hadapan Yesus.
Demikian juga
menuai jiwa-jiwa, ada proses dan melibatkan orang-orang yang berbeda
tanggung jawab, yaitu menabur dan menuai.
Kita harus mengambil bagian dalam salah satu bagian: menabur
atau menuai. Kita tidak bisa
menuai kalau kita tidak yang pernah menabur. Jika kita melaksanakan misi hari ini, tetapi kita
tidak menuai, itu berarti kita sedang menabur. Tetapi jika kita menuai hari ini,
mungkin ada orang lain yang akan menabur atau kita pernah menabur. Dalam hal ini, benarlah apa yang dikatakan
Yesus, “Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan
yang lain menuai” (ay. 37). Jika
seorang menuai, ia tidak harus mengatakan bahwa ia lebih baik. Mengapa?
Karena jika ia dapat menuai hari ini karena ada orang yang telah
menabur terlebih dahulu.
Kiranya
natal pada tahun ini, segenap sivitas akademik STT Jaffray, seluruh
stakeholders, dan para sahabat Jaffray tetap memiliki komitmen untuk mengambil
bagian dalam penggenapan amanat agung, yaitu menabur atau menuai jiwa-jiwa yang
terhilang bagi Kerajaan Sorga.
Atas
nama STT Jaffray, saya mengucapkan terima kasih banyak atas segala dukungan
yang diberikan kepada STT Jaffray selama tahun 2016. Doa kami, Tuhan Yesus Kristus selalu
menyertai dan memberkati bapak, ibu, saudara sekalian dalam keluarga,
pekerjaan, dan pelayanan masing-masing.
Pada
kesempatan ini, saya juga mengucapkan Selamat Hari Natal 25 Desember 2016
kiranya damai natal yang telah kita miliki dapat kita nyatakan kepada
orang-orang yang berada di sekitar kita.
Dan selamat menyongsong tahun baru 1 Januari 2017. Tuhan pasti tetap menyertai dan memberkati
kita di tahun 2017 untuk melakukan hal-hal besar bagi kemuliaan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar