Nama : Hengki Wijaya
Prodi : S3 Ilmu Pendidikan
Buku :Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Prof. Sugiyono, 2014)
Kelas : 01
Tugas : Prof. Dr. Jasruddin, M.Si
A. Metode
Penelitian
Metode
penelitian diartikan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang
perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, dat, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah yang berbeda, namun semua langkah dalam setiap
jenis metode penelitian adalah sistematis.
B. Pengertian
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan Research and Development (R & D)
Metode
kuantitatif dinamakan metode tradisional disebut sebagai metode positivistik
karena berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam metode kuantitatif dapat dibagi
menjadi dua yaitu metode eksperimen dan metode survei. Metode eksperimen adalah
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol
(laboratorium atau tempat yang sudah terkontrol sedemikian rupa). Sedangkan
penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
poulasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian yang relatif,
distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupu psikologis.
Metode
penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode pospositivistik karena
berlandaskan pada filsafat pospositivisme. Metode ini disebut juga sebagai
metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat senin (kurang
berpola), dan disebut sebagai metode interpretasi terhadap data yang ditemukan
di lapangan. Etode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting).
Disebut juga sebagai metode etnografi karena pada awalnya banyak digunakan
dalam penelitian antropologi budaya. Penelitian kualitatif dilakukan pada objek
yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak memengaruhi dinamika
objek tersebut. Untuk dapat menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis,
memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas
dan bermakna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan
suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu, dalam penelitian
kualitatif tidak menekankan pada generalisasi tetapi lebih menekankan pada
makna.
Menurut
Creswell (2009), metode kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu
penomenologis, teori grounded, etnografi, studi kasus dan penelitian naratif.
1. Fenomenologis
adalah salah satu jenis penelitian kualitatif di mana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi
partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman
hidupnya.
2. Teori
Grounded adalah jenis metode kualitatif
di mana penelitia dapat menarik generalisasi (apa yang diamati secara
induktif), teori yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi
berdasarkan pandangan dari partisipan yang diteliti.
3. Etnografi
adalah jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan studi terhadap
budaya kelompok dalam kondisi alamiah melalui observasi dan wawancara.
4. Studi
kasus adalah penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan eksplorasi
secara mendalam terhadapa program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu
atau lebih orang.
5. Penelitian
naratif adalah penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan studi terhadap
satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah dalam
kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan
yang naratif dan kronologis.
Berdasarkan
karakteristiknya maka penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982)
adalah sebagai berikut.
a.
Dilakukan pada kondisi yang alamiah,
(sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci.
b.
Penelitian kualitatif lebih bersifat
deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak
menekankan pada angka.
c.
Penelitian kualitatif lebih menekankan
pada proses daripada produk atau outcome.
d.
Melakukan analisis data secara induktif.
e.
Lebih menekankan makna (data dibalik yang
teramati).
Selanjutnya
metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat pragmatisme (gabungan positivisme dan pospositivisme). Menurut
Creswell (2009), filsafat pragmatisme berpandangan bahwa:
a.
Filsafat pragmatisme tidak memandang bahwa
dunia itu bukan suatu kesatuan yang absolut. Dengan pandangan ini, peneliti
kombinasi melihat dunia/realitas dari berbagai pendekatan dalam mengumpulkan dan
menganalisis data, dan tidak hanya dengan satu macam pendekatan saja.
b.
Filsafat pragmatisme tidak hanya
berpedoman pada satu landasan filsafat dalam memandang realitas, tetapi
menggunakan kombinasi landasan filsafat yaitu filsafat penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
c.
Pragmatisme adalah suatu pandangan dasar,
atau filsafat yang terkait dengan suatu tindakan, situasi dan akibat daripada
sebab (seperti dalam filsafat positivisme).
d.
Peneliti kombinasi memandang filsafat
pragmatisme membuka pintu adanya berbagai metode penelitian, berbagai perbedaan
dalam memandang dunia/realitas, dan berbagai perbedaan asumsi, sehingga dapat
terjadi perbedaan dalam pengumpulan data dan analisis.
e.
Peneliti secara individual mempunyai
kebebasan untuk memilih metode yang akan digunakan untuk penelitian, dengan
demikian para peneliti bebas memilih metode, teknik, dan prosedur yang terbaik
untuk penelitian sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan.
Pengertian
Research and Development adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektivan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu
digunakan penelitian digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan
untuk menguji keefektivan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat
luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektivan produk tersebut.
Penelitian ini tidak hanya digunakan untuk pengembangan produk di bidang
teknologi tetapi digunakan juga dalam bidang ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi,
pendidikan, manajemen dan lain-lain.
C. Metode
Penelitian Kuantitatif
Dalam proses penelitian
kuantitatif dijelaskan melalui rumusan masalah atau latar belakang masalah yang
dirumuskan dalam kerangka teori atau landasan teori/tinjauan pustaka yang dilanjutkan
dengan perumusan hipotesis yang dilanjutkan dengan penelitian di mana dalam
penelitian itu dilakukan pengumpulan data dengan memahami populasi dan sampel
serta pengembangan instrumen penelitian yang diuji melalui pengujian instrumen.
Hasil pengumpulan data selajutnya diolah dengan statistika melalui analisis
data serta pembahasan hasil analisis data yang akhirnya disimpulkan dan
menghasilkan saran-saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan
nasihat-nasihat berkeanaan dengan penelitian. Kesimpulan dan saran didasarkan
pada perumusan masalah, landasan teori, perumusan hipotesis dan pengumpulan
data.
1. Masalah
dalam penelitian perlu ditemukan supaya penelitian dapat segera dilakukan.
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa
yang benar-benar terjadi, anatar teori dan praktik, anatar aturan dengan
pelaksanaan, anatara rencana dengan pelaksanaan. Stonner (1982) mengemukakan
bahwa masalah-masalah itu dapat ditemukan apabila terdapat penyimpangan antara
pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan,
adanya pengaduan, dan kompetisi.
Bentuk masalah dapat
dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
a. Rumusan
masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel
atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Dalam penelitian ini, peneliti
tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan
variabel itu dengan variabel yang lain.
b. Rumusan
masalah komparatif rumusan masalah enelitian yang membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu
yang berbeda.
c. Rumusan
masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua varibel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan
simetris, hubungan kausal (sebab akibat)
dan interaktif/timbal balik.
2. Variabel
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Macam-macam variabel
penelitian yaitu variabel independen, variabel dependen, variabel moderator,
variabel intervenin, variabel kontrol.
a. Varibel
Independen merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini disebut
variabel eksogen.
b. Variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel ini disebut variabel indogen.
c. Variabel
moderator adalah varibel yang
memengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen.
d. Variabel
intervenin adalah variabel yang secara teoritis memengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan dependen.
e. Variabel
kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti.
3. Macam-macam
Design Eksperimen
Macam-macam
design eksperimen terdiri atas empat kategori yaitu Pre-experimental,
True-experimental, factorial experimental, Quasi Experimental. Adapun pembagian Pre-experimental terdiri
atas: 1) One-shot Case Studi; 2) One Group Pretest-posttest; 3) Intec-Group
Comparison. Selanjutnya pembagian True-experimental terdiri atas Posttest Only
Control Design dan Pretest-Control Group Design. Pembagian Quasi Experimental
terdiri atas dua bagian yaitu: Time-series design dan Nonequivalent control
group design.
4. Populasi
dan Sampel
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul mewakili.
5. Teknik
Sampling
Teknik
sampling ini terdiri atas probability sampling dan non probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik sampling ini terbagi atas simple
random sampling, propostionate
stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling, area
(cluster) sampling.
Non
probability sampling terdiri atas sampling sistematis, sampling kuota, sampling
incidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling.
6. Macam-macam
Skala Pengukuran
Berbagai
skala sikap yang dapat digunakan dalam pengukuran, seperti skala Likert, skala
Guttman, rating scale dan Semantic deferential.
a. Skala
likert
Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompokorang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut
dijadikan ttik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan.
b. Skala
Guttmann
Skala
Guttman adalah skala pengukuran dengan tipe yang mengharapkan jawaban yang
tegas yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”. Penelitian
menggunakan skala Guttman dilakukan apabila ingin mendapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
c. Skala
Rating Scale
Skala
rating scale mendapatkan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian
ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Skala ini lebih fleksibel, tidak
terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden
terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi,
kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.
d. Semantic
Deferential
Skala
yang dikembangkan oleh Osgood. Skala ini dapat juga untuk sikap, hanya
bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif”
terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di
bagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval,
dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu
yang dipunyai oleh seseorang.
D. Penelitian
Kualitatif
1.
Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Dalam
penelitian kuaitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang
dibawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang dibawa oleh
peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir penelitian adalah sama. Yang
kedua “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang
yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demikian
tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
Yang ketiga “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah
total, sehingga harus ganti masalah sehingga judul penelitiannya tidak sama
lagi dan harus ganti judul. Namun hal itu dapat menghasilkan penelitian yang lebih
baik daripada sebelumnya.
2.
Pengumpulan Data
Dalam
pengumpulan data, penelitian kualitatif memiliki empat cara, yaitu:
a. Observasi
Observasi
adalah proses pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah kumpulan fakta
mengenai kenyataan dunia. Observasi terdiri dari observasi partisipatif, yaitu
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang-orang yang sedang diamati.
Susan Stainback (1988) mengatakan dalam observasi partisipatif, peneliti
mengamati apa yang dikerjakan, diucapkan dan berpartisipasi dengan kegiatan
objek yang diamati.
Kedua,
observasi terus terang atau tersamar, yaitu pengumpulan data di mana peneliti
menyatakan dengan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan
penelitian. Tetapi pada saat tertentu peneliti tidak terus terang dalam
observasi guna mendapatkan data yang rahasia misalnya.
Ketiga,
observasi tak terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis.
b. Wawancara
Wawancara
adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab
sehingga dapat dikonstruksikan suatu makna dalam sutu topik tertentu.
Wawancara
ada tiga macam, yaitu wawancara terstruktur, wawancara yang telah dipersiapkan
dengan matang oleh peneliti, baik itu tema maupun pertanyaan yang akan diajukan
pada responden, bahkan alternatif jawaban pun telah disediakan.
Kedua adalah
wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya telah disiapkan,
tetapi dalam pelaksanaanya lebih bebas sehingga menemukan masalah secara lebih
terbuka.
Terakhir
adalah wawancara tak terstruktur adalah wawancara tanpa menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun dengan sistematis.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu, baik berupa catatan, gambar atau karya monumental
seseorang. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan dokumentasi adalah
penelitian terdahulu yang terkait dengan tema penelitian ini, foto-foto keadaan
pasar malam, ataupun catatan penyelenggara pasar malam yang berkaitan
dengan jumlah pedagang, jumlah pengunjung, dan lain sebagainya.
d. Triangulasi
Triangulasi
adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Secara sederhana triangulasi
merupakan proses membandingkan data-data yang telah didapat melalui metode
pengupulan data. Bahkan dapat pula membandingkan data yang ditemukan oleh
peneliti dengan data yang ditemukan oleh peneliti lain yang meneliti tema yang
sama. Tujuan trianulasi untuk menguji validitas data serta meningkatkan
pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
3. Analisis
Data
Setelah data
terkumpul, maka yag dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data. Analisis
data dalam penelitian kualitatif sebetulnya dilakukan secara terus menerus,
seperti dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1984) bahwa analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Adapun langkah-langkah
analisis data di lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian ini adalah:
a. Reduksi
data
Reduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul dikategorisasi dan
data yang tidak penting dibuang.
b. Display
data
Display data
dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uaraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan display data,
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan pemahaman tersebut.
c. Penarikan
kesimpulan
Tahap ketiga
dalam analisis data menurut Milesand Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data selanjutnya. Akan tetapi bila kesimpulan didukung dengan bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data,
maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Sedangkan
menurut Spradley analisis data di lapangan adalah sebagai berikut:
a. Analisis
domain
Yaitu
analisis untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi sosial
yang diteliti. Dalam satu domain, terdiri dari cover term, yaitu nama suatu
domain budaya. Included term, yaitu nama-nama yang lebih rinci yang ada dalam
suatu kategori. Dan Semantic reletionship, hubungan semantik.
b. Analisis
taksonomi
Yaitu
analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpulberdasrkan domain yang telah
ditetapkan.
c. Analisis
komponensial
Pengorganisasian
perbedaan dalam suatu domain.
d. Analisis
tema budaya
Pencarian
benang merah yang mengintegrasikan lintas domain yang ada.
4. Validitas Dan Reliabiltas Penelitian Kualitatif
Suatu
penelitian dianggap berkualitas apabila data yang didapat lolos uji keabsahan
data. Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data diuji dengan beberapa metode
uji, yaitu:
a. Uji kredibilitas
Uji
keabsahan data yang pertama adalah uji kredibilitas. Uji kredibilitas dilakukan
dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.
Peningkatan
ketekunan berarti melakukan pencermatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan.
Triangulasi
berarti pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Uji Triangulasi dilakukan dengan tiga cara, triangulasi sumber, mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Selanjutnya adalah
triangulasi teknik, yaitu mengecek data pada sumber yang sama dengan cara yang
berbeda. Ketiga, triangulasi waktu, yaitu mengecek data pada sumber yang sama
dengan waktu yang berbeda. yangmelakukan Perpanjangan pengamatan
Kasus
negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian
hingga waktu tertentu. Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data
yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah diperoleh.
b.
Uji transferabilitas
Uji
transferability adalah uji untuk menjawab pertanyaan, hingga mana hasil
penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.
c.
Uji depenabilitas
Uji ini
dalam metode kuantitatif dikenal dengan uji reliabilitas, yaitu uji untuk
mengukur sejauh mana proses penelitian yang sama dapat diulangi/direplikasi
oleh peneliti lain. Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dilakukan
dengan cara melakukan audit terhadap seluruh proses penelitian.
d. Uji konfirmabilitas
Uji
konfirmability mirip dengan uji depenability. Menguji konfirmability berarti
menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar